1

53.4K 2.3K 29
                                    

Tap tap

Suara sepatu high hils yang berbentur dengan kramik menimbulkan suara disetiap langkah nya.

Suara kaki yang terburu-buru saat memasuki gedung tinggi ini.

"Huft"Ucapnya lega sambil menatap jam dingding didepan nya.

"Hampir aja lo telat"Ucap seseorang dari arah belakang dan sontak membuat gadis cantik itu memutar balik badan nya.

"Hehe gue tadi malem abis nonton goblin jadi rada telat bangun nya"Jawab nya sambil cengengesan.

"Prilly Latuconsina kalo hari kerja itu kurangin nonton korea nya"Ucap Gadis cantik ini.

"Kaila Ayana Luthfia gue tau tapi semalem gue khilap"Jawab Prilly pada sahabat yang sejak ia kenal dari SMP.

"Ekhem"Dehem seseorang membuat mereka berhenti berdebat.

"Jam kerja udah mulai kenapa masih pada ngobrol"Ucap seseorang dengan tegas.

Dan membuat mereka segera menyalakan komputer didepan mereka dan memulai pekerjaan mereka masing-masing.

***
"Ali papa harap kamu bisa cek pusat perusahan kita yang dijakarta"Ucap pria paruh baya ini dengan anak lelaki nya yang bernama Ali ini.

"Nanti Ali kesana"Jawab nya datar,walau wajah nya tampan namun ia terlihat datar dan dingin terhadap orang.

"Bukan cuma hanya mengecek li tapi kamu pegang kendali di jakarta dan papa yang akan memegang perusahan kita yang di sini"Jelas nya dan hanya dibalas anggukan oleh Ali.

Muhammad Aliandra Syarief Alkhatiri ini lelaki keturunan Arab dan Minang.

Bak titisan dewa yunani,dan pahatan bak pangeran ini membuat perempuan mana pun akan terpesona namun ia jarang bahkan tak pernah senyum.

Sang papa hanya menghela nafas nya saat melihat tingkah sang anak lelaki nya.

Ali memiliki 2 bersaudara,ia hanya memilik kakak perempuan nya berada di amerika menjadi seorang Designer disana.

Sang ayah keluar dari ruangan nya dan Ali menatap foto gadis kecil yang dulu menempati hati nya namun sampai saat ini pun masih sama.

***
"Besok kalian jangan telat karna besok Direktur utama perusahaan ini akan datang dan ia akan turun tangan sendiri memantau pusat ini"Ucap Rani sang Manajer.

Dan dibalas anggukan oleh semua karyawan yang ada.

"Lo bayangin deh direktur utama kan biasa nya gendut,botak terus kumisan"Ucap Aya yg tiba-tiba membayangkan wajah direktur utama nya.

"Hush elu kalo ngomong suka pas"Jawab Prilly dan membuat mereka tertawa.

Kantor jika tidak ada mereka berdua terasa tentram namun jika sudah ada mereka selalu menciptakan suasana agar tak terlalu tegang,namun mereka akan serius jika sudah serius apa yang dibicarakan.

***
Kini mereka berdua sudah berada dimeja kerja mereka dengan berkas yang berjumlah lumayan banyak,maklumlah tugas bagian keuangan pasti akan lembur jika akhir bulan apalagi tentang perhitungan keuangan perusahaan.

"Gila pegel mata gue kerja dari jam 8 sampe jam 4 dan gue lupa cara makan siang oy"Keluh Aya sambil merenggangkan otot nya.

Bagaimana tidak mentang-mentang perusahaan pusat dan seluruh laporan keuangan dari cabang yang ada di jakarta dilimpahkan ke pusat.

Prilly menatap sahabat nya sambil menggeleng kan kepala.

"Loh kalian belum pulang?"Tanya Salah satu karyawan.

My Beloved Cold CEOWhere stories live. Discover now