Aku berharap aku bisa menatap matanya sekali lagi. Memeluknya, bersender didadanya, dan masih bisa mendengar detak jantungnya sekali lagi.
"aku takut kalau suatu saat aku gak bisa meluk kamu lagi" itu alasanya mengapa aku selalu membiarkan diri beberapa saat dipelukanmu, mengkedapkan suara, memejamkan mata, lalu berkata-kata didalam hati.
Dan ternyata lihatlah. Ketakutanku menjadi kenyataan. Bahkan ketika aku rindu. Aku hanya merenung, mencoba mengulang hal-hal indah yang pernah kita lalui didalam khayalanku. Kupeluk diriku sendiri. Seolah aku merasakan peluk tubuhmu disana. Sungguh, detik-detik yang kuhabiskan hanya untuk memikirkanmu. Menyusun khayalan-khayalan konyol bersamamu. Membayangkan kau berada dihadapanku. Seolah aku masih bisa merasakan ketika kau menggenggam tanganku,memelukku, menghelus lembut kepalaku lalu mencium keningku, mendekapku disaat aku lengah diatas senderan didadamu. Dan saat kita memejamkan mata di kala menutup senja. Hingga menyambut pagi dengan pelukan dan kecupakan dikeningku pagi itu.
Aku rindu menciumi pipimu, membenahi rambut gondrongmu yang tidak pernah tertata dengan rapi. Memelukmu sepanjang hari ketika kita bertemu.
Kau selalu bertanya " ga bisa ya satu hari aja kamu ga meluk?"
Tidak... aku selalu merindukan kalimat itu. tidak perlu kujawab. kau sudah tau jawabannya. harusnya kau memang menyadari ketakutanku waktu itu.
Kau tahu? Satu hal yang selalu menjadi penyemangat hari-hariku. Senyummu. Itu alasanya mengapa aku selalu memintamu tersenyum. Entah mengapa senyummu selalu berhasil meluluhlantakkan hatiku.
Aku rindu senyum itu, selalu.
"jika aku diberi kesempatan untuk mengulang jalan kehidupan, aku akan tetap memilih jalan yang sama. Agar aku bisa merasakan dicintai dan dikasih olehmu sekali lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Kehilangan
AléatoireSejauh apapun kamu dan aku saling meninggalkan, aku masih punya milyaran detik untuk menungguimu. Ig :tiaraasyafira