Aku diam, namun aku masih merasakan sesak yang sama. Aku tahu bahwa pada aku akan selalu sesedih ini, aku berusaha menghindari air mata sekuat yang aku bisa.
Aku malah semakin belajar untuk menutup rapat-rapat mulutku pada setiap perasaan yang minta diledakkan lewat curhat-curhat kecil.
Tapi, kautahu, aku adalah wanita paling tidak kuat menahan kesedihan.
Aku mendengar cerita wanita itu tentang dirimu. Seberapa dalamnya perasaanmu, seberapa kuat cintanya yang semakin menerkamku, dan seberapa hebat senyummu bisa begitu meneguhkan langkahnya.
Aku tak pernah memikirkan untuk kalah selama ini, tapi ternyata hal yang begitu tak ingin kupikirkan pada akhirnya terpaksa masuk ke otakku.
Setiap melihatmu dengan wanita itu, aku berusaha meyakinkan diriku; bahwa aku juga harus ikut berbahagia melihatmu dengannya. Sejatinya, cinta adalah ikhlas melihat orang yang kita cintai bahagia meskipun ia tak pernah menjadikanmu pilhan satu-satunya.
Namun, aku sudah terbiasa dibohongi oleh kesemuan yang membahagiakan.
Ditengah kekalahanku, kamu selalu mengajari ku mengais-ngais masa lalu, memegang tanganku untuk kembali bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Kehilangan
RandomSejauh apapun kamu dan aku saling meninggalkan, aku masih punya milyaran detik untuk menungguimu. Ig :tiaraasyafira