aku dan airmata

3.2K 82 0
                                    

    Tetesan air apa ini? lihatlah, setetes demi tetes ia terjatuh dari sudut mataku. Bahkan mengalir tak henti. Bajuku basah, mataku membengkak, nafasku sesak, tubuhku lemas, diriku berantakan, tak tentu arah.

    Beberapa bulan lalu, aku juga berada di tempat ini, keadaanku sama seperti malam ini, bahkan lebih parah. Separuh warasku hilang. Bahkan aku ingin menyayati tubuhku. Malamku dipenuhi air mata. Bahkan aku terjatuh sakit dikarenakan aku tidak pernah alpa menangis. Menyiksa diri. Sungguh aku sangat membenci diriku saat itu!

  
   Apa yang lebih menyedihkan, ketika kau tahu kau telah dikhianati, lalu dengan mudahnya dia pergi meninggalkanmu?

    Aku menangis hebat. Saat itu adalah tangisan terhebatku disepanjang masa. Hari-hariku mati, dihantam tangis sejadi-jadinya. Aku sering disebut gila oleh beberapa orang. Bahkan dijalananpun aku menangis. Sudah katakan, detik-detikku hanya tentang air mata.

   Hingga malam ini, lagi lagi aku berteman air mata.

    Ayolah air mata, aku mohon, aku sedang tidak ingin berteman denganmu. Cobalah lebih damai malam ini.

Memeluk KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang