Arakan awanmu bukan lagi sesuatu yang menyentuh. tidak ada lagi kata pulang bagi seseorang sepertimu. walau kau pernah mengajariku tentang rasa perduli. namun ternyata berakhir sebagai yang paling melukai. meninggalkan pikiran yang membunuh perlahan.membuatku kian sadar betapa aku tidak berarti. tidak ada yang memberi arti. bahkan diriku sendiri..
Hingga semesta membawaku pada sesuatu yang meyakinkanku untuk segera berpasrah. tak perduli setelah ini betapi sakit aku berdarah.
Kuharap kau mengerti saat dirimu terasa tidak berguna setelah kepergianku. ketahuilah, kau tidak berbeda. kau istimewa. tapi aku dipenuhi kecewa...
Tidak perlu memvonis dirimu tidak berguna. sebab mustahil Tuhan menciptakan manusia secara sia-sia.
Aku hanya lelah untuk berdarah lagi. aku hanya jengah untuk dikecewakan lagi. lebih baik aku pasrah...
Bahwa sebagai alumni patah hati. kita berdua berhak bahagia kembali. dengan pilihan masing-masing.
Ketahuilah.. hawa ini sangat kubenci, tiada lagi raut riang diwajahku.
FOLLOW MY INSTAGRAM @tiaraasyafira
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Kehilangan
RandomSejauh apapun kamu dan aku saling meninggalkan, aku masih punya milyaran detik untuk menungguimu. Ig :tiaraasyafira