18.Modusnya Al

1.8K 251 46
                                    

Perdebatan Alki masih berlanjut. Al masih keukeuh meminta Yuki tinggal bersamanya di Apartement sementara Yuki masih enggan mengikuti perintah Al.

"gwe gak mau Al."

"lo harus mau Madu, apa perlu gwe apa-apain lo dulu baru lo mau nurutin perintah gwe?" Al menarik turunkan Alisnya. Yuki yang merasa ada yang tidak beres langsung melangkah mundur.

"kenapa mundur, hm?" Al maju menghampiri Yuki yang berjalan mundur.

"stopp." teriak Yuki. Tanggannya di arahkan kedepan berharap Al mau berhenti mendekat.

"stopp.... Gwe bilang stop, atau gwe akan teriak." Ancam Yuki. Al hanya tersenyum miring menanggapinya.

"teriak aja, sampai pita suara lo putus juga gak akan ada yang dengar." Siall. Tubuh Yuki sudah mentok di tembok sementara Al sudah berhenti di hadapannya dan kedua tangannya di tempatkan di kedua sisi tubuh Yuki.

"tinggal disini atau gwe paksa lo?" Al mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Yuki, Yuki berusaha mendorong tubuh Al tapi Al sama sekali tidak bergeming justru Al semakin mendekatkan wajahnya.

Yuki mulai memejamkan matanya takut sementara Al tersenyum menahan tawanya melihat ekspresi Yuki. Hanya tinggal beberapa senti lagi, bahkan Yuki bisa merasakan hembusan napas Al di wajahnya.

"iy,,iyaa,,,,, gwe mau tinggal di sini." Al menjauhkan wajahnya dan tersenyum puas.

"tapi gwe harus pulang terlebih dahulu. Setidaknya untuk mengambil barang-barang dan pamit sama mama."

"baiklah sekarang lo mandi dulu, nanti jam 8 malam gwe anterin lo ke rumah, biar gwe yang ijin sama nyokap lo nanti."

Yuki menuruti perintah Al. Yuki masuk ke salah satu ruangan yang ada di apartemen Al, yang tadi sempat Al tunjukan sebagai kamar Yuki.

"gwe mau pake apaan? Masa iya gwe pake pakaian tadi pagi sih. Pastikan udah bau." guman Yuki saat dirinya baru keluar dari kamar mandi.

Tokk,,,, tokk,,, tokkk

Yuki terlonjak kaget saat ada seseorang yang mengetuk pintunya. Bagaimana tidak saat ini Yuki hanya memakai handuk kimono yang menutupi tubuhnya hanya sampai di atas lulut.

Tokk,,, tokk,,, tokk.. Kembali pintu itu di ketuk kali ini lebih kencang dari sebelumnya. Yuki semakin was-was bagaimana jika Al masuk dan melihatnya yang hanya memakai handuk kimono?

"Madu, lo masih di dalam kan?" teriak Al dari luar. Yuki kebingungan mencari sesuatu yang bisa menutupi tubuhnya.

"aduhh,, gimana nih? Pake apaan?" guman Yuki panik.

"madu, lo udah selesai belum? Gwe masuk ya?" wajah Yuki semakain terlihat panik, apalagi saat Yuki melihat hadle pintu kamarnya bergerak turun. Tiba-tiba pandangan matanya tertuju pada ranjang di kamarnya.

Cklekk...

Al membuka pintu kamar Yuki dan melihat Yuki yang tengah berdiri di sebelah ranjang dengan tubuh yang terbelit selimut, membuat tubuh mungil Yuki tertutup seluruhnya hanya menyisakan kepalanya saja. Al yang melihat tak mampu menahan tawanya.

"hahhahaa,,, apa yang lo lakuin sama tubuh lo madu? Lo jadi keliatan kek lontong tau gak. Hahaha."

"puas lo ketawa?" Al menghentikan tawanya dan kembali memandang Yuki. Al melangkah menghampiri Yuki yang masih diam di tempat.

"mau ngapain?" langkah Al semakin dekat.

"please jangan mendekat." Yuki semakin mengeratkan selimutnya dan mulai berjalan mundur. Sayang, nasib sial menimpa Yuki. Selimut yang di pakainya terlalu panjang, alhasil Yuki menginjak semutnya dan hampir saja Yuki terjatuh jika saja Al tidak sigap menangkap tubuh Yuki.

Mengejar Cinta YukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang