'SD' 26

1.3K 106 2
                                    


"tadi,,, loh kakak nangis? Kenapa?" sefa langsung masuk ke dalam kamar nanda dan menemukan aya dan billa yang sama dengan keadaan kakaknya, memprihatinkan.

"ah kakak-kakak pada kenapa?"

"gak kenapa-napa kok sef, kita habis nonton drama korea aja" alibi aya

"oh drama" sefa menjawab dengan manggut-manggut

"kenapa tadi sef?" Tanya nanda

"ah iya sefa lupa, tadi ada yang line kakak, nih handphonenya" kata sefa dan memberikan handphone nanda

Kak gentha

Kalian bisa ke basement sekarang? Masih ada kasus yang belum terpecahkan

Mati. sefa pasti membacanya, tapi apa dia mengerti maksudnya? Semoga tidak.

"kakak... detektif?" Tanya sefa sambil menyipitkan matanya bermaksud mengintrograsi kakaknya itu.

"hah apaan enggaklah, kamu tau sendirikan dari semua anak mama sama papa Cuma kakak yang gak tertarik dengan dunia yang penuh misteri itu" jelas nanda yang sedang mengontrol ketegangannya

"oh bukan ya kak" ucap sefa polos

"sayangnya dibawah ada kak azka, mama, dan papa yang baca pesan ini, jadi mana mungkin kakak bisa ngelak apalagi sama kak azka" sambung sefa dengan senyum miringnya

Billa dan aya yang melihat dan mendengar percakapan dua kakak beradik ini takut akan terjadi hal serupa dengan billa

"ck, dasar keluarga kepo" cibir nanda

"ayo kak, kakak dipanggil papa, mama, dan kak azka" sefa meninggalkan kamar nanda

"yah nan, kok lo teledor sih taro handphone sembarangan, kalau nasib kaya billa gimana? Ah masa Cuma gue sendiri sih?" ucap aya

"hhh tenang dan doain gue aja ya" ucap nanda dan meninggalkan kamarnya menuju ruang keluarga

"pa,ma, kak" sapa nanda

"hmm, bener apa yang dikira adik kamu?" tuhkan baru nongol udah diintrogasi aja, seakan-akan gue maling ayam

Nanda melirik kakaknya, namun hanya dibalas dengan mengangkat kedua bahunya acuh seakan berkata 'gue gak mau ikut campur'

"ish apa kalau nanda ngaku papa bakal pindahin nanda ke Indonesia"

Papanya hanya diam seperti sedang memikirkan sesuatu, entahlah apa itu yang pasti membuat nanda resah

"hahahha" heh? Papa? Ketawa? Maksudnya?

"untuk apa papa pindahin kamu ke Indonesia?"

"entah, setelah orangtua dan kakak billa tau, dia dipindahkan ke Indonesia"

"haha kamu di Indonesia mau jadi apa? Tukang cireng? Siomay? Basreng? Bakso tusuk? Lebih baik kamu di new York"

"papa, nanda serius juga"

"intinya?" sambun nanda

"sepertinya keluarga kita akan menjadi keluarga FBI" ucap mama nanda

"mama, papa bolehin aku jadi detektif?"

"untuk membantu nyawa orang lain kenapa tidak? Lagian kakakmu bilang bahkan kamu lebih cerdas dalam menyelesaikan masalah kemarin" putus papanya

"kakak cerita? Ih dasar ember, tapi kenapa papa tidak langsung bilang ke nanda"

"membuat kamu jantungan menunggu jawaban dari papa mungkin" ucap papanya dengan kekehan diakhir kalimat

Kamar

"gimana nan?" Tanya aya saat melihat nanda masuk ke kamar dengan wajah lesu

"kayanya kita bakal beneran bakal kepisah deh" ucap nanda dengan wajah sedih yang dibuat-buat

"huaaaaaa, fix gue sendirian di newyork" rengek aya

"bukan untuk lo aya" geram nanda

"jadi maksud lo lo tetep di new York tapi Cuma berenti dari silent detective aja gitu?" ucap aya lagi

"ih bacot, gue diizinin untuk jadi detective" ucap nanda yang membuat kaget sekaligus senang kedua temannya

" aaaa gue seneng seenggaknya kalian bisa tetap membantu FBI meskipun tanpa gue"

"aaaa pokoknya gue gak mauuu bill, apa artinya kita tanpa lo? Kita tanpa lo itu kaya susu bubuk walaupun manis ditip dikit juga hilang"

"nanda, lo mah pea sih, btw tadi kak gentha ngeline?"

"ah iya kita disuruh ke basement"

--

"jadi maksudnya kamu?" ucap kak gentha frustasi

"ya kak, orangtua saya tau kalau saya silent detective, jadi saya dipindahkan ke Indonesia

"kapan kamu pindah?" Tanya kak rafan mencoba tenang

"satu bulan lagi kak"

"baiklah saat ini bukan waktunya untuk menangisi apa yang akan pergi tapi ini waktunya memanfaatkan waktu sebelum hal itu pergi" ujar dariel dengan bijak

"jadi kakak suruh kalian kesini untuk mencoba menyelesaikan kasus kemarin" ucap kak gentha

"jadi kemarin kak azka kan mau jelasin gimana bisa age lada itu Morristown"

to be continue?

vote, coment

#thanks

biglove

-PGA


silent detectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang