22. Bunda Datang

1.8K 243 67
                                    

Yuki menemani Al hingga pria itu benar-benar tertidur. Saat merasakan genggaman di tangannya mengendur, Yuki berusaha melepasnya, karena jujur ia juga merasa lelah. Bagaimana tidak, semalam ia tidur pukul 03.45 dan bangun pukul 08.00 dan itu artinya gadis itu hanya tidur selama kurang lebih 4 jam 15 menit.

Tubuhnya sangat lelah dan ia juga belum mandi dari pagi. Setelah berhasil melepaskan tanggannya dari genggaman Al, Yuki bangun dari duduknya dan kembali ke kamarnya.

Tubuhnya terasa segar setelah mandi. Yuki mulai merebankan tubuhnya di ranjang, baru akan memejamkan matanya Yuki mendengar gumanan tidak jelas dari kamar Al. Yuki yang panik langsung menghampiri kamar Al dan membangunkannya.

"Madu." Guman Al dengan keringat yang bercucuran di wajhnya.

"Al, bangun." Di tepuknya pipi Al agar pria itu mau membuka matanya.

"Madu, jangan tinggalin gwe." racauan Al semakin tidak jelas.

"hey Al, gwe di sini. Bangun." Yuki trus menepuk pipi Al berharap pria itu segera membuka matanya.

"Maduuu." Teriakan itu di barengi dengan tubuh si pria yang bangun dari tidurnya. Napasnya tersenggal-senggal seperti orang habis lari maraton.

"Al" Al menolehkan kepalanya saat mendengar suaran Yuki. Dipeluknya gadis itu, seakan-akan dia (Al) tidak ingin gadis itu pergi.

" Al "

"jangan tinggalin gwe" Yuki menyergit dalam pelukan  Al.

"jangan pernah berfikir untuk pergi dari gwe."

"gwe di sini Al, gwe gak kemana-mana." Yuki membalas pelukan Al dan mengusap punggung pria itu dengan tujuan menenangkan.

Al semakin memper-erat pelukannya. Seakan-akan dia memberitahu pada gadis itu bahwa ia benar-benar takut kelihangan.

"janji sama gwe lo gak akan pernah ninggalin gwe." Yuki melepas pelukan itu dan menatap Al dengan senyum manis di wajahnya.

"gwe di sini Al dan kemanapun gwe pergi gwe akan tetep kembali ke sini, karena lo yang udah bawa gwe kesini." balas Yuki.

'dan cuma ini tempat paling aman untuk menghindarinya.' lanjut Yuki dalam hati.

"Madu, janji sama gwe apapun yang akan terjadi nanti please, tetaplah di sini, tetaplah bersama gwe. Kalaupun suatu saat nanti gwe kenapa-napa jangan pernah berfikir untuk ninggalin gwe." ucap Al serius.

Yuki tersenyum sambil mengusap keringat di wajah Al.

"gwe gak bisa janji. Tapi, gwe akan berusaha buat tetap bersama lo apapun yang terjadi nanti." Al kembali membawa Yuki ke dalam pelukannya.

'tapi entah kenapa gwe sangat takut mimpi itu jadi kenyataan. Dan entah kenapa gwe merasa suatu hari nanti lo pergi dari gwe dan memilih pria lain.' Al segera menggelengkan kepalanya saat dia berfikir bahwa Yuki akan pergi dan memilih pria lain.

"gwe buatin minum ya?" Yuki ingin melepas pelukan Al tapi pria itu justru memeluknya semakin erat.

"Al lepas, gwe mau buatin lo minum dulu." Al melepas pelukan itu tidak rela.

"gwe gak haus, lagi pula gwe juga gak mau lo pergi dari gwe." Ujar Al dengan mimik lucu yang membuat Yuki tersenyum melihatnya.

"gwe cuma mau buatin lo minum bukan berniat kabur dari sini."

"tapi tetep aja gwe gak mau lo jauh dari gwe, gwe takut mimpi tadi jadi kenyataan." balas Al lirih di akhir kalimatnya.

"emang lo tadi mimpi apa?" bahkan Yuki tadi tidak bertanya alasan Al tiba-tiba memintanya untuk tetap bersama pria ini.

Mengejar Cinta YukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang