Part 32 For My King

539 60 3
                                    

Hai maaf lama lanjut, aku lagi persiapan buat pulang ke Indonesia soalnya, jadi sibuk ngurus beberapa hal dan lainnya.

Aku nulis sesempatnya harap maklum kalau banyak typonya dan pendek-pendek.

Terimakasih yang masih mau baca, vote dan comment cerita aku di part sebelumnya, jujur aku lanjut karena ada yang comment jadi aku usahakan dikit-dikit mudah-mudahan ga mengecewakan.

Cerita ini hanya fiksi belaka yang di ambil dari peristiwa dan karakter sejarah di korea.

Happy reading

______

Ketika kau sadar, semua kulakukan untukmu

♡♡♡

Kediaman Selir Suki nampak rusuh ketika Kyuhyun pergi dari sana, pasalnya Hagi tidak mau berhenti menagis dia masih merasa bersalah pada Kyuhyun karena tidak bisa memberitahukan semuanya pada Kyuhyun.

Hagi tidak mau Kyuhyun semakin terluka karena tidak bisa berbuat banyak jika tahu kalau Hagi akan memghilang karena tidak menyelesaikan tugasnya di Joseon dan juga kembali ke masa depan. Hagi berjanji setelah yakin bisa memyelesaikan tugasnya, Kyuhyunlah orang kedua yang akan ia beritahu semua tentangnya.

Berusaha untuk menghentikan tangisannya, Hagi menarik nafas pelan lalu kembali memperbaiki dandanannya di bantu dayang Jang yang lega ketika melihat selir Suki berhenti menangis. Setelah merasa lebih baik Hagi bersiap kembali ke balai utama untuk bertemu dengan Raja Sejong, walaupun tadi pagi jelas Raja menolaknya siapa tahukan Raja sudah berubah pikiran. Dengan langkah pasti Hagi keluar dari Pavilunnya.

Tapi di luar Hagi bertemu dengan seseorang, ia menatap heran orang di hadapannya seingat Hagi orang ini seharusnya sedang berjaga di kediaman putri mahkota. Dan sudah lama sekali sepertinya ia tidak melihat orang di hadapannya.

"Selamat siang selir Suki, maaf saya baru sempat menyapa lagi." Hagi memutar bola matanya sebal, lagi-lagi ia harus mendengar orang terdekatnya di sini memanggilnya dengan gelar itu.

"Aku maafkan kau jika kau tidak memanggil gelarku lagi." Shin Nam Young tersenyum kecil dia tahu teman seperjuangannya dulu ini pasti belum terbiasa dengan gelarnya, tapi Hagi sekarang sudah menjadi keluarga kerajaan, mau tidak mau Hagi harus terbiasa dengan itu dan Nam Young harus menjaga tatak rama dengan anggota kerajaan.

Baru saja ia berniat melanjutkan percakapannya dengan Hagi, matanya tertuju pada orang yang kini sedang berjalan kearah keduanya membuatnya menunduk ketika orang itu siap menyapa Hagi. Membuat Hagi membalikan badannya lalu ikut memberi hormat pada orang di hadapannya.

"Apa aku tidak mengganggu pembicaraan kalian?" Hagi menatap orang di hadapannya lalu tersenyum kecil.

"Tentu saja tidak Pangeran Suyang. Pengawal Shin hanya ingin menyapa saya setelah sekian lama tidak bertemu. Apa yang membawa Pangeran berkunjung kemari tanpa pemberitahuan terlebih dahulu?" Pangeran Suyang tersenyum kecil, dia tadi memang kebetulan saja lewat setelah bertemu dengan ayahandanya di balai utama dan tertarik mengenal selir baru ayahnya yang satu ini, karena menurut informasi yang ia dapatkan Selir Suki sangatlah cerdas belum lagi buku yang tadi Raja Sejong perlihatkan padanya membuat Pangeran Suyang semakin tertarik pada Hagi ketika tahu Hagilah yang menulisnya.

Pangeran Suyang memang di kenal sangat tertarik dengan orang-orang cerdas seperti Hagi, menurutnya orang-orang itu bisa membantu menyokongnya menjadi Raja suatu saat nanti. Walaupun masih sangat muda Pangeran Suyang sangat ambisius dalam urusan kepemerintahan di istana.

TIME TRAVEL:Timeless Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang