Pastikan kamu sudah vote sebelum membaca, dan comment setelah membaca😉
🍂🍂🍂
Chapter 3 - Berantakan
*
How people fall in love in mysterious ways, maybe just the touch of a hand.
🍂🍂🍂
SEMUA orang yang mengenal Dilla tahu, cewek itu adalah orang yang cuek, kecuali pada tugas sekolah. Dilla juga tidak suka dengan orang yang suka membuang-buang waktu. Renata dan Dilla sudah bersahabat sejak mereka kelas 4 SD. Oleh karena itu, Dilla masih mentoleransi sifat Renata yang lebay, suka membuang waktu, dan sering mencontek tugas cewek itu. Sebaliknya, Renata juga mengerti sifat Dilla yang bertolak belakang dengan dirinya.
"Gimana Dill, rasanya dihukum bareng Evan?" tanya Renata sambil memakan baksonya.
"Lo udah tanya itu tadi," sahut Dilla cuek.
"Udah, jawab aja."
"Biasa aja," jawab Dilla.
Renata tertawa, "Biasa aja?" tanyanya seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan Dilla.
"Dia sempat nanya kenapa gue telat, terus gue jatoh, ya beginilah jadinya," jawab Dilla malas.
"Serius lah, Dill. Jangan males-malesan gitu," ucap Renata.
"Ya gitu. Dia bantuin gue ke UKS dan obatin luka gue," jawab Dilla.
"Lo inget gak sih, pertemuan pertama lo sama Evan?" tanya Renata.
Dilla mengangguk ragu. "Iya, kenapa?"
"Lo inget-inget lagi deh."
Dilla pun berusaha mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Evan.
💐💐💐-flashback
DILLA dan Renata berjalan santai melewati beberapa stan makanan, minuman, baju, dll. Saat ini sedang berlangsung TB Festival, yang berada disekolahnya.
"Lo mau makan apa, Dill?" tanya Renata.
"Gak tau deh, belum laper. Kan lo yang dari tadi minta makan." ujar Dilla.
Renata terkekeh. "Oh iya. Gue mau makan spageti. Ada gak ya?" gumam Renata.
"Gak tau. Cari aja sendiri." sahut Dilla.
Dilla dan Renata pun kembali berjalan menyusuri stan.
Brukkk..
"Aduhh," ringis Dilla.
"Eh, sori sori, gue gak sengaja." ucap seorang cowok yang menabrak Dilla sambil mengulurkan tangannya.
Dilla menatap uluran tangan didepannya tanpa minat, tapi tetap meraih tangan itu.
"Lo tau istilah 'jalan itu pake mata' gak sih?!" omel Dilla.
Cowok itu tersenyum. "Enggak."
"Lo siapa sih? Kayaknya gue pernah liat." gumam Dilla diakhir kalimat.
"Lo ngajak kenalan?" tanya cowok itu.
Nih cowok anak siapa sih? Pede amat, batin Dilla sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Renata pun berjalan menuju Dilla dengan bungkus seblak dan sebotol air mineral ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amare [ALS #1] ✔️
Подростковая литература[COMPLETED] Jangan pernah jatuh cinta. Itulah prinsip yang ditanamkan baik-baik di pikiran Aradilla Zavani Wijaya. Cewek yang masih berusia 16 tahun itu membentengi dirinya sendiri dari rasa cinta. Dilla bukan anak broken home, atau anak yang melamp...