Mungkin aku masih terlalu berharap banyak, rasanya semua terjadi begitu cepat. Tak ada lagi percakapan yang biasa. Siksaan datang bertubi tubi ketika tubuhmu tak berada disampingku lagi. Ada sebab yang tak ku mengerti sedikitpun, aku sulit jauh darimu. Aku masih membutuhkanmu. Nafasku seperti tercekat ketika sosokmu hilang dari hadapan mata malam itu. Salahkah jika kamu selalu kunomorsatukan? Tapi entah mengapa sikapmu tak seperti sikapku. Perhatianmu tak sedalam perhatianku. Tatapanmu tak setajam tatapanku.
Berdosakah jika akumasih sering kali menjatuhkan airmata untukmu? Rasanya aku selalu kehilangan kamu. Dari satu perpisahan keperpisahan lainya. Nyatanya perasaanku tak cukup kuat untuk tetap membuatmu bertahan. Untuk saat ini, kau hadir didalam mimpiku saja aku sudah bersyukur, apalagi masih bisa memelukmu. Lihatlah aku yang sekarang hanya bisa terdiam dan membisu, pandanglah aku yang mencitaimu dengan tulus. Apakah benar yang kurasakan sekarang? Apa selama ini kau hanya menganggapku persimpangan jalan yang hanya kau lewati dan kau abaikan? Kuucapkan selamat kepada orang yang sudah beruntung telah menduduki singgahsanaku dulu. Ternyata semua jauh dari harapku selama ini. Dan kau pasti tak sadar, saat ini aku telah berbohong jika aku bisa begitu mudah melupakan dan terlihat baik-baik saja tanpamu.
Apa kau memang sesanggup itu meninggalkanku? Ingatkah bahwa kau juga pernah sanggup mencintaiku. Apa kau mampu menyakitiku? kau pernah mampu melindungiku. Apa kau tidak rindu padaku? Kau pernah sangat merindukanku. Langkah-langkau kecil yang kau tinggalkan, membuat aku yakin, suatu hari aku akan menjadi yang kau impikan. Masih bisakah aku berteriak "tetaplah disisiku, kumohon jangan menjauh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Kehilangan
RandomSejauh apapun kamu dan aku saling meninggalkan, aku masih punya milyaran detik untuk menungguimu. Ig :tiaraasyafira