'SD' 23

1.3K 110 2
                                    


"jadi sekarang apa? Apa yang mau kita pecahkan ini sangat sulit" ucap steven

"pg3, j­­ kinj$, coba kamu tebak nan, nanti kakak akan memikirkannya"

"Ayo steve bantu gue, jangan maunya makan gaji buta aja lo"

"menurut lo nih ya nan, j kinj$ itu apa" yang ditanya hanya mengangkat acuh bahunya saja

"hhh serius gue nanda, ayodong lo pasti gak mau kak dariel kena ledaka..."

"iya iya, eh eh steve lo liat deh nih kayanya setelah huruf j ini kayanya sengaja dihapus deh" ucap nanda menunjuk ke arah yang ia maksud

"eh iya tapi huruf apa?" setelah 45 menit mereka mencoba huruf a-z tetap tidak menemukan apa maksud dibalik tulisan itu

"nanda, steven, kalian coba perhatikan ini ada lambang dollar" ucap kak gentha

"amerika? Ya ini kita sedang di amerika kak, coba lebih spesifik" ucap nanda

"j$? dollar jamaica, hanya jamaica kan yang menggunakan dollar jamaica?" ucap steven

"ahh iya, tepat, jadi kita pastikan pelaku menyekap dariel di jamaica" simpul nanda

"lebih spesifik" kini kak gentha yaang balik bertanya pada nanda

"ah aku tidak tahu kak"

"j kin?" azka memberikan clue

"huruf tengah itu dihapus kak" ucap steven

"ayo kita ke jamaica," ucap kak azka tiba-tiba

--

Hei, itu seperti wajah orang yang nanda kenal, ya baru kemarin dia berbicang dengannya untuk apa dia kesini?

"pegy, tripegy"

"nan..nanda?"

"hei ngapain lo disini habis dari mana?"

"gak dari mana mana kok.. emm aku pergi dulu ya.. sampai jumpa" hah selalu begitu memang benar ya wajah nanda mengerikan, mengapa setiap diajak ngobrol pasti berakhir dengan nanda ditinggal, kenapa juga harus gugup, hei kami tidak akan menangkapnya atau memenjarakannya

Hallo ya

;;

Iya nan

;;

Gimana? Kalian udah nemuin bukti

;;

Tidak ada nan, semua dia lakukan dengan sangat bersih

;;

Huh, baiklah kalian ke jamaica sekarang juga

Pip

"jadi kita kemana dric?" tanya kak gentha pada kak azka

"dimana kemungkinan tempat untuk kasus penyekapan" tanya kak azka

"gudang" nanda menceplos tanpa berfikir

"tidak, dia terlalu pintar untuk memikirkan penyekapan di gudang" ucap kak azka

"terus maksud kakak nanda tidak pintar? Haah otak nanda ini bisa menembus apapun yang tidak terlihat" nanda membanggakan diri

Menembus apapun yang tidak terlihat, mengapa tidak terfikir dari tadi, batin steven

"nanda aku tahu sini,"

"apa?" steven mengeluarkan barang seperti pena dari kantong jaketnya

Ctek, ah bukan pena tapi senter , dan menerangi tulisan itu setelah meminta nanda untuk menghindari kertas dari sinar matahari

"ah I got it, tuh lo liat kan, dia bukan menghapus tulisannya melainkan menggunakan pena glowing in the dark"

"jmkin?"

"PELABUHAN JAMAICA" cetus steven dan nanda

"yash ayo kita kesana"

--

"kak dariel mana nan?" tanya billa yang baru datang

"sepertinya dan semoga di dalam sini"

Brak

"DARIEL"

"KAK DARIEL"

Prang

Sepertinya dariel ingin menunjukkan jika dia ada disana, baiklah baiklah sepertinya secercah harapan telah muncul di benak mereka

'dariel ada didalam dan masih hidup'

"KAK DARIEL!!!" bukan, bukan teriakan memanggil lagi, tapi teriakan para wanita yang bingung, kaget, emosi, sedih, bercampur karena melihat dariel terikat disatu tiang dengan mulut yang disekap dengan saputangan dan perut diikatkan bom waktu, yah bom waktu sudah menunjukkan angka 30 menit, yang astinya 30 menit lagi bom itu akan meledak. Selamatkan dia, selamatkan dia, selamatkan dia.

"kakk"

"billa!!!"

Bodoh, mengapa billa mendekati dariel, bisa-bisa kalau bom itu meledak dia juga bisa celaka bahkan mati

"jangan bill waktunya tinggal 30 menit lagi" ucap rieki

"tenang bill, kakak udah telfon penjinak bom" kata kak gentha

Tapi billa tetap tidak peduli dia berlari kearah dariel dan membuka saputangan dimulut dariel

"pergilah bill, kita tidak tahu waktu 29 menit cukup untuk menjinakkan bom ini atau tidak" ucap dariel

Hei hei tunggu kenapa nanda dan aya ikut-ikutan mendekati dariel

"nanda!! Aya!!" kak gentha dan kak rafan nyaris menjerit bersamaan

"dek, kamu ngapain kesana, balik kesini, untuk apa kamu mati sia-sia mama papa tidak akan pernah bahagia lagi" bentak azka

"gak kak, kami sudah memutuskan untuk menjadi detective bersama, jadi kami harus menanggung resikonya bersama, kakak bisa tinggalkan gedung ini, harapan mama dan papa ada di kakak"

"nanda, aya, billa menjauh dariku waktu tinggal 15 menit lagi" interupsi dariel 

to be continue?

vote, coment

#thanks

biglove

-PGA

silent detectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang