Part 46 Planing

485 58 1
                                    

Hai maaf baru lanjut ada banyak masalah yang terjadi beberapa hari kebelakang walaupun masalahnya nambah aku usahakan tetap aku lanjut nulis cerita ini. Aku usahakan part 50 udah maksimal endingnya atau sebelum akhir tahun sudah keluar epilognya.

Masih ada typo

Cerita ini hanya fiksi belaka yang di ambil dari pristiwa sejarah dan karakternya di korea

Happy Reading

****

Rombongan Raja Sejong mulai bergerak dari kuil yang baru saja beberapa jam lalu beliau singgahi, sebuah tandu yang sejam lalu beliau pesan juga ikut beserta dengan rombongan Raja Sejong. Di lihat dari arah perjalanan bisa di pastikan jika Raja Sejong berniat kembali ke istana, beberapa kali Raja Sejong menatap kesekelilingnya cemas, beberapa kali juga Raja Sejong menatap tandu di belakangnya seolah memastikan, melihat tatapan Rajanya Tabib istana langsung bergegas membuka sedikit jendela tandu lalu mencek nadi seseorang di dalam tandu. Sekali lagi tabib istana menggelengkan kepalanya, membuat Raja Sejong semakin cemas.

Saat itulah beberapa orang yang sejak tadi mengikuti rombongan Raja secara diam-diam mulai bersiap.

"Pastikan anak panah kalian masuk kedalam tandu saat tabib istana membuka jendelanya lagi, sepertinya hampir setiap dua menit sekali tabib istana mengecek selir Suki." Salah satu orang yang sepertinya bertugas sebagai ketua mulai memberikan aba-aba.

Dugaan sang ketua ternyata benar dua menit kemudian tabib istana kembali membuka jendela tandu, tapi sebelum anak panah para pembunuh bayaran itu melesat, salah satu anak buah sang ketua berlari menghampirinya.

"Ketua sepertinya kita sedang di kecoh, ada kabar dari orang yang masih berjaga di depan kuil bahwa kedua pengawal pribadi Raja Sejong membawa kuda mereka berlainan arah sambil membawa seorang wanita." Sambil mengumpat kasar amarah  menguasai sang ketua sambil melempar anak panah ketanah sang ketua menarik baju bawahannya yang baru saja melapor.

"Kejar mereka dan pastikan selir Suki mati. Kalau tidak kitalah yang akan mati di tangan menteri Jang." Setelah mengatakan hal tersebut sang ketua langsung menaiki kudanya, begitupun dengan anak buahnya yang lain.

"Kita kejar mereka, sepertinya tandu itu hanya tandu kosong, kita bagi dua tim untuk mengejar aku yakin salah satunya pasti bersama selir Suki." Setelah menentukan tim akhirnya mereka pergi meninggalkan rombongan Raja Sejong.

Tanpa mereka sadari sejak tadi Nam Young yang memang mengawal Raja Sejong dan tahu keberadaan mereka menghelah nafas lega, saat itu juga Nam Young mendekat kearah Raja Sejong.

"Sepertinya kita sudah tidak di ikuti Yang Mulia." Mendengar hal itu Raja Sejong menghelah nafas lega.

"Baguslah, sebaiknya kita bergegas sebelum mereka menyadari rencana kita." Nam Young mengangguk patuh lalu turun dari kuda dan mendekat kearah tandu.

Di tempat lain tepatnya di belakang kuil Kyuhyun dan Minho memacu kudanya sedang, beberapa kali Kyuhyun berbalik kebelakang awalnya hanya satu penunggang kuda saja yang mengikuti mereka tapi lambat laun beberapa penunggang kuda menyusul dari belakang, total semua sekitar lima orang. Jika di lihat dari kemampuan Minho juga kondisi Kyuhyun sekarang, Kyuhyun yakin bisa mengalahkannya hanya saja Kyuhyun harus lebih jauh membawa orang yang mengikutinya dari kuil.

"Minho_ssi pacu kudanya lebih cepat sekarang." Minho yang sejak tadi memang menunggu aba-aba dari Kyuhyun mengangguk patuh.

TIME TRAVEL:Timeless Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang