Part 15 Secret Mission

683 70 4
                                    

Hai baru kulanjut  lagi..

Masih sibuk soalnya, bikin yang lain juga..

Awalnya aku bikin bakalan pendek aja ini cerita tapi di luar dugaan ceritanya sedikit berkembang biar nyambung.. jadi harap selalu bersabar menanti kelanjutannya..

Maaf masih ada Typo dan tidak sesuai EYD..

Happy reading..

_____

Hagi menatap Raja Sejong heran, sejak tadi mereka hanya diam sambil melihat beberapa Giseng yang sepertinya sedang berlatih di halaman belakang rumah Bordir, di sana juga ada nyonya Young Ae yang memberikan arahan pada para Giseng. Sebenarnya Hagi juga sedikit bingung karena selama ini nyonya Young Ae tidak pernah melatih para Giseng seserius ini, seperti memang mereka sedang menghadapi persiapan pesta besar saja.

"Aku punya tugas rahasia untukmu." Setelah sekian lama diam akhirnya Raja Sejong mulai angkat bicara, Raja menatap Hagi serius lalu berjalan dan meminta semua orang untuk menunggu ketika Raja dan Hagi masuk ke ruangan yang memang sudah di siapkan secara khusus untuk kedatangan Raja.

Raja dan Hagi duduk saling berhadapan, beberapa kali Raja menarik nafas pelan lalu menatap Hagi yang masih menundukkan wajahnya.

"Angkat wajahmu, aku ingin berbicara denganmu seperti layaknya seorang teman." Ucapan Raja sontak membuat Hagi terkejut, sedikit ragu akhirnya Hagi menatap Raja Sejong perlahan. Saat itulah Raja tersenyum sendu.

"Sepertinya bekas luka di wajahmu sudah hilang, kau semakin cantik sekarang." Ucapan Raja sontak membuat Hagi salah tingkah, Hagi memegang wajahnya yang mungkin sudah memerah yang mengundang gelak tawa Raja Sejong.

"Ah, mungkin nanti aku akan sangat rindu menggodamu." Walaupun masih sedikit malu Hagi menatap Raja Sejong heran.

"Maksud yang mulia?" Raja Sejong kembali menampakan wajah serius nya, lalu mengeluarkan dua surat dari saku lengan bajunya di hadapan Hagi.

"Bukalah." Hagi tanpa banyak bicara membuka surat pertama lalu menatap heran pada Raja.

"Buka satu lagi." Hagi kembali menuruti perintah Raja lalu kembali membuka surat satunya lagi, kali ini Hagi nampak terkejut menatap Raja.

"Yang mulia, ini?" Raja Sejong mengangguk meyakinkan, jika isi surat yang Hagi baca memang benar.

"Itu adalah tugas rahasia yang aku sebutkan tadi, sedangkan surat yang pertama berguna untuk menjalankan perintahku itu." Hagi masih menatap Raja binggung dia masih belum mengerti maksud Yang Mulia Raja Sejong.

"Apa kau sudah mendengar tentang pemilihan putri mahkota yang di tunjuk langsung oleh Ratu?" Hagi mengangguk pelan.

"Iya saya sudah mendengarnya yang mulia, saya dengar calon putri mahkota kerabat dekat mentri Shin." Raja menghelah nafas pelan.

"Aku langsung menyetujuinya karena keluarga calon putri mahkota adalah keluarga yang berpengaruh, itu bagus untuk dukungan putra mahkota saat naik tahta. Tapi kubu barat tidak menyukai pilihanku."

"Maksud Yang mulia Mentri Kim?" Hagi berusaha menebak ketika Raja hanya mengangguk pelan.

"Itu kenapa aku memberimu tugas ini, juga kenapa hari ini kau tidak melihat Kyuhyun." Lagi-lagi Hagi salah tingkah dan hal itu kembali mengundang tawa Raja.

"Kau bisa menyembunyikan perasaanmu dari orang lain, tapi tidak dariku. Aku tahu kau suka padanya, aku bisa melihatnya dari matamu, tapi kau harus ingat kau adalah pengawalku dan kau juga adalah seorang perempuan itu tandanya kau masih miliku. Bahkan hatimu juga adalah milikku, Kau bisa memahaminya?" Hagi menatap Raja tidak percaya seolah isi hatinya begitu transparan di mata Raja lebih tidak percaya lagi Raja seolah mengklaim dirinya sebagai milik Raja, walaupun memang secara aturan Hagi memang tidak di izin kan menyukai ataupun berhubungan dengan pria manapun kecuali ada izin dari Raja, dan jelas Raja seolah tidak mengizinkan Hagi suka dengan siapapun itu, ketika mendapatkan senyuman Raja, Hagi kembali menunduk.

TIME TRAVEL:Timeless Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang