SD '8'

1.9K 158 1
                                    

"ish bego," nandapun meninggalkan tiga sekawan itu dengan wajah kesal menemui kawan-kawannya yang sedang duduk sambil minum

"ahh benci gue ya, bill sama mereka mentang-mentang gue baru gitu gue gak boleh apa-apain tuh mayat, cih liat aja nanti" ucap nanda yang tiba-tiba datang ketemannya sambil marah-marah dan merebut minum billa

"nanda!! Lo tuh gue haus" ucap billa dengan wajah dibuat-buat

"nih deh nih makasih"nanda mengembalikan minuman billa yang tinggal ¼ botol lagi

--

 "ck, udah deh habisin aja, oya tadi lo kenapa marah-marah?" Tanya billa ke nanda mengingat beberapa menit yang lalu dia datang dengan menggerutu

"huh tuh si step, masa gak tau apa apa asal marah-marah ngebentak gue aja, gue aduin ke polgan gue tau rasa dia"

"cih dia marah-marah pasti ada sebab nan, kenapa?" Tanya aya

"kalian sih, bagi tugasnya gak adil, masa iya kalian Cuma ngukur jalan dan liatin jejak gue neliti mayat sendiri huh," ucap nanda kesal

"yaka..." ucapan aya terpotong

"kalian masih mau disitu, kalau sudah selesai ngegosipin gue, kami duluan" ucap steven dingin dan pergi, akhirnya disusul oleh aya, billa dan terakhir nanda yang masih mencibir kata-kata steven

Sesampaikan di hotel yang bertuliskan '414 HOTEL'

"nih kunci kamar kalian, kalian kamar 313 dan kami 314, jadi jika ada apa-apa beritahu kami" ucap rial

"tunggu al, soal mayat tadi gue u..."

"udah deh anak kecil mending kalian masuk kamar, tidur kak gentha sudah beri kabar ke orangtua kalian, anggap saja kalian sedang berlibur, dan beri kami kebebasan untuk menyelesaikan masalah ini" potong steven

"oke kalau gitu, tunggu kabar selanjutnya dari kita, lo pasti bakal memuji kami" ucap nanda tenang dan menarik kedua temannya menuju kamar nya

313

"emang lo yakin gitu nan?" Tanya aya

"yup gue 98% yakin" jawab nanda yakin

"jadi apa kita bilang ke kak gentha atau gak?" Tanya billa

"bilang kak genthanya nanti aja deh biar sekalian kita kasih kejutan buat dia" jawab nanda sambil mengulum senyumnya

"terus sekarang?" Tanya billa dengan wajah polos

"TIDUR BILLA" ucap nanda dan aya dengan tertawa karena melihat reaksi billa

--

Tok tok

"nandaa, ayaa, bilaa"

Tok tok

"kemana sih mereka? Lama banget gak dibuka" Tanya rial

"masih tidur tuh, biasanya kan mama mamanya yang teriak-teriak bangunin mereka kalau pagi" jawab steven acuh

"tapi kalau mereka nekat kabur dan ngadu yang gak gak ke kak gentha gimana?" Tanya rieki

Selang beberapa detik handphone rieki berbunyi

Kak gentha is calling...

"kak gentha" ucap rieki ke kedua temannya

"gue yakin mereka ngadu" ucap steven

"angkat cepet ki" ucap rial

Hallo kak

;;

Bagaimana perkembangannya? Kalian sudah meneliti mayat dan kondisi sekitar

;;

Sudah kak, ini kami baru ingin sarapan dan langsung ke rumah sakit untuk mengotopsi mayatnya

;;

Bagaimana dengan billa, nanda , dan aya. Mereka membantu bukan?

;;

Rieki menatap kedua temannya dan bicara gimana tanpa suara tetapi temannya hanya mengangkat bahu saja

Rieki masih disitu

;;

Hah I iya kak

;;

Aya dan teman-temannya membantu kalian kan?

;;

I ya kak mereka membantu

;;

Dimana mereka sekarang?

;;

Lagi ke... toilet iya lagi mandi mungkin kak

;;

Yasudah titip salam kakak ke mereka jangan lupa dampingi mereka dengan baik, bagaimanapun mereka telah memperingan kita

Pip

"nanda, aya, dan billa gak sama kak gentha" simpul rieki

"terus mereka kemana? Kalau mereka diculik sama pembunuh yang membunuh korban kemarin gimana?" ucap steven khawatir

"hh mana mungkin, ayo kita lihat motor mereka di parkiran, semoga saja masih ada" ucap rial menenangkan

--

"shit motor mereka gak ada" ucap rial

"aduh kita ini cerdas, mengapa tidak kita telfon saja" saran steven

"bodoh" umpat rieki sambil mengeluarkan handphonenya dan mencari kontak diantara ketiganya

Aya

Maaf nomor yang ada tuju sedang tidak akti...

Pip

"sial, handphonenya tidak aktif"

Billa

Maaf nom...

Pip

"mereka diculik?" Tanya steven polos dan dihadiahi jitakan dari rial

"Awh sakit" ucap steven sinis

Nanda

Tuut

Tut

Tuut

to be continue? 

vote, coment 

#thanks 

biglove 

-PGA

silent detectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang