23

2.1K 227 12
                                    

Happy reading&sorry for typo:)

"Kak Yona?". Mulutku menganga lebar, mataku membulat melihatnya disini. Senyum sinis terukir apik diwajahnya.

"Lo apaan sih Kak?! Gak lucu! Sakit tau gak badan gue dipukulin". Umpatku memakinya kesal. Candaannya keterlaluan.

"Itu belum seberapa! Gue udah tau kelakuan busuk lo! Sama orang tua lo itu!!". Dia memaki ku tak kalah kuat. Aku tak mengerti maksud perkataannya. Candaannya ini sudah kelewat batas, lihat saja akan ku adukan pada Papa dan Mama kalau mereka pulang.

"Apasih Kak? Apaan yang busuk?!".

"Gak udah sok polos! Gue udah tau semuanya! Brengsek lo semua!". Mataku tambah membelalak, sepertinya Kak Yona benar tak bercanda.

Tapi aku tak mengerti sama sekali maksud perkataannya itu, tubuhnya bergetar setelah membentaku, matanya juga merah dan berkaca kaca.

Aku benar-benar bingung sekarang, entah apa yang terjadi padanya, dan apa maksud semua ini aku masih belum tau.

Dia lalu memaksaku berdiri, dia menatap dalam mataku, dan aku pun sama. Aku terpaku melihatnya, ada banyak luka dan kesedihan disana. Bahkan saat dia tak bercerita aku dapat membaca matanya.

"Kak lo kenap—".

BUGH!

Dia memukul telak wajahku sampai aku tersungkur.

"Ambil barangnya dimeja". Perintahnya pada salah satu preman yang menghajarku tadi.

"Lo! Orang tua lo! Keluarga lo! SEMUANYA PEMBUNUH!!".

Pembunuh?

Aku?

Orang tuaku?

Aku benar benar tak mengerti maksud perkataannya.

"Pembunuh apa Kak? Siapa yang gue bunuh?!".

"Mungkin bukan lo. Tapi orang tua lo! Mereka— mereka BRENGSEK!". Dia memaki penuh amarah diantara isak tangisnya. Aku tak pernah melihat Kak Yona semurka ini. Dan jujur aku takut.

Tapi aku tetap tak terima orang tuaku dihina seperti ini olehnya.

"Lo yang brengsek! Gak tau diri lo ya! Orang tua gue ngerawat lo, ngasih lo makan, nyekolahin lo sampe lo segede ini! Gak tau diri lo! Gak tau terima kasih!". Bentakku. Emosiku benar benar tersulut, hingga aku kalap.

"Cih! Semua itu cuma pencitraan dan rasa kasihan! Gue udah tau siapa orang tua lo sebenernya! PEMBUNUH!".

Aku langsung tersulut amarah yang kian terbakar karena ucapannya. Aku langsung maju untuk menghajarnya, namun para bodyguard itu menghalangiku.

"Kurang ajar lo!".

"Gak tau diri! Gak tau diuntung!".

Aku langsung memakinya.

Bodyguard yang disuruhnya pergi itu lalu datang dan membawa koran-koran lama yang langsung ia berikan pada Kak Yona.

Dia langsung melempar kertas kertas itu tepat dimukaku.

"Lo baca itu! Biar lo tau kebusukan orang tua lo!".

KECELAKAAN MAUT, PENYEBAB KEMATIAN KELUARGA HANDOKO

KASUS DIBALIK KEMATIAN PENGUSAHA KAYA HANDOKO, ISTRI DAN ANAKNYA

PT HANDOKO INDONESIA GANTI NAMA JADI DJAUHANDAR COMPANY

"Mereka sengaja bunuh orang tua gue!! Malsuin kematian gue! Untuk apa?! Untuk dapetin semua harta orang tua gue!!".

Kak Yona terus memaki aku, bahkan suaranya sampai habis. Air matanya luruh seiringan dengan air mataku yang jatuh di lembaran surat kabar itu.

My Lovely MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang