Sesuai kesepakatan yaa gengs... Walaupun votenya cuma lebih satu doang:')
Sorry for typo & happy reading
Melody POV
Matahari mulai menampakkan sinarnya memasuki celah-celah jendela kamarku. Pagi ini memang aku tidak ada kegiatan apa-apa jadi bisa lebih santai.
Aku sedikit merenggangkan tubuhku sembari duduk dikasur. Badanku terasa sakit semua, inilah hal yang akan terjadi jika tidur berdua dengan Nabilah. Aku mendengus saat melihatnya masih tertidur dengan pulas.
Flashback on
Setelah selesai membersihkan badanku dan membereskan barang-barangku yang belakangan ini jadi berserakan dimana-mana, aku langsung pergi ke kamar untuk tidur. "ya ampun Dek Ayu kok malah tidur disini sih...?".
aku mencoba mengoyang-goyangkan badannya, ia melengkuhkan badannya , dengan mata tertutup ia bergumam. " Teteh apaan sih.. orang lagi tidur juga malah digangguin".
"Kamu kenapa tidur dikamar Teteh coba? kamu kan punya kamar".
" Ini tuh malem jum'at aku takut tidur sendiri..". sungutnya dengan mata masih tertutup.
"Ngaco ah kamu, dah ah sana pindah ke kamar kamu sana". aku menarik tangannya dengan susah payah namun ia tetap saja tidak bergeser sedikit pun dari tempat tidur. Karena aku sudah lelah berdebat dengannya akhirnya aku mengalah dan membiarkan ia tidur disini.
Flashback off
Dan inilah hasilnya jika membiarkan Nabilah tidur dikamarku, badanku ini rasanya remuk dan sakit semua. Setelah melakukan sedikit peregangan aku pun turun ke bawah untuk membuatkan sarapan kami pagi ini. berhubung jadwal kuliahku tidak terlalu pagi jadi aku masih bisa bersantai. Aku berjalan menuruni tangga, tadinya mau ke dapur namun aku mendengar suara.
BUGH!!
TAK!
Sepertinya itu suara pukulan berasal dari halaman belakang rumahku, aku segera mengeceknya untuk memastikan. "Lidya..". lirihku pelan. Pagi sekali ia bangun, padahal ini baru pukul 5 subuh dan dia sekarang sedang melakukan gerakan seperti gerakan tinju.
pukulan demi pukulan ia layangkan pada samsak yang tergantung ditiang milik ayahku. keringat mengucur didahi, leher, juga lengannya bahkan rambutnya pun basah karena berkeringat. sepertinya ia sudah master dalam olahraga bela diri, terlihat dari gerakannya dan kekuatan tangan dan kakinya saat memukul dan menendang. entahlah, dalam keadaan seperti ini ia jadi terlihat lebih cool dan mempesona. Ya ampun kenapa aku jadi mikirin dia gini...
"Lidya!!". Seruku.
Ia menghentikan kegiatannya lalu menoleh kearahku. "Udah Kak merhatiin akunya?". Pertanyaannya, ralat mungkin lebih tepat disebut penyataannya ini langsung membuatku mati kutu. Bagaimana dia tahu aku daritadi memperhatikannya?.
Ia berjalan kearahku sambil mengelap keringatnya dengan handuk kecil yang melingkar dilehernya. OMG! She look so cool
"Gak usah kaget gitu, aku tau Kakak daritadi disitu".
"Eh, eeuungg... kamu laper kan? aku.. ke dapur deh, buatin kalian sarapan". Ucapku kikuk, pipiku memanas aku langsung pergi meninggalkannya yang terkekeh melihat kelakuanku.
"Ya ampun.. kok bisa ketahuan gini sih...". gerutuku pada diriku sendiri. Tidak mau menghabiskan waktuku untuk memikirkan hal bodoh itu aku langsung saja menyiapkan bahan-bahan yang aku perlukan untuk membuat sarapan.
"Mau aku bantu gak Kak?". Lidya tiba-tiba saja muncul dibelakangku berbicara tepat ditelingku, mungkin karena ia lebih tinggi dariku makanya ia sedikit menunduk hingga dagunya menyentuh bahuku.
"Eh, Lidya! hobi kamu itu ngagetin orang ya.. daritadi ngagetin aku aja". Sekali lagi ia terkekeh dengan perkataanku. "Hehe,maaf deh Kak..".
Setelah mencuci tangannya dengan sigap ia langsung membantuku menyiapkan bahan-bahan masakan. Ia sepertinya sudah hafal dengan semua bumbu-bumbu dapur, bahkan mungkin kemampuannya memasak lebih dari aku.
"Ini mah namanya kamu atuh yang masak, aku yang bantuin kamu". sungutku.
"Gapapa kali Kak, aku emang suka masak kok dirumah". ucapnya santai.
Setelah selesai memasak di dapur aku pun menyiapkan masakan kami dan Lidya pergi ke kamarku untuk membangunkan Nabilah yang masih tertidur.
Lidya POV
lucu juga mengerjai Kak Melody, aku fikir ia akan mengelak saat aku memergokinya memperhatikanku saat aku sedang melakukan rutinitas pagi ku yaitu olahraga muay thai. Tapi ternyata dia malah jadi salah tingkah, hal itu membuatku jadi ingin menjahilinya lagi. Dan terbukti konsentrasinya saat memasak langsung buyar begitu aku menghampirinya lalu berbicara persis ditelinganya.
"Kubiiilll!!".
"Banguuunn wooyy!! udah jam setengah tujuh, lo gak mau sekolah?". Aku meriakinya tepat ditelinganya.
"Hoaaamm.. gak mau sekolaahh...". gumamnya dengan mata tertutup.
"Lah? kenapa?".
"Udah pernah, bosen". Celetugnya membuatku tertawa.
"Seenaknya aja lo, bencong! gue laporin ke Teh Melody lo, 1... 2....". Belum aku selesai menghitung Nabilah sudah langsung bangun. gengan langkah gontai ia berjalan masuk ke kamar mandi. "Curang lo mah, maennya aduan". Sungutnya.
Setelah ia masuk kamar mandi aku langsung turun untuk menunggu Nabilah selesai bersiap siap dan sarapan. Kak Melody ternyata sudah lebih dulu duduk di meja makan sambil memainkan ponselnya.
"Gak kuliah Kak?". Tanyaku.
" Aku kelas siang, kamu enggak?".
"Aku kelas siang juga, jam 11 nanti sih".
"Wah sama dong, aku juga kelas siang nih kita berangkat bareng aja kalo gitu". Tukasnya, aku mengangguk.
Kami pun menikmati sarapa bersama, tak lama Nabilah jugga turun lengkap dengan seragam dan tas sekolahnya. "Morning everybodyyy.....". Sapa Nabilah dengan cerianya.
"Dek Ayu, pagi-pagi udah berisik aja".
" Yee...Teteh pagi-pagi udah marah-marah aja". "Pantes cepet tua". Ia mengatakan kalimat terakhir dengan sangat pelan. "APA?! kamu ngatain aku apa HAH?!". Kata Melody dengan tatapan sinisnya yang langsung membuat nyali Nabilah ciut.
"Hehe enggak kok".
Dan begitulah pagi pertama kami bertiga berlangsung, semoga akan terus sehangat ini.
Gimana part ini? Rada gajelas yaa:( yaudhlah yaa.. Janlup vote+commentnya
