Part 20 Almost death

635 74 1
                                    

Hai maaf baru di lanjut..
Biasa kerjaan lagi ga ke kontrol..

Makasih sama yang mau baca cerita ini apa lagi yang vote.

Cerita ini hanya fiksi belaka yang di angkat dari karakter dan peristiwa sejarah.

Masih ada typo dan ga sesuai EYD

Happy reading..

________

Rasa cemburu itu mulai berlebihan
Tapi aku menyukainya

♡♡♡

Suara tepuk tangan bergemuruh di balai utama istana, ketika penampilan penari yang tampil dengan indah, menarik perhatian semua orang di ruangan itu, menyadarkan Kyuhyun juga Raja Sejong yang memiliki ekspresi berbeda setelah penampilan penari itu berakhir.

Terlihat jelas jika Raja Sejong terpukau dan juga tersenyum senang karena akhirnya bisa melihat betapa cantik pengawal kesayangannya jika berdandan seperti wanita kebanyakan. Walaupun Raja tahu pasti sedikit sekali yang menyadari jika kini penari yang tersenyum padanya adalah pengawalnya, mengingat di awal Raja Sejong juga sempat tidak sadar jika penari itu adalah pengawalnya, Hagi.

Tapi tidak dengan Kyuhyun, namja itu awalnya juga terpukau dengan tarian Hagi lalu ekspresinya berubah terkejut setelah tahu itu Hagi tapi berubah menjadi marah ketika merasa di bohongi, semakin Hagi bergerak lincah rasa amarah Kyuhyun malah bercampur dengan rasa khawatir.

"Dia bodoh atau apa? Kenapa harus selincah itu?" Kyuhyun menggeram marah, matanya semakin memperhatikan wajah Hagi dengan teliti. Entah itu karena riasan, wajah Hagi sama sekali tidak menunjukan apapun hanya saja keringat mulai membasahi pelipisnya.

Perlahan rasa amarah hilang di wajah Kyuhyun yang ada di hatinya sekarang hanya rasa cemas dan khawatir juga berharap agar tarian ini cepat selesai. Ketika tarian itu benar-benar selesai dan Hagi keluar dari balai utama, saat itu juga Kyuhyun keluar untuk bergegas ke ruangan yang tadi sempat ia datangi.

Sementara Hagi setelah keluar dari balai utama wajah Hagi nampak tegang, Hagi bisa merasakan jika luka di perutnya kembali terbuka, apa lagi reaksi tonik yang ia minum mulai ia rasakan tubuhnya mengigil menahan rasa dingin juga sakit secara bersamaan.

"Ha... Hagi kau berdarah..." beberapa giseng yang berjalan di belakang Hagi terkejut ketika darah mengalir dari kaki Hagi. Hagi mulai berjalan oleng dan hampir ambruk jika saja nyonya Young ae tidak menahan tubuhnya yang melemah.

"Jangan berteriak, kau panggilkan Nam young sekarang juga." Nyonya Young ae menatap tajam giseng tadi dan tanpa di perintah dua kali giseng itu langsung pergi lebih dulu untuk memanggil Nam Young yang masih menunggu di ruangan yang di sediakan untuk para giseng.

Sementara yang lainnya mulai membantu nyonya Young ae agar Hagi tidak ambruk di tanah, terlihat jelas jika nyonya Young ae khawatir pada Hagi.

"Kau tidak seharusnya bergerak selincah tadi, kau tahu lukamu masih baru. Kenapa kau bodoh sekali." Nyonya Young ae hanya bisa mendesah marah, dia tidak mengerti dengan apa yang ada di otak pintar gadis dalam rangkulannya itu. Sementara Hagi hanya bisa tersenyum lemah sambil tetap mengigil kedinginan juga menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya.

"Dingin..." Hagi bergumam kecil membuat Nyonya Young ae mengetatkan rangkulannya, untung saja mereka ada di tempat sepi, jika tidak istana bisa geger. Tapi tetap saja jika terlalu lama pasti akan ketahuan.

TIME TRAVEL:Timeless Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang