Tentang hari ini.

2.6K 45 1
                                    


   Aku tidak tahu apa yang ingin ku tulis dipenghujung malam ini. Namun, aku ingin menulis. Bagaimana jika aku bercerita tentang hari ini?

    Tentu saja, tuanku. Sajak ku selalu perihal kau. Ya! Kau hanya, tuanku! Tak perduli siapapun yang menyebutmu, tuanku juga. Bagiku hanya kaulah seorang tuan yang menduduki hatiku. Yang selalu mengepul dan terjaga dipikiranku.

   Hei, tuan. Sepertinya dirimu hari ini cukup kacau. Ya, kau menceritakan masalah yang kau alami kepadaku. Tentu juga denganya, pasti. Ah, sudahlah, aku tak memperdulikan itu. Aku sangat mengerti keadaanmu, aku percaya kaulah seseorang yang selalu mampu survive ditengah-tengah masalah apapun itu. Bukankah kau yang selalu menasehatiku? Bukan kah kau sosok yang paling cerewet karena kesalahkanku? Bukankah kau orang yang selalu mengajariku, membuatku selalu survive serumit apapun keadaanku? Bukanlah kau yang selalu membuatku bangkit kembali? Aku percaya kau juga mampu lebih dari itu.

   Mungkin benar, beberapa orang hanya ingin tahu, bukan benar-benar peduli. Lantas bagaimana mungkin aku tidak perduli? Semua perihalmu sudah menjadi.perduliku, aku sudah memilih menghabiskan hidupku untuk mencintaimu, lalu? Adakah alasanku untuk tidak perduli?

    Kau selalu memberiku nasihat-nasihat baik ketika aku salah. Lalu, salahkah aku mencoba belajar dari dirimu?

   Aku mencoba memberi nasihat kepadanya. Ya, mungkin kata-kataku sedikit memojokkanya. Ya, aku paham. Seharusnya aku tidak menasihatinya disaat pikiranya sedang kacau. Namun, aku hanya takut. Ada seseorang yang lebih dulu memperhatikanya selain aku.

"yaudah, aku ngerti kok. Tenangin aja dulu diri kamu. Maaf ya kalau kata-kata aku tadi sama sekali gak ngebantu"ucapku.

"Aku cuma pengen ditemenin , gaperlu dinasehatin" katamu.

Lalu aku mencoba menanyakan keberadaannya. Tak lama, aku menemuinya. Ya, wajah yang sedikit murung, namun tetap saja mempesona dihadapanku, seperti apapun itu. Kau memberikan senyuman, seolah tak ada masalah apapun pada dirimu. Aku menatapmu, tanpa berkata-kata. Aku tak ingin menanyakan apapun soal masalahmu, aku tak ingin pikiranmu semakin kacau, dan aku tak ingin membahas apapun. Aku mencoba bercanda denganya. Dan lihatlah, dia tersenyum, dia tertawa. Senyum, indah itu, yang selalu kurindu!

   Beberapa jam aku berada dihadapanmu, namun seperti hanya beberapa detik. Saling menatap. Lagi,lagi, kau tersenyum. Kau selalu memberikan senyum indah itu. Yang berhasil meluluhlantakkan jiwaku. Aku suka caramu memperlakukanku, apapun itu. Ketika kau mencubit pipiku, bahkan merenggut wajahku. Wajahmu sangat lucu saat itu! Bahkan, saat kau membuatku kesal, semenyebalkan apapun kau tetap terlihat lucu!

   Bisa menatapmu, menggenggam tanganmu, sudah melepaskan rindu yang setiap saatnya selalu mengepul dihatiku. Aku merindukanmu, setiap saat!

   Setiap bersamamu, aku seolah tak ingin jauh lagi, terus ingin bersamamu. Sampai waktu harus merenggut kau dan aku, aku masih saja ingin memelukmu, dan kaupun tak menolak, kau juga sebaliknya begitu. Aku tak pernah perduli waktu ketika bersamamu. Andai saja bisa kubeli waktu, hanya untuk bisa bersamu sepanjang waktu.

   Tuanku, aku sudah memilih hanya untuk mencintaimu. Biarlah habis seluruh jiwa dan pengorbanku, hanya untuk mencintaimu. Tak perduli sesakit apapun nanti, yang jelas aku hanya ingin bersamamu, sekarang, seterusnya, semoga selamanya, amin....

#ilvyou*ciumkecil

Memeluk KehilanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang