Part 4 Kyuhyun

854 88 4
                                    

Sesuai yang aku janjikan kemarin aku akan lanjut ceritanya, tapi maaf kalau masih ada typo atau ceritanya belum terasa feelnya.

Aku berusaha buat bikin ceritanya nyambung dengan sejarah, kalaupun yang ga ada dalam sejarah harap maklum itu hanya imajinasi untuk ceritanya nyambung..

Makasih buat yang kasih bintang kecup sayang dariku.

____

Hagi memijat tangannya ngilu, kemenangan yang baru saja ia dapatkan selalu setimpal dengan kondisi tangannya yang selalu bermasalah. Walaupun Yesung berhasil membuat appanya hanya melatih Hagi memanah saja, latihan yang Tuan Kim berikan tidak mengendur sama sekali.

Setiap pulang kuliah selama seminggu Hagi harus berurusan dengan appanya yang mengganas. Tapi semua terbalas dengan kemenangan telak untuknya di kompetisi yang di hadiri oleh semua orang yang peduli padanya.

Semua orang masih sibuk membicarakan keberhasilannya, sedang Hagi justru biasa saja, dia lebih memilih kabur dari pesta yang di adakan appanya di kediaman Kim atas kemenangan Hagi tadi siang juga merayakan ulang tahunnya yang ke duapuluh, Hagi lebih suka menyendiri di taman belakang tempat dimana appanya selalu melatihnya, dari bela diri, memanah, tongkat juga pedang.

Tempat itu menjadi saksi betapa tidak normalnya kehidupan Hagi dari dia kecil hingga sekarang. Tapi sesuai perjanjian appanya semua akan berkurang saat umurnya dua puluh tahun, walaupun sedikit bingung tapi Hagi cukup senang, mengingat dia sudah akan memulai pekerjaan barunya sebagai Dokter setelah selesai magang.

"Apa masih sakit?" Hagi menoleh ke arah kanannya lalu mengerutkan keningnya bingung.

"Nugu?" Ingat Hagi tidak suka dengan orang asing, dan dia merasa tidak mengenal orang di sampingnya. Sedang orang di samping Hagi tersenyum miris.

"Kau selalu melupakanku iya? Apa kau sangat tidak menyukaiku?" Hagi semakin mengerutkan keningnya, dia selalu mengingat orang penting jadi jika Hagi tidak ingat orang di sampingnya ini, pasti orang ini memang tidak penting.

"Maaf tapi aku memang tidak mengingat orang yang hanya sekali dua kali bertemu." Orang di samping Hagi hanya menghelah nafas pelan, ini benar-benar aneh Hagi seolah sangat sulit mengingatnya.

"Aku orang yang minggu lalu makan siang denganmu sambil menunggu Yesung, atau yang terbaru aku yang sempat mengobati luka di jarimu tiga hari yang lalu." Seolah teringat Hagi tersenyum miris merasa bersalah, namja di hadapannya adalah sahabat kakaknya.

"Mian, aku selalu lupa padamu, aku juga tidak tau kenapa." Hagi menggaruk kepalanya tidak gatal, namja di samping Hagi hanya menggeleng kepalanya frustasi.

"Aku juga bisa menebak kau pasti lupa namakukan?" Sekali lagi Hagi hanya tersenyum canggung.

"Aku Kyuhyun, kau bisa panggil aku Oppa." Namja itu mengulurkan tangannya pada Hagi setidaknya ini kedua kalinya dia memperkenalkan diri. Hagi menjabat tangan Kyuhyun canggung.

"Hagi."

"Aku tahu." Hagi memalingkan wajahnya ketika Kyuhyun terus menatapnya, Hagi kembali menikmati suasana taman di hadapannya.

"Jadi bagaimana dengan tanganmu?" Hagi menatap tangannya lalu tersenyum miris.

"Masih sedikit ngilu, tapi aku sudah terbiasa. Ah terimakasih sudah datang sepertinya aku juga melihatmu di arena tadi siang." Hagi menatap Kyuhyun yang masih menatapnya intens membuat Hagi kembali memalingkan wajahnya.

'Kenapa namja ini?' Hagi bertanya dalam hati, merasa tidak nyaman dengan tingkah aneh Kyuhyun.

"Aku selalu datang." Hagi kembali mengerutkan keningnya sambil menatap Kyuhyun yang sekarang menatap ke arah taman.

"Selalu? Maksudmu kau datang di setiap kompetisi yang aku ikuti?" Kyuhyun menatap Hagi kembali lalu mengangguk kecil. Hagi menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu berusaha mengingat beberapa pertandingan terdahulu, di beberapa kesempatan Hagi memang selalu merasa oppanya Yesung selalu bersama seseorang jika dia bertanding selain bersama Hyunmie. Tapi Hagi memang tidak terlalu memperhatikan. Dia tidak menyangka jika Kyuhyunlah orangnya.

"Tapi kenapa? Kenapa kau selalu datang? Maksudku kita tidak saling mengenal selama ini." Hagi kembali bertanya beberapa kali dia menelan ludah ketika Kyuhyun belum menjawab pertanyaannya dan masih menatapnya tidak berkedip.

'Pupilnya besar sekali.' Hagi mulai memperhatikan Kyuhyun yang masih menatapnya, namja di hadapannya sangat tampan ternyata. Saat keduanya masih saling menatap Yesung merusak moment tersebut dengan teriakannya.

"Saeng!!! Appa mencarimu, dia bilang ingin memberimu hadiah kau di suruh masuk ke ruangan kerja appa sekarang." Hagi berdiri dengan cepat, terlihat salah tingkah ketika kontak mata dengan Kyuhyun terputus.

"Kyuhyun oppa, aku pergi dulu. Maaf dan terima kasih, annyeong." Hagi berlari meninggalkan Kyuhyun sendirian juga melewati oppanya yang terlihat tersenyum penuh arti pada Hagi.

"Aku mengenalmu, sangat mengenalmu." Kyuhyun menjawab pertanyaan Hagi yang sudah pergi meninggalkannya, tidak menyadari Yesung yang sudah duduk di sampingnya.

"Kali ini dia akan mengingatmu. Aku yakin itu." Kyuhyun menghelah nafas lemas, dia tidak terlalu berharap banyak.

"Entahlah, ini sudah lima tahun Yesung_ah. Tapi dia tidak pernah ingat aku sama sekali."

"Hei jangan begitu, kali ini aku yakin dia akan mengingatmu. Kau jangan menyerah." Kyuhyun tersenyum sendu, dia tau dia tidak akan menyerah pada Hagi atau lebih tepatnya Kyuhyun sudah tidak tahu cara menyerah.

Tbc

Segitu dulu untuk hari ini heheh besok lagi iya.

27 november 2016




TIME TRAVEL:Timeless Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang