Amare #27

736 164 3
                                    

Pastikan kamu sudah vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca😉

🍂🍂🍂

Chapter 27 - Class Meeting

-

Biarkan aku mencintaimu, dengan caraku.

🍂🍂🍂


PRIIIITTT..!!

Dilla mengikat tali sepatunya, lalu berdiri dan bersidekap sambil menunggu teman satu timnya masuk lapangan.

"Kepada tim futsal perempuan kelas 11 IPA 2 dan 11 IPS 2, segera masuk ke lapangan karena pertandingan akan segera dimulai." Pak Rizal berucap melalui pengeras suara.

  Sejak lima tahun yang lalu, sekolah Dilla sudah rutin menyelenggarakan class meeting setelah ujian akhir. Dilla bahkan membuat seluruh teman sekelasnya kaget karena mau masuk tim futsal kelasnya tanpa paksaan.

  "Ya, class meeting terakhir lo di Indonesia," bisik Dilla pada dirinya sendiri.

  Setelah bunyi peluit tanda pertandingan dimulai, Dara, kapten futsal kelas Dilla langsung menendang bola kearah Renata. Karena sedikit kaget saat menyadari kalau sekarang ia memegang kuasa penuh pada bola, Renata langsung menendang bola itu kearah Dilla. Karena tidak terlalu bisa bermain bola, ia hanya menggiring bola itu pelan-pelan.

  Bruk!
 
  "Shit," umpat Dilla. Ia tak sadar kalau tali sepatunya kembali terlepas dan sekarang ia jatuh hanya karena menginjak tali sepatunya sendiri.

  "Lo gak apa-apa, Dill?" tanya Renata panik.

  "Gue gak apa-apa," jawab Dilla sambil berusaha bangkit.

  "Lo ke UKS aja, deh. Daripada nanti tambah parah," ujar Renata sambil membantu Dilla berdiri.

"Minta Qisya gantiin gue aja, Ren. Lo harus tetap disini," pinta Dilla.

"Lo yakin gak mau gue anterin?" tanya Renata ragu.

  Dilla mengangguk. Lagipula, ia yakin kalau ini hanya memar. Dengan hati-hati, Dilla pun melangkah meninggalkan lapangan.

  "Lo kenapa?" tanya seseorang, yang ternyata Evan.

  Dilla meringis saat Evan menuntun tangannya agar ia bisa merangkul cowok itu.

  "Gue mau ke kelas aja," ucap Dilla.

  "Gak mau ke UKS aja?"

  "Enggak," jawab Dilla sambil menggeleng.

  Sesampainya dikelas, Dilla pun akhirnya bisa duduk dibantu oleh Evan. Keadaan kelas benar-benar sepi karena semua murid yang sekelas dengan Dilla sedang menonton pertandingan futsal.

"Gue duluan, ya? Lima menit lagi gue tanding," ujar Evan.

"Hmm," gumam Dilla tanpa menatap Evan.

Setelah Evan keluar dari kelas, Dilla pun dengan hati-hati menggulung celana olahraganya, lalu mengecek lukanya.

"Gila, kaki sama tangan gue lecet semua," gerutu Dilla sambil mengambil kotak obat yang berada dimeja guru.

Amare [ALS #1] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang