Part 35 So Pain

473 59 6
                                    

Maaf banget baru di lanjut, habis lebaran bantuin ortu jualan jadi ga ada waktu buat nulis.

Aku usahakan update secepatnya.

Masih ada typo dan tidak sesuai EYD

cerita ini hanya fiksi belaka yang di angkat dari karakter dan peristiwa sejarah di korea.

Happy reading

*****

Kenapa kau begitu tega padaku

♡♡♡

Rumah bordir nyonya Young ae selalu ramai oleh pengunjung entah itu dari kalangan pejabat ataupun para bangsawan, kadang-kadang beberapa mahasiswa Sunkyungwan tingkat akhir juga datang kesana. Tidak ada satupun sudut tempat itu yang sepi dari para Giseng dan pelanggan, tapi ada satu tempat di rumah bordir nyonya Young ae yang memang tidak  diperbolehkan siapapun untuk masuk, tempat itu adalah paviliun belakang yang hanya Hagi yang boleh memasukinya.

Nyonya Young ae menghelah nafas memandang paviliun itu sedih, inilah yang dia tidak suka ketika Hagi menjadi selir, kesempatan untuk mati lebih besar ketimbang saat dia menjadi pengawal Raja. Berita tentang meninggalnya Hagi sudah sampai di telinganya dan membuatnya menangis seharian kemarin.

"Apa dia sudah mau makan?" Nyonya Young ae bertanya pada mandor rumah bordir di sampingnya yang di balas gelengan kecil membuat nyonya Young ae semakin cemas.

"Kalau begitu jangan beri dia minuman lagi, jika tidak dia bisa mati." Baru saja berkata seperti itu suara benda pecah datang dari paviliun di hadapannya. Sedikit panik nyonya Young ae masuk kedalam Paviliun yang keadaannya sudah sangat berantakan.

"Apa yang tuan lakukan." Bentak nyonya Young ae sambil berusaha mendekat kearah seorang namja yang sudah sangat berantakan juga dengan bau alkohol yang pekat.

"Aku ingin arak lagi." Nyonya Young ae menutup mata sambil memijit keningnya sakit.

"Apa kau begitu ingin mati? Kalau begitu lakukan di tempat lain jangan disini." Ucapan frustasi nyonya Young ae hanya di balas pandangan kosong namja di hadapannya.

"Tempat ini adalah tempat kesukaannya, mungkin saja jika aku mati di sini aku bisa langsung bertemu dengannya. Aku merindukannya... aku ingin minta maaf padanya..." namja itu Kim Kyuhyun mulai menangis lagi dalam diam sambil memukuli dadanya yang terasa sesak ketika mengingat kembali saat melihat tubuh wanita yang ia cintai terbakar hangus, memory tentang aroma daging terpanggang yang Kyuhyun hirup saat kebakaran di padamkan bahkan semakin membuat Kyuhyun sulit bernafas.

Nyonya Young ae menatap Kyuhyun sedih, semenjak datang ke tempat ini Kyuhyun selalu begini. Beberapa orang sudah membujuknya tapi tidak ada yang berhasil termasuk Jong Seo yang tadi siang sempat datang kemari untuk membujuk adiknya pulang ke kediamannya. Tapi bukannya berhasil Kyuhyun malah mengamuk pada Jong Seo terlebih setelah tahu apa yang terjadi pada Hagi selama seminggu terakhir.

Kyuhyun marah pada Jong Seo yang tidak memberitahukan keadaan Hagi pada nya, Kyuhyun juga marah pada Hagi yang tidak mau berbagi pada nya tapi Kyuhyun lebih marah lagi pada dirinya sendiri karena tidak berusaha mencari tahu apa yang sedang Hagi alami karena ke egoisannya.

"Apa kau pikir Hagi akan senang jika kau terus seperti ini? Dia akan sangat sedih jika melihatmu seperti ini." Kyuhyun menatap Nyonya Young ae nanar, dia tidak memikirkan hal itu yang Kyuhyun tahu dia hanya ingin bertemu dengan Hagi lagi sekalipun dengan cara kematian.

"Kenapa dia tega sekali padaku..." kali ini Kyuhyun mulai terisak dengan sejuta rasa sakit di hatinya, Kyuhyun merasa pengorbanan yang ia lakukan selama ini terasa sia-sia jika Hagi akhirnya hilang dari pandangannya.

Perlahan nyonya Young ae mendekat kearah Kyuhyun lalu memeluk Kyuhyun sambil mengelus punggung Kyuhyun memberi sedikit kekuatan.

"Kuatlah... setidaknya kau harus hidup untuk melindungi apa yang Hagi lindungi, atau memberi pelajaran pada orang yang membuat Hagi seperti ini." Kyuhyun memeluk erat nyonya Young ae sambil terus terisak keras, Kyuhyun berjanji setelah ini dia akan lebih kuat dan dia akan pastikan orang-orang yang membuat dia menderita seperti ini akan menerima akibatnya.

****

Di pengadilan dalam istana Raja Sejong menatap orang di hadapannya penuh amarah, orang itu sudah di siksa berulang-ulang tapi tidak mengakui kejahatannya.

"Kau sudah membunuh anggota kerajaan hanya untuk menutupi korupsi yang kau lakukan." Teriakan Raja Sejong menggema di ruang penyiksaan. Tapi orang di hadapannya masih tetap bungkam sekalipun rasa sakit di kedua pahanya yang berdarah mungkin sudah meremukan tulang kakinya.

"Panggil pangeran Suyang sekarang juga." Ketika Raja Sejong memanggil nama Pangeran Suyang saat itulah orang yang sejak tadi di siksa itu menatap panik ke arah pintu masuk ruangan penyiksaan.

Mentri Jang Hyo Jin kembali teringat kata-kata Jong Seo sebelumnya yang mengingatkan jika sampai dia tidak mengakui tuduhan yang di tujukan padanya, pangeran Suyang akan dalam bahaya, membuatnya semakin panik, iya orang yang sejak tadi sedang diinterogasi oleh Raja Sejong adalah mentri Jang.

"Katakan apa yang kau ketahui pangeran." Pangeran Suyang menatap sedih ke arah mentri Jang dia ingin sekali memeluk orang yang selalu mendukungnya selama ini sejak dia masih kecil, Pangeran Suyang tidak peduli kejahatan apa yang mentri Jang lakukan, dia hanya ingin mentri Jang setidaknya tidak di berikan hukuman mati oleh ayahandanya. Melihat gelagat pangeran Suyang akhirnya mentri Jang berteriak mengakui kesalahannya.

"Aku melakukannya, aku yang membunuh selir Suki, pangeran Suyang tidak tahu apa-apa. Aku yang mengancam selir Suki untuk membantuku mengambil catatan korupsiku." Mendengar hal itu pangeran Suyang langsung menatap Mentri Jang tidak percaya sambil menggelengkan kepala pangeran Suyang berniat membantah ketika Raja Sejong sendiri yang menjatuhkan hukuman mati pada Mentri Jang.

Saat itulah Jong Seo yang memang sejak tadi ada di sana menarik Pangeran Suyang pergi dari ruangan introgasi.

"Lepaskan aku. Mentri Jang tidak bersalah." Mendengar ucapan pangeran Suyang akhirnya Jong Seo mencengkeram kedua bahu pangeran Suyang sambil menatapnya tajam.

"Apa kau ingin pengorbanan orang-orang itu jadi sia-sia untukmu." Bentak Jong Seo pada pangeran Suyang yang sontak membuat tatapan gelap pangeran Suyang tertuju padannya.

"Kau, aku tidak akan pernah melupakan semua ini. Aku akan membalasnya suatu saat nanti." Setelah mengucapkan hal itu pangeran Suyang pergi sendiri meninggalkan Jong Seo yang menghelah nafas pelan. Jong Seo akhirnya paham kenapa Hagi dulu sempat mengingatkan padanya untuk berhati-hati pada Pangeran Suyang, sepertinya inilah salah satu alasan kenapa pangeran Suyang menjadi ancaman untuknya.

Tbc
Maaf pendek


30 juni 2017

TIME TRAVEL:Timeless Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang