Part 42 Miss U

480 59 7
                                    

Hai aku lanjut lagi, sepertinya karena sudah terlalu panjang, banyak yang udah berhenti baca cerita ini.

Tapi aku ucapkan terimakasih sama semua orang yang masih mau baca, vote sama comment cerita ini..

Aku bakal tamatin ceritanya sesuai kerangka awal, artinya cerita ini udah masuk tahap penyelesaian masalah.

Masih ada typo

Cerita ini hanya fiksi belaka yang di angkat dari peristiwa dan karakter sejarah di korea.

Happy reading..

****

Matahari hampir tenggelam ketika Hagi dan Jong Hyun sampai di perbatasan ibu kota, Jong Hyun bergerak cepat turun dari kudanya ketika Hagi hampir terjatuh dari kuda karena kelelahan belum lagi luka di tangan Hagi hanya di balut kain secukupnya dan itu sama sekali tidak membantu di perjalanan yang bahkan belum setengahnya ini.

"Aku rasa kita perlu istirahat dulu, keadaanmu tidak akan lebih baik jika kita melanjutkannya sekarang Agasshi, kita bisa mencari desa terdekat sebelum gelap." Ucapan Jong Hyun hanya di balas anggukan lemah dari Hagi. Jong Hyun semakin mengeratkan pegangannya di bahu Hagi ketika tubuh yeoja itu semakin melemah, berusaha mengembalikan tenaganya Hagi menarik nafas dalam-dalam tubuhnya memang sudah sangat kelelahan sekarang, Hagi juga sempat mengecek nadinya keadaan organ tubuhnya juga memburuk, Kalaupun memaksa terus melanjutkan perjalanan Hagi tidak yakin masih hidup sebelum sampai di air terjun Jeju.

"Apa Agashi tidak apa-apa jika berkuda bersamaku? Aku tidak begitu yakin meninggalkan Agashi sendirian di pelana." Hagi tersenyum kecil lalu mengangguk sekali lagi, dia bahkan sudah tidak bisa berbicara terlalu banyak, Hagi harus menghemat energinya dan berkuda sendirian sudah sangat membuatnya kelelahan karena harus tetap fokus dengan tali kekang kuda. Setelah mendapat persetujuan dari Hagi, Jong Hyun membantu Hagi naik di pelana yang sama dengan Jong Hyun, kuda Hagi sendiri di ikat kepelana Jong Hyun Karena bagaimanapun Hagi tidak bisa terus-terusan satu pelana dengan Jong Hyun.

Tapi sepertinya keadaan tidak berpihak pada mereka, baru saja keduanya melihat sebuah desa di kejauhan, tiba-tiba gerombolan berbaju hitam menghadang keduanya, Hagi yang hampir tidak sadarkan diri kembali terjaga. Jika dalam keadaan sehat Hagi mungkin bisa saja mengalahkan orang-orang itu, tapi kondisinya sekarang jauh dari kata baik.  Jong Hyun langsung tahu siapa yang menghadang mereka ketika melihat simbol di kepala mereka dan itu tidak baik.

Jong Hyun menatap cemas kedepan, kondisi tubuhnya sangat kelelahan sekarang, dia tidak bisa melawan sambil melindungi Hagi yang sepertinya bahkan tidak sanggup untuk melawan terlebih orang-orang di depannya bukanlah amatiran. Akhirnya Jong Hyun mengambil keputusan untuk menerobos lebatnya hutan ketika gerombolan itu siap menyerang mereka, gerombolan itu juga terus mengejar bahkan ketika Hagi dan Jong Hyun sudah jauh masuk kedalam hutan.

Jong Hyun menghentikan kudanya di dekat sebuah gua lalu membantu Hagi turun dari kuda, sesekali Jong Hyun menatap ke arah belakang, sayup-sayup suara orang mendekat semakin terdengar. Keduanya masuk kedalam gua yang lembab, Jong Hyun langsung membantu Hagi untuk duduk.

"Agassi tetaplah disini, aku akan berusaha mengalihkan perhatian mereka dengan kuda-kuda kita, jangan keluar sebelum aku datang. Aku tidak tahu bagaimana ceritanya pembunuh bayaran keluarga Jang mengincar kita, tapi ini pasti ada hubungannya dengan mentri Jang." Hagi menutup matanya kesal, rencananya ternyata tidak semulus yang ia pikirkan, walaupun sempat berpikir tentang kemungkinan ini, Hagi tidak pernah berpikir kejadiannya akan serumit ini, lebih tepatnya kejadian dimana Hagi tidak bisa melawan atau membela dirinya ketika dalam bahaya.

TIME TRAVEL:Timeless Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang