Part 11 Officer Park Jung So

669 75 5
                                    

Hai aku lanjut lagi..

Aku ga tahu kalian suka atau ngga sama cerita ini, tapi aku harap setidaknya kalian tidak boring saat membacanya, masih jauh untuk romancenya, disini aku pengen bikin beberapa kejadian penting dulu buat Hagi.

Tapi jika ada kritik dan saran dengan senang hati aku terima.

Untuk kedepannya setidaknya aku minta vote dulu untuk melanjutkan, seenggaknya aku tahu ada yang menunggu cerita ini.

Karena jujur aku nulis di sela-sela waktu kerja aku. Maaf kalau terkesan maksa tapi seenggaknya aku tahu ada yang benar-benar membaca ceritaku.

Masih ada typo dan juga tidak sesuai EYD

happy reading.

_____

Hagi kembali melamun saat paman Ma mengajaknya bicara, Hagi hanya berjalan bahkan ketika paman Ma berhenti, membuat paman Ma heran. Dengan cepat paman Ma memegang bahu Hagi hingga Hagi tersadar dari lamunannya.

"Ada apa? Sejak tadi kau melamun terus?" Hagi tersenyum canggung lalu menggeleng pelan.

"Tidak ada abeoji, mungkin hanya sedikit lelah saja." Paman Ma menghelah nafas pelan, lalu mengelus kepala Hagi lembut.

"Baiklah, setelah melapor ke officer Park tentang datamu kita langsung pulang dan kau bisa istirahat, aboeji yakin nyonya Park tidak keberatan kau istirahat lebih awal karena kau sedang sakit." Paman Ma kembali berjalan ketika mendapat anggukan kecil dari Hagi.

Setelah bertemu mentri Park tadi Hagi semakin merindukan ayahnya, dia ingin sekali pulang. Walaupun di rumah ayahnya selalu menjejalinya dengan tradisi keluarga Kim, Hagi tetap menyayangi ayahnya, sekalipun dingin Hagi tahu ayahnya berusaha yang terbaik untuk Hagi. Beberapa kali Hagi menatap mentri Park sedih, dan itu terlihat jelas di mata Paman Ma.

"Hagi_ya kau yakin ingin menjadi pengawal mentri Park?" Paman Ma kembali bersuara ketika lagi-lagi Hagi melamun sambil berjalan, Hagi menatap paman Ma sendu. Dia masih ingat percakapannya dengan mentri Park sebelumnya yang menawari Hagi untuk menjadi pengawal, setelah mendengar dari paman Ma tentang Hagi yang menolong Kim Kyuhyun dari para pembunuh bayaran.

"Hagi_ya bagaimanapun kau seorang wanita, pekerjaan seperti ini tidak cocok untukmu." Hagi merangkul lengan paman Ma lalu kembali berjalan.

"Aku tahu, tapi abeoji tidak lupakan kemampuanku seperi apa? Jika tidak sanggup aku tidak akan menerimanya. Aku juga ingin melakukan sesuatu untuk orang yang aboeji layani." Paman Ma tersenyum sayang, padahal Hagi baru beberapa hari bersamanya tapi dia sudah sangat menyayangi gadis muda ini.

"Baiklah lakukan apapun yang kau inginkan, tapi jika itu membahayakan nyawamu aku tidak akan segan-segan memaksamu mengenakan pakaian wanita." Hagi tertawa kecil melihat betapa paman Ma peduli padanya.

"Baiklah, oh iya aboeji uang untuk membeli pakaianku tadi pagi apa tidak apa-apa kita boros seperti itu?" Paman Ma menggeleng kecil.

"Itu hadiah yang mentri Kim berikan karena kau sudah menyelamatkan nyawa anaknya." Seperti mengingat sesuatu Hagi memandang paman Ma penasaran.

"Apa tuan Kim Kyuhyun baik-baik saja?"

"Abeoji dengar siang ini beliau sudah kembali ke kediamannya di Hanyang. Itu berarti keadaanya sudah membaik." Hagi menarik nafas lega lalu mengangguk mengerti.

TIME TRAVEL:Timeless Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang