SD '19'

1.5K 109 3
                                    

"ah,, I got it"

"LEDAKAN!!" ucap ketiganya

Triing triingg

Step alig is calling...

Wut? Gue udah nemu...

;;

Terjadi pengeboman di queens, lo bertiga bisa izin gak dari sekolah

;;

Hahh serius lo?tapi kayanya kita gak bisa izin deh steve

;;

Yaudah nanti biar gue, rial, sama rieki periksa ke TKP nanti kalian pulang langsung ke basement

;;

Kak gentha sama kak rafan masih di livingston?

;;

Iya yaudah nan, gue mau olah TKP dulu

Pip

"kenapa nan?" tanya aya

"queens di bom, pulang nanti kita langsung ke basement"

"teror lagi?" bukan pertanyaan tapi ungkapan ketidakpercayaan billa

"oke oke, kemarin kita dikirimi kotak sehari krmudian kak dariel diculik, kemarin kita dikirimi kotak lagi dan hari ini ada pengeboman, mereka mau menguji kita apa" ini bukan nanda ya? Kenapa dia bisa kesal karena masalah?

"eh gue ngerasa ada yang ngeliatin kita deh" ucap aya berbisik

"hah siapa?" billa mengedarkan pandangan ke penjuru kantin dan yah kenapa siswa cerdas dan culun itu melihat mereka sebegitu tajamnya,

"samperin yuk, siapa tau ada yang mau dia bicarain ke kita" nanda meninggalkan temannya tanpa menunggu jawaban mereka terlebih dahulu

"ih si nanda mah gobe"

"hai peg,"

"ha..hai" gugup? Kenapa dia gugup

"lo ngapain liatin kita? Ada yang mau dibicarain?" tanya nanda

"eng..gak kok, aku...aku kekelas dulu ya nan, udah mau bel" sedetik kemudian dia langsung pergi meninggalkan nanda, aya dan billa dengan gerakan cepat

"ih kenapa pergi? Kan gue Cuma tanya" kata nanda bingung

"dih pegy takut kali sama lo wkwk"

Bell masuk pun berbunyi, seluruh muris WHS bergegas masuk ke kelas masing masing

Mau tau tentang pegy? Boleh

Tripegy algres biana, adalah salah satu murid cerdas di WHS, tapi sayang dia selalu berdandan culun, selalu tidak bisa menutupi kegugupannya, apalagi jika sudah berbuat salah. Contohnya jika tidak mengerjakan pr, pasti dia tidak akan bisa menutupi kegugupannya. Segitu aja ya tentang pegy, pasalnya dia selalu tertutup didepan orang lain,bahkan satu temanpun dia tidak punya.

--

"nandaaaa, cepet ini tugas nanda" sedari tadi aya dan billa sudah sift-sift an untuk meneriaki nanda, berbuat ulah lagi disaat sedang genting

"ih ogeb berisik, sabar ke gue capek, makanya suruh siapa naik angkot" nanda memproudkan bibirnya sambil berhenti minum dan mengelap keringat

"ish lo gak tau aja ya, handphone gue dari tadi getar-getar mulu, mereka udah nelfonin, masa iya kita mau tungguin taxi, lama"

"hehh, bodo ya jadi kalau gue berenti-berenti istirahat maklumin aja, salahin tuh abang angkotnya ngapa gak masuk gang"

"nandaaa,, kita tinggalin ya lo disini, heran gue goblik gini bisa jadi detective, mana ada angkot masuk gang gini pea" kini billa lah geram

"yey kalian tinggalin gue ya gue balik, lagian juga gak ada polgan gue"

"huh sabar gue mah sama lo nan, udah ayo" akhirnya aya menarik paksa tangan nanda

"permisii,, yuhuuuu"

"nanda!" kesekian kalinya billa menggeram karena nanda

"lama kalian" ucap rial yang baru membukakan pintu basement

"salahin dua orang ini, nyuruh gue naik angkot" kesal nanda

"iya iya udah kita salah, ayo cepet" yah dan pada akhirnya aya akan selalu mengalah daripada nanda malah semakin berulah

"untung lo dibutuhin" geram aya dengan nada diredam

"gue dengerr sayang" ucap nanda agak kuat

--

"setelah tadi kita olah TKP tidak ada apapun yang bisa dicurigai, bukti habis terbakar tak bersisa" jelas steven

"ada korban?" tanya billa

"tidak, pelaku tidak memasukkan benda tajam atau semacamnya dalam bom itu dan bom hanya radius 5 meter" jawab rial

to be continue?

vote, coment

#thanks

biglove

-PGA


silent detectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang