"berdua lagi?"
"iya kak, kami gak berhasil membujuk papa billa untuk mengizinkan billa tetap menjadi detective"
"maaf kak, kepala polisi dan para detektif kedatangan tamu" ucap loery
"baikalah nanti kita sambung lagi"
Kak gentha, kak rafan, kak dariel, rieki, steven, dan rial meninggalkan ruangan itu dan menuju ruang tempat menerima tamu, eh tunggu, tapi kenapa ke 2 wanita ini tidak bergerak dari tempatnya
"heii nanda, aya kenapa masih berdiri disitu?" Tanya steven
"lah emang gak boleh, terus kalau gak boleh kita berdiri dimana" Tanya nanda
Bukannya menjawab rial maupun steven sudah menarik tangan aya dan nanda
"ehh ehh nanti dulu kami harus pakai slayer" ucap aya
Steven dan rial mengeluarkan slayer dari saku celananya dan mengikatkannya di wajah aya dan nanda, ah siapapun tolong selamatkan jantung kedua gadis cantik ini, terkutuklah kalian steven, rial bagaimana jika kedua gadis ini mengidap penyakit jantung, kontak mata mereka bertemu,
"hei, tamu sudah menunggu kalian" geram rieki
Mendengar suara rieki membuat tatapan mereka berganti menatap rieki
"apa kalian natap-natap gue, mentang mentang gak ada billa kalian nistakan gue ya"
"eh tunggu, billa?" ucap aya bingung
"ahh lu suka ya sama billa, hayo ngaku" ucap nanda meledek
"eh sidugong sok tau lu masih kecil, udahlah ayo"
--
"maaf kami telat" rial menginterupsi
"gimana gak mau telat pacaran mulu kerjaannya" gumam rieki
"ehmm jadi ada apa ya datang kemari pak" Tanya kak dariel
"sebenarnya tidak ada keperluan, saya hanya ingin mengetahui detective baru kalian, yang selalu ditutup-tutupi identitasnya oleh public" ucap lelaki yang disebut 'pak' oleh kak dariel tadi. Tetapi ke2 wanita ini memandangi lelaki itu dengan pandangan membingungkan.
"oke saya komjend. Pol William alvert weega, dan kalian?"
Coba ingin mengelabuhi kami?
Bukan menjawab aya hanya mengisyaratkan kepada rial dan steven dengan gerakan mata, kenapa disini tidak ada billa, jika ada wanita itu sudah dipastikan mereka akan lebih mengetahui siapa lelaki ini sebenarnya
"hmm ini hanya 2 dari 3 detektif tambahan kami, sebenarnya kami tidak menugaskan mereka menjadi detektif disini, mereka hanya melakukan penelitian dari sekolahnya, jadi jika polisi william tidak keberatan, kami enggan memberitahu tentang mereka" jawab rial dengan lantang
"walaupun nama?" polisi William sedari tadi mencoba berkontak mata dengan nanda maupun aya, tapi sebisa mungkin mereka mengendalikan mata mereka agar tidak melihat kearah mata polisi William
"oke yang ini nita dan ini tri, sudah kenal dan kami masih ada pekerjaan lain"
"haha steven steven, sedari dulu sifatmu tidak ada perubahan, tidak bisakan kau lebih ramah dari sekarang? Bahkan dengan mantan atasanmu"
apa mau lelaki ini? Siapa lelaki ini? Seberapa tahu lelaki ini dengan agen FBI manhattan?
"ah iya baiklah gentha, jangan bangga dengan kedudukanmu saat ini, tetapi aku ucapkan selamat karena sudah menarik perhatian dunia dengan drama pemecahan kasus kalian"
Cih, drama katanya? Oke oke di dalam hati nanda saat ini sudah berdoa yng buruk-buruk untuk pak tua menyebalkan itu, berani-beraninya menghina polgannya dan menghina hasil kerja dia, yah minimal keluar dari basement ini ban mobilnya hilang 2.
Setelah berkata seperti itu, dia meninggalkan kami dengan angkuhnya,
"maafkan ayah saya sudah berkata demikian, dan selamat untuk keberhasilan kalian dalam menyelesaikan kasus ini, semoga pelaku dari ini semua cepat tertangkap" ucap lelaki muda yang sedari tadi diam disamping lelaki tua sombong tadi, apa katanya? Ayahnya? Mengapa perilaku anak dan ayah beda jauh, bahkan senyum diwajahnya tidak pudar.
"iya tidak apa-apa" ucap nanda
"terimakasih atas ucapan selamatnya" sambung aya
Sekali lagi lelaki itu tersenyum dan berjabat tangan dengan nanda lalu pergi menyusul ayahnya keluar dari basement
"woahh cogann yaa"
"he eh,, ganteng banget, tapi tadi tangannya kaya bekas cincin gitu"
"jangan-jangan dia udah punya istri"
"idih masih muda gitu"
"khemm.." dehem rial dan steven
Tetapi aya dan nanda tidak menggubrisnya mereka tetap saja memuji ketampanan lelaki tadi
"kita gak kalah ganteng ya al" ucap steven sambil melirik nanda
"tau, malah kita unggul di kecerdasan" jawab rial sambil melirik aya
"yee apaan kalian kalah ya sama dia" ucap nanda
"aduhh adik gue udah besar ya tau yang ganteng segala"sindir kak azka
"eh lupa ada kak azka hehe gak kok kakk kan Cuma memuji ciptaan tuhan"
"haha sudah-sudah jadi bagaimana kita bisa memecahkan kasus ini, kalian sudah mengintrogasi teman kalian itu?" lerai kak rafan
"oh jadi gini ceritanya,
to be continue?
vote, coment
#thanks
biglove
-PGA
KAMU SEDANG MEMBACA
silent detective
Mystery / Thrillerstt, dunia kita saat ini sedang diguncangkan oleh berita terbaru, 3 detective muda, berbakat yang dapat memecahkan kasus pembunuhan terbesar, dengan bantuan 3 atasannya yang hmm sangat tampan. opss.. sepertinya mereka jatuh cinta? check it out...