Al berjalan menyusuri koridor sekolah dengan wajah dinginnya. Entahlah kemana wajah semangatnya yang selama ini selalu ia tujukan, bahkan banyak siswi yang menyapa Al tidak di hiraukannya. Al hanya terus berjalan dengan wajah dinginnya.
Saat di dalam kelas Al melihat kearah Yuki di mana gadis itu sedang ngobrol asik dengan Maxime, atau sang kekasih barunya Yuki *menurut Al*.
Dan itu membuat wajah Al semakin terlihat dingin."ehemtszzz" Maxki menoleh kearah Al yang sudah berdiri di sebelah kursi yang diduduki Maxime. Dimana itu adalah kursi milik Al. Maxime yang menyadari itu lantas pamit dengan Yuki dan tak lupa mengacak pelan rambut Yuki, dan itu sukses membuat Al menahan rasa cemburunya.
Al duduk di sebelah Yuki dengan wajah datarnya tak memperdulikan senyum Yuki yang ditujukan untuknya. Sebenarnya Al ingin sekali membalas senyum Yuki tapi ia sadar bahwa Yuki telah menolaknya dengan menerima Maxime sebagai kekasihnya kemarin.
"Al gwe mau...." Al langsung memasang earphone di telinganya untuk menghindari percakapan antara keduannya karena Al tau Yuki pasti akan membahas tentang jawaban Yuki dari penembakan Al malam itu, dan Al juga sudah tau jawabannya jadi untuk apa Al harus mendengarnya dari Yuki. Karena itu hanya akan membuat lukanya yang belum kering kembali terasa perih karena mendapat perasan air jeruk lemon.
Saat Yuki akan kembali berbicara guru mapel jam pertama sudah hadir. Al terus mendiami Yuki bahkan sampai jam istihrat berbunyi.
"Al gwe mau.."
"Ki kita kekantin yuk." ajak Maxime memotong ucapan Yuki. Alki langsung menengok ke arah Maxime.
"tapi gwe mau.." Lagi-lagi ucapan Yuki terpotong karena melihat Al langsung berdiri dan meninggalkan Maxki tanpa ada sepatah kata pun dan itu membuat Yuki menyergit bingung dengan sikap Al hari ini padahalkan Yuki ingin bicara soal jawabannya kemarin malam.
"Al kenapa?" Tanya Maxime yang juga bingung, karena biasanya Al tidak akan membiarkan Maxime dekat dengan Yuki. Tapi sekarang Al malah meninggalkan Maxki berdua.
"ya udah yuk kita ke kantin." Kali ini Yuki tidak menjawab ia hanya menganggukkan kepalanya. Maxime berjalan beriringan dengan Yuki menuju kantin dan memilih tempat di meja paling pojok.
"lo mau makan apa? Biar gwe yang pesenin"
"gwe bakso sama es jeruk aja deh."
"yaa udah lo tunggu sini biar gwe yang pesenin buat lo." Maxime lantas berdiri dari duduknya untuk memesan makanan dan saat itu Yuki mendearkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin dan tatapannya berhenti saat Yuki melihat Al yang tak jauh dari mejanya yang juga sedang menatapnya.
Yuki lantas tersenyum tapi, Al justru mengabaikan senyum Yuki dan mengalihkan tatapnya dari Yuki. Dan entah kenapa hati Yuki rasanya sesak saat Al mengabaikannya. Yuki menundukan kepalanya menahan rasa sakit di hatinya.
"hayoo lo kenapa kuy?" Tanya Keyna tiba-tiba dan itu sukses membuat Yuki kaget dan mengelus dadanya.
"lo tuh kebiasaan banget sih Key." Keyna hanya terkekeh menanggapi ucapan Yuki. Tak lama Maxime datang dengan membawa pesanannya dan pesanan Yuki.
"nahh ini dia pesanannya tuan putri." Maxime langsung menaruh dua mangkok bakso dan dua gelas es jeruk ke meja.
"wahh lo tau aja Max gwe lagi laper.. Btw makasih ya udah di pesenin." Maxime langsung menepuk tangan Keyna saat Keyna menggeser mangkok bakso Maxime lebih dekat dengan Keyna.
"enak aja ini tuh punya gwe sama Yuki kalo lo laper pesen aja sendiri." Keyna mendengus kesal lalu beranjak dari duduknya untuk memesan menu yang sama dengan Maxki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Yuki
FanfictionAl gazali cowok keren kece dan yang pasti menjadi idola semua kaum hawa. mulai dari ABG, remaja, tante-tante,ibu-ibu sampai nenek-nenek menyukainya. Tapi ada satu cewek yang membuat seorang Al gazali bertekuk lutut bahkan terkadang Al bisa mempermal...