Part 12 Park Hyun Mie

650 76 3
                                    

hai aku lanjut lagi ceritanya..

Terimakasih yang mau baca cerita ini, mudah-mudahan ga bosan..

Masih ada typo dan EYD tidak sesuai..

Happy reading..

_____

Siang mulai berganti malam, perlahan matahari berganti menjadi rembulan. Beberapa jalan mulai sepi karena semua berjalan di jalan utama. Tapi tidak membuat Hagi merasa takut, berbeda dengan Bibi Ma yang sejak tadi merangkul lengannya.

Setelah berbicara panjang lebar dengan Nyonya Young Ae, bibi Ma akhirnya mendapatkan obat yang bisa membuat luka di wajah Hagi hilang walaupun mungkin akan sedikit lebih lama. Hagi yang awalnya berpikiran negatif tentang rumah bordir milik sahabat bibi Ma berubah pikiran ketika pemiliknya yang begitu cantik dan ramah mau dengan senang hati memberi obat padanya.

Belum lagi giseng yang ada di sana semua memperlakukan Hagi dengan ramah, ketika bibi Ma bilang kalau Hagi adalah anak angkatnya.

"Sejak kapan eomma berteman dengan Nyonya Young ae?" Hagi berusaha mencairkan suasana mencekam yang di rasakan bibi Ma. Bibi Ma masih melihat ke arah kanan dan kirinya lalu menatap Hagi.

"Kami saling mengenal sejak kecil, tapi Young ae beruntung di sukai oleh seorang mentri dari pihak Noron dari kecil. Iya jadilah dia seperti sekarang." Hagi mengangguk paham.

Beberapa kali Hagi nampak menahan tawanya setiap ada suara yang membuat bibi Ma takut, padahal kemarin waktu di perjalanan dari Jeju ke Hanyang bibi Ma tidak setakut ini.

"Apa eomma setakut itu?" Penasaran Hagi mulai bertanya.

"Di Hanyang banyak rakyat kelaparan karena pajak yang semakin tinggi, jika mereka melihat seseorang dari kelas menengah keatas tanpa pengawalan mereka bisa nekat merampok kita. Apa lagi kita baru saja keluar dari rumah bordir Nyonya Young ae, orang-orang pasti berpikir kita dari kelas menengah." Hagi tersenyum lalu mengangguk paham.

"Eomma tenang saja, ada aku yang akan menjaga eomma. Eomma tidak lupakan jika aku akan jadi pengawal mentri Park?" Bibi Ma nampak berpikir lalu mulai menghela nafas sedikit tenang.

"Ah, eomma lupa. Tapi sebaiknya kita pulang sekarang kau sudah terlalu lama pergi." Hagi mengangguk patuh dan diam saja ketika bibi Ma mulai menarik tangannya dan mempercepat langkah mereka.

Tapi kegaduhan di depan membuat bibi Ma langsung menarik Hagi untuk bersembunyi.

"Ada apa eomma?" Bibi Ma menatap Hagi cemas lalu menunjuk seseorang di depan sana.

Tatapan Hagi langsung tertuju pada seseorang yang kini sedang di jaga oleh beberapa pengawal pribadinya, beberapa sudah tergeletak di tanah karena di serang oleh 3 orang yang menggunakan cadar hitam.

"Eomma mengenal orang itu?" Hagi bertanya ketika bibi Ma semakin cemas ketika lagi-lagi ada yang tumbang oleh orang-orang bercadar hitam.

"Eomma pernah lihat orang yang kini sedang di jaga oleh pengawalnya itu di rumah kediaman mentri Kim, sepertinya dia orang penting. Kita tidak bisa diam saja, orang itu dalam bahaya." Hagi mengangguk lalu kembali menatap kedepan, di lihat dari teknik mereka bermain pedang, orang-orang ini jelas bukan orang biasa, Mereka punya kemampuan.

"Eomma begini saja, eomma pulang sekarang minta bantuan pada orang di kediaman mentri Park. Aku disini akan berusaha semampuku membantu mereka." Bibi Ma menggeleng tidak setuju.

"Anni, ini terlalu berbahaya. Kita pulang sekarang lalu meminta bantuan." Hagi menghelah nafas pelan.

"Kalau aku tidak membantunya sekarang, orang itu bisa mati eomma. Lagipula aku bukan yeoja lemah eomma ingatkan." Bibi Ma nampak ragu tapi kembali menatap orang di depan sana.

TIME TRAVEL:Timeless Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang