SD '6'

2.4K 163 2
                                    

Saat gentha sudah keluar mereka bingung mau memulai dari mana, kaum wanita gengsi mau bicara terlebih dahulu, lagian sikap mereka juga seperti olaf, dingin, tidak, olaf masih bisa ceria, ini? Sepertinya tidak bisa

"kita boleh pulang gak sih bill, ya?" Tanya nanda ke kedua temannya sekaligus berniat menyindir ketiga pendampingnya itu
--
"gak tau juga, capek loh gue, pengen makan, udah itu tidur" jawab aya masih dengan nada menyindir juga

"haduh badan gue remuk nih, disini dingin lagi" ucap billa masih menyindir

Ketiga orang itu seakan-akan peka akan sindiran itu pun akhirnya membuka mulutnya

"kalau mau istirahat disini silahkan tapi kalau mau pulang nanti tunggu waktu pulang" jawab salahsatu pria

"terus kalian?" Tanya aya

"ya kami ingin melanjutkan pekerjaan" jawab pria lainnya

"ck kerja apa? Hanya mengawasi kan? Lagian kalau tidak ada kasus apa yang ingin kalian selidiki?" Tanya nanda kesal

" 'mengawasi'yang kami kerjakan tidak seperti mengawasi 40 anak TK" jawab pria satu lagi

"olaf" sembur nanda yang langsung dihadiahi injakan dari billa

"stt jangan galak begitu nan, inget dia pendamping kita" bisik billa, nanda hanya memproutkan bibirnya, setelah itu ketiga pria tersebut meninggalkan mereka tanpa berbicara apapun dan dengan ekspressi flat, nanda,aya,dan billa hanya mengikuti mereka dari belakang.

"kalian ngapain mengikuti kami?" Tanya salah satu detektif itu yang bername tag –abrial-

Alih-alih menjawab, nanda malah sibuk mengusap leher belakangnya dengan wajah bingung, sedangkan aya hanya sibuk mengulur waktu menjawab dengan gumaman.

"ck, kalau kami tidak mengikuti kalian, apa tugas kalian?" jawab billa yang ternyata telah menemukan jawaban lebih cepat dari kedua temannya.

"ah ya bukannya polgan memberi tugas kalian untuk mendampingi kami?" ucap nanda dengan senyuman miringnya

"polgan?" Tanya pria berwajah mulus dengan nametag –steven-

"ash, kak gentha maksudnya" jawab aya.

"apa susahnya tinggal bilang kalau kalian ingin mengetahui apa saja yang ada di basement ini kan?" ucap rieki

"akhirnya ada yang peka jug..."

"ayo" ucapan aya dipotong oleh ketiganya.

Pertama,

Mereka memasuki ruangan yang, emm mengerikan,

Bagaimana tidak? Ekspetasi tidak sesuai dengan realita, pasalnya, saat memasuki ruangan itu yang tercium aroma wangi strawberry, ternyata saat berjalan beberapa langkah, salah satu pria yang mereka ketahui bernama abrial berbicara dengan santainya "ini ruang otopsi mayat", tuhan lindungilah jantung ketiga gadis cantik ini, mereka tidak ingin mati muda.

Kedua,

Pikiran pertama mereka, setidaknya disini tidak ada yang berkaitan dengan tubuh korban

Hh, banyak layar-layar besar, alat-alat seperti diruang computer WHS, tapi tunggu ada kacamata keren, apa ini ruang santai, ruang istirahat, atau ruang menonton film? Ah bahagianya mereka menja...

"ini ruang pengamatan, apapun data yang masuk ke kami, maka akan di amati disini"

'baru kami ingin bahagia'

"setidaknya tidak semengerikan ruang sebelumnya"

Okey lanjut,

Ketig...

Detective ajak nanda, aya, dan billa keruangan ku, kita menemukan kasus baru, yah untuk permulaan dan pengenalan untuk silent detective cilik kita

;;

Baik, dalam 15 menit wajah kami akan segera anda lihat kak

;;

"Baiklah kita tunda dulu pengenalan ruangan kita hari ini, kak gentha memanggil kita untuk keruangannya, dalam 15 menit" 

--

15.47

"13 menit, baiklah sekitar pukul 15.27 menit kepolisian melapor kepada saya bahwa ditemukan mayat di kota midtown tepatnya di ditrict, keluarga brine menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada kita untuk menemukan pembunuh dari adiknya, dalam waktu paling lambat 1 minggu , sanggup?"

Terang gentha dengan tegas

"kami sanggup kak, tapi apa hanya kita bertiga yang melacak tidak dengan kak rafan dan kak dariel, dengan adanya mereka berdua saya yakin kurang dari 5 hari pembunuh telah ditemukan" Tanya dan usul steven

Mendengan nama rafan dan dariel, air muka aya dan billa berubah dari murung menjadi sumringah. Nanda? Oh jangan ditanya dia tengah memperhatikan ucapan,tidak, wajah polgannya.

"tapi steve, dariel dan rafan sedang berada di Livingston untuk 3 hari kedepan, mereka sedang memecahkan suatu permasalahan, tapi tenang kalian masih punya mereka" ucap gentha dengan melirik nanda, aya dan billa

"kami?" Tanya spontan ketiganya

"ya? Siapa lagi detective cilik" ucap gentha

"tapi kak, kami tidak yakin," aya menyerah

to be continue? 

vote, coment 

#thanks 

biglove 

-PGA

silent detectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang