Part 2 Reason

1.2K 109 4
                                    

         Hay akhirnya bisa nglanjut lagi walupun masih dalam keadaan sibuk, walaupun sedih karena yang minat cerita ini sedikit, aku lanjut sebagai tanda trimakasihku pada orang yang masih mau membaca ceritanya.

harap sabar dengan alurnya iya, selain aku ga tau kapan bakal update, dikarenakan sibuk beserta koneksi internet yang tidak memadai sekarang, aku juga lagi cari info biar agak nyambung sama sejarah di koreanya.

----

Hagi tetap diam dan menjawab seperlunya ketika lagi-lagi pria di hadapannya bertanya tentang kegiatannya selama ini, walaupun Hagi malas membagi cerita tentang dirinya pada orang asing, dengan sedikit terpaksa Hagi tetap membaginya karena menghormati teman kakaknya Yesung.

Cho Kyuhyun, nama pria ini sedikit Hagi ingat tapi lagi-lagi Hagi tidak ambil pusing dia hanya harus menunggu Yesung dan bertanya langsung padanya yang mungkin sudah setengah jam lalu ia tunggu di cafe tempat dia dan teman kakaknya menunggu.

"Permisi sebenarnya kemana kakakku itu? aku sudah berusaha menelponya tapi kenapa tidak tersambung?" kali ini Hagi berusaha bertanya ketika sudah mulai bosan menjawab pertanyaan pria di hadapannya yang mulai membuatnya risih, juga mulai sebal menuggu oppanya itu.

"Mungkin hanya 5 menit lagi, kau harus maklum tadi kakakmu bilang dia tiba-tiba ada tamu mendadak jadi wajar jika sedikit terlambat." Hagi berdecak sebal, sebentar apanya jika di hitung dari dia menunggu di depan rumah hingga sekarang sudah  satu jam setengah dia menunggu kakaknya itu.

"Kalau tau lama seperti ini lebih baik aku gunakan waktuku tadi untuk tidur, ck dia lupa apa malam nanti aku masih harus bergadang bersama ibu." Hagi menggerutu sebal, walapun pelan pria di hadapannya masih bisa mendengarnya.

"Kau bosan ya bersamaku?" Kyuhyun tersenyum miris kearah Hagi, membuatnya merasa tidak enak padahal sudah sejak tadi Hagi berusaha menjaga sikapnya, mengingat orang di hadapannya adalah sahabat Yesung. Hagi bukanlah gadis yang pandai tersenyum manis apa lagi pada orang asing, setidaknya sampai Hagi tau siapa orang yang ada di hadapnya. Dia tidak ingin membuat oppanya marah atau malu dengan sikapnya pada pria ini.

"Mian ini bukan karena aku bosan padamu Cho Kyuhyun_ssi, aku hanya kesal saja pada oppaku dia tahu betul aku tidak setiap hari memiliki waktu luang seperti ini. padahal ada yang ingin kutanyakan padanya secara langsung, kami jarang sekali bisa bicara dengan santai seperti ini." pria itu tersenyum tipis, dia tahu Hagi bukanlah gadis bebas seperti kebanyakan wanita di Seoul, dia sudah mendengarnya dari Yesung betapa tidak normalnya kehidupan saengnya itu.

Hanya saja gadis ini selalu seperti ini jika bertemu dengannya, gadis ini selalu Lupa dan menganggapnya orang asing, walaupun seperti yang Yesung bilang saengnya itu jenius tapi satu kekurangannya, dia tidak akan mengingat orang yang memang tidak ingin dia ingat. Dan itulah yang membuatnya sedih, gadis ini memang tidak ingin mengingatnya.

"Aku pikir kau bosan bicara padaku, maaf aku memang tidak pintar mencairkan suasana. Ah itu oppamu!!" Hagi membalik badannya ketika pria itu menujuk seseorang di belakangnya, Yesung melambaikan tangan pada kedua orang yang memandangnya dengan cara yang berbeda, sedikit meringis ketika menatap Hagi yang menatap Yesung dengan tatapan maut andalannya.

Hagi menatap Yesung dengan tajam hingga duduk, menyilangkan tangan Hagi berusaha menahan diri untuk tidak mengamuk, Yesung menggaruk tengguknya tidak gatal, dia tau dia terlambat dan Hagi pasti sedang marah.

"Emh... kalian sudah pesan makanan?" Yesung berusaha mencairkan suasana mencekam yang menguar dari tubuh saengnnya, tapi sama sekali tidak ada jawaban.

"Ah.. baiklah aku yang memesan saja, aku sudah lapar sekali, tamu menyebalkan itu bahkan tidak mengizinkan aku minum, Chakman!!" Yesung kembali berusaha tidak memperdulikan saengnya dan mulai memanggil waiter, tidak menyadari Hagi yang menghelah nafas ketika mengatakan oppanya belum makan, Hagi tidak suka oppanya telat makan.

TIME TRAVEL:Timeless Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang