Jam kantor telah usai dan banyak karyawan yang ingin cepat pulang namun juga ada yang lembur biar weekend mereka bebas.
Aya dan Adit memilih lembur karna masih banyak pekerjaan mereka.
Sedangkan Prilly ia tergantung Ali jika Ali bilang lembur maka ia akan lembur.
"Woy"Sapa Prilly pada kedua sahabat nya yang sedang berjalan menuju pantri untuk mengambil kopi sebenernya Aya berani sendiri namun karna tadi di ceritakan tentang horor maka ia minta ditemani oleh Adit.
"Apaan dah lu pril"Ucap Adit sambil memainkan ponsel nya.
"Sensi amat sih lu dit,lagi PMS apa?"Tanya Prilly dan sontak membuat Aya tertawa keras.
"Sial,gue lagi chatting ama dinda tapi nggak ada signal"Jawab Adit.
Kini mereka bertiga duduk di ruang pantri sambil menikmati kopi yang dibuat Aya.
"Hihihi"
"Suara apaan tuh?"Tanya Adit sambil melirik kedua sahabat nya.
"Jan bercanda bego"Celetuk Aya mulai parno.
"Kok gue merinding anjir"Ucap Prilly.
Adit melihat kedua sahabat nya hanya menahan tawa.
"Hihihihi"Suara itu semakin dekat dan membuat Prilly dan Adit langsung lari.
"PRILLY ADIT ANJIRR TUNGGUIN GUEEE"Teriak Aya sambil mencoba lari namun sendal nya tertinggal.
"Masa bodo yang penting gue lari"Gumam nya sambil berlari dan tanpa sadar ia tidak terlalu memperhatikan lari nya.
Dug
"Huaaaa gue belom mo mati huaaa gue belom kawin jadi jangan bunuh gue,gue tadi dikerjain adit huaaa mama"Teriak nya saat merasakan ia jatuh menubruk sesuatu.
Dibalik tembok Adit dan Prilly mevideo kan dengan menahan tawa nya.
Aya masih memejamkan mata nya dan itu membuat nya menangis.
Tubuh nya terasa melayang dan itu membuat nya membuka mata nya.
Mata hitam yang tajam namun teduh itu beradu dengan mata indah nya.
"Kamu kalo lagi ketakutan lucu ya"Ucap Baja sambil menggendong Aya.
"Eh,maaf pak turunin saya bisa jalan sendiri"Ucap Aya dan tak dijawab oleh baja malah ia berjalan terus menuju ruangan Aya.
"Lah die malah gendong agen dongan"Ucap Adit.
"Ngape lo juga mao digendong ama pak baja? Ntar gue bilangin biar lo digendong ama die"Jawab nya.
"Ih emang eyke ape coba cyin"Ucap Adit sambil tangan nya melambai layak nya waria.
"Adit gue geliii iuhh"Pekik Prilly dan membuat Adit tertawa keras.
***
"Dari mana?"Tanya Ali singkat."Abis ngerjain Aya dipantri tapi malah dikasih tontonan drama korea gratis"Jawab nya dan membuat Ali bingung.
"Tontonan?"Tanya Ali dengan raut wajah yang bingung.
"Iya dimana Pak baja gendong Aya kan tontonan gratis"Jawab Prilly dan Ali hanya menggelengkan kepala nya.
Prilly berjalan menuju meja Ali dan duduk dihadapan Ali sambil menumpuhkan dagu nya dengan tangan kanannya.
"Kamu kapan nggak ganteng nya coba?"Tanya Prilly sambil terus menatap wajah Ali.
"Kegantengan aku itu udah permanen jadi nggak bakal abis kecuali aku warisin ke anak kita nanti"Jawab nya tanpa menatap Prilly.
"Datar aja ganteng apalagi kalo senyum duh dede nggak kuat deh bang"Gumam Prilly dan hanya diblas senyum singkat oleh Ali.
YOU ARE READING
My Beloved Cold CEO
FanfictionAliando Syarief as Muhammad Aliandra Syarief Prilly Latuconsina as Prilly Mahatei Latuconsina enggak ada sinopsis jadi langsung baca aja