7. Al Marah?

1.8K 238 8
                                    

"Ya udah Al kamu ambilin minyak kayu putih sama air putih y dari pada kamu melotot gitu." Ucap bunda. Al menurutinya karena Al khawatir Yuki tidak bangun-bangun.

Tak lama setelah itu Al datang dg membawa apa yg bunda suruh.

"Nih bun." Al menyerahkan minyak kayu putih itu pada bunda dan meletakan air putihnya dimeja dekat ranjang.

Bunda meletakan minyak kayu putih itu di dekat hidung Yuki tak lupa bunda juga mengoleskannya pada pinggiran kening Yuki.

Tak lama Yuki mulai sadar dan perlahan membuka matanya.

"Sayang kamu udah bangun." Bunda tersenyum melihat pergerakan Yuki.

"Uwekk.. Uwekk." Yuki langsung berlari menuju pintu yg ada dikamar Al yg Yuki pikir pasti itu kamar mandi. Entahlah Yuki masih belum sadar dimana ia sekarang. Yuki terus muntah mengeluarkan isi perutnya. Al dan bunda semakin khawatir apa lagi sekarang tatapan bunda seperti meminta penjelasan ke Al, Al hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu.

Yuki keluar dari kamar mandi dan kaget melihat Al dan seorang wanita paruh baya tapi masih terlihat cantik, mungkin seumuran dg ibunya.

"Sayang kamu kenapa.?" Tanya bunda seraya menghamipiri Yuki. Yuki yg masih binggung hanya diem di tempat dan mengerutkan keningnya.

"Madu loe gak kenapa-napa kan." Tanya Al khawatir.

"Kamu kenapa diem aja.? Oghh ya ampun kamu pasti bingung ya kenapa kamu di sini." Tebak bunda yg melihat ekspresi bingung Yuki.

"Kenalin saya bundanya Al. Tadi Al yg bawa kamu kemari dalam keadaan pingsan." Jelas bunda. Yuki kembali mengingat kejadian tadi yg membuatnya pingsan.

"Tadi kenapa kamu muntah-muntah gitu.? Kamu gak di apa-apain anak bunda kan.?" Tanya bunda memastikan.

"Bunda apa-apaan sih Al gak mungkin apa-apain Madu lah." ucap Al.

'Madu kan separuh hidup Al' lanjutnya dalam hati.

"Engg Yuki gak apa-apa kok tante.. Tadi Yuki cuma mencium bau minyak kayu putih.. Yuki gak suka aroma minyak kayu putih.. Bikin mual." Jelas Yuki membuat bunda mendesah lega.

"Huft bunda kira kamu diapain sama Al."

"Emtss tante Yuki pamit pulang y takutnya mama nyariin Yuki."

"Loh kok pulang kita kan baru ngobrol sayang.. Tapi ya udah deh kamu pulangnya di antar Al y." Ucap bunda.

"Gak usah tante Yuki bisa pulang naik angkot." Tolak Yuki halus.

"Jangan naik angkot sayang nanti kamu kepanasan mending di antar Al aja y. Lagian naik angkot itu bahaya apa lagi kamu perempuan." Al hanya diam memperhatikan dua wanita yg sangat ia sayangi. Sesekali ia tersenyum melihat perdebatan mereka tentang Yuki pulang naik apa.

"Gak apa-apa kok tan Yuki sudah..."

"Bunda jangan khawatir Al akan anterin Madu sampai tujuan kok." Al memotong perkataan Yuki sementara itu Yuki melotot ke arah Al.

"Ya udah bun Al nganteri madu dulu y... Ayok madu katanya mau pulang." Ucap Al menarik lengan Yuki.

"Eh eh ehhh... Entar dulu gwe kan.. Egh maksudnya aku mau pamit dulu sama Bunda kamu." Al melepaskan genggamanya dan cengengesan gak jelas sementara itu Yuki kembali mendekati bunda.

"Emtss tante Yu..."

"Bunda sayang panggil aja bunda y." Kata bunda memotong ucapan Yuki sambil tersenyum.

"Eghh iy... Emtss Bun.. daa Yuki pamit pulang dulu Y." Kata Yuki sedikir canggung saat mengatakan bunda dan menyalimi tangan bunda. Bunda tersenyum melihat ke sopanan Yuki. 'Pantes Al tertarik sama Yuki orang anaknya cantik sopan lagi.. Bunda dukung kok Al.' Batin bunda.

Mengejar Cinta YukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang