Sudah semalaman Ali menunggu Prilly membuka mata nya namun seperti obat Bius yang diberikan dokter terlalu membuat Prilly enggan membuka mata nya.
"Sayang.. Buka dong mata kamu,aku kangen loh sama mata indah kamu"Ucap Ali sambil menggenggam tangan Prilly.
"Aku janji setelah kamu buka mata kamu dan kamu sehat aku bakal menjadi Pribadi yang Ramah sayang.. Ku mohon bangun sayang"Ucap nya dengan suara tercekat seperti menahan tangis.
"Li"Panggil Baja diambang pintu,Ali yang mendengar nya langsung menghapus airmata nya.
"Kenapa?"Tanya Ali dan mengajak Baja untuk keluar dari ruang rawat Prilly.
"Aya"Ucap Baja dengan menundukkan kepala nya.
"Umi abi nya dia udah tau ja?"Tanya Ali sambil mensesap kopi yang ia pesan tadi.
"Udah dan semalem umi nya pingsan liat kondisi anak nya"Jawab Baja.
"Doa dari kita biar dia tetap bertahan ja"Ucap Ali dan dibalas anggukan oleh Baja.
"Iya yang dikamar ICU barusan kejang lagi,kasian ya mana wajah nya arab-arab gitu jahat banget yang nabrak nya mah"
"Iya tapi kasian ya sahabat nya luka ringan dia yang paling terluka"
Ucapan 2suster yang lewat didepan Baja dan Ali membuat Baja tersedak minuman nya dan langsung berlari kearah ruang ICU.
Sedangkan Ali ia memilih menemani Prilly yang masih memejamkan mata nya.
***
"Ada penggumpalan di kepala pasien yang menyebabkan pasien koma,kami harus melaksanakan operasi itu secepatnya karna jika terlambat sedikit maka pasien tak tertolong"Jelas Dokter pada Lutfi selaku sang Ayah dari Aya.
"Lakukan yang terbaik untuk anak kami dok kami mohon"Ucap Lutfi sambil merangkul sang istri yang sudah terisak dalam dekapan nya.
"Kalau begitu nanti suster yang ada meminta tanda tangan persetujuan kalau begitu saya permisi"pamit sang dokter.
"Mas Lutfi"Panggil bunda Ully sambil berjalan terburu-buru.
"Ully"Ucap Lutfi saat melihat Ully dan Rizal jalan kearah mereka.
"Gimana keadaan Aya? Dia baik-baik aja kan?"Tanya Bunda Ully.
"Ada pembembekuan di dalam kepala karna dia terpental sangat jauh"Jawab Lutfi.
"Gimana keadaan Prilly? Maaf kami terlalu mengkhawatirkan Aya jadi lupa dengan keadaan Prilly"Sambung Lutfi.
"Prilly belum mau membuka mata nya mungkin dia sedang bercerita dialam mimpi dengan Aya"Jawab Ully.
"Hos hos"Ucap pemuda tampan ini dengan suara ngosngosan nya.
"Ali"Ucap Ully dan memeluk Ali layak nya anak sendiri.
"Prilly buka mata bun,tapi barusan diperiksa dan Prilly lagi disuruh istirahat dahulu"Ucap Ali dengan mata berbinar nya.
Membuat semua yang ada diruang ICU menghela nafas lega.
Krek
Pintu ICU terbuka melihatkan bangkar rumah sakit yang didorong keluar.
"Permisi maaf pasien harus dibawa ke ruang operasi sekarang"Ucap Beberapa suster yang mendorong bangkar Aya menuju ruang Operasi.
Semua memberi jalan dan Baja ia berdiri disamping bangkar aya selama menuju ruang Operasi.
Namun sebelum masuk kedalam ruang operasi Baja membisikkan sesuatu.
YOU ARE READING
My Beloved Cold CEO
FanfictionAliando Syarief as Muhammad Aliandra Syarief Prilly Latuconsina as Prilly Mahatei Latuconsina enggak ada sinopsis jadi langsung baca aja