Semuanya terkejut, tidak ada pengecualian sama sekali. Yulli kemudian melihat Yunmi dan yang lainnya "Chingudeul~ Good Morning !!!" sapa Yulli dengan riang sembari melambai-lambaikan tangannya dengan semangat, tetapi tangannya yang satu lagi masih memegang erat tangan Sanha. Mereka tidak bisa menahan untuk membalas senyum Yulli yang sangat manis, sehingga mereka tetap membalas senyuman dari Yulli.
"Annyeeonggg tumben kalian berkumpul bersama, ada apa ?" tanya Yulli. "Yulli-ah... SIAPA LAKI-LAKI INI ??" tanya Jun mengebu-ngebu sembari menunjuk Sanha yang lebih tinggi darinya "Dia ? ah.. dia pacarku" jawab Yulli dengan senyum diwajahnya.
Pacar...
Pacar..
Pacar..
PACAR !!
"Chagiya, perkenalkan dirimu pada teman-temanku" 'Chagiya' Yulli memanggil laki-laki itu 'Chagiya' yang artinya sayang "Cha-chagiya ??" Jun tergagap "Anyeong Hasseo Sanha Imnida, aku seumuran dengan kalian semua, panggil saja aku Sanha" sapa Sanha dengan ceria. Yunmi, Yunni dan Jae Hee terpaku dengan senyuman Sanha yang sangat manis tetapi para laki-laki tidak terpengaruh, mereka menatap Sanha dengan dingin.
"Kau seumuran dengan kami ? Tapi kau tinggi sekali, berapa tinggi mu ? kau sangat tinggi untuk kelahiran 2000" ujar Jae Hee "Terakhir kali aku mengukur tinggiku saat kelas 9 SMP, tinggiku saat itu 180 cm dan aku kelahiran 2001. Aku lompat satu kelas" jawab Sanha "Wuah.. daebak" para wanita begitu tersanjung dengan Sanha bahkan Yunmi bergumam mengagumkan Sanha. Jaemin mendengar gumaman Yunmi, Ia menyenggol bahu Yunmi mengancamnyajika ia tidak membantunya maka rahasianya akan terbongkar. Yunmi panic melihatnya.
"Eee Sanha-ssi !" panggil Yunmi "Ne ?" "Ba-ba-bajumu ! bajumu bukannya terlalu ketat ? itu melanggar peraturan sekolah !" kata Yunmi "Good job" bisik Jaemin. "Bajuku yang lagi satunya masih dicuci, jadi aku terpaksa memakai baju ini. Bukankah aku terlihat keren ? otot-ototku terlihat dengan jelas" Sanha memperlihatkan bisep di tangannya yang mulai terbentuk "Omo... bolehkah aku memegangnya ?" tanya Jae Hee.
"Tentu, peganglah" Sanha membiarkan para wanita memegang bisepnya "Omo.. keren sekali" ujar Yunni yang mulai terpengaruh "Kau benar, keren sekali, wuah..." ucap Jae Hee setuju "AKu juga !" Yunmi hendak ikut memegang bisep Sanha namun Jaemin menarik tas Yunmi dan mengancamnya "Jangan coba-coba !"ancam Jaemin dengan tatapan menusuk. Yunmi tertunduk tak berdaya.
"YULLI-AH !" Jeno memanggil Yulli dengan keras, sengaja agar semuanya memperhatikannya, ia juga terbawa emosi "Apa kau sudah membuatkan bekal siangku ? kau janji akan membuatkanku bekal siang" ujar Jeno "Mwo ? kau membuatkannya bekal siang ??" tanya Sanha terkejut. Jeno tampak mengeluarkan senyum licik kemenangannya "Ne, aku membuatknnya bekal siang" Jawab Yulli. "Mwo ?? lalu aku bagaimana ?" tanya Sanha "Punyamu.." wajah Yulli tampak lesu entah mengapa Jeno senang melihatnya, karena itu tandanya dia menang "Ada !! aku juga membuatkannya untukmu hehehe.." ujara Yulli.
Duar !
Ekspresi Jeno langsung berubah 180 derajat. "Chingudeul, ayo kita masuk ke kelas, sebentar lagi bel" ujar Yulli "Aku duluan ya" Yulli berjalan duluan bersama dengan Sanha. "Yulli-ku.." Jun tampak memelas "Sudahlah, lupakan Yulli Jun-ah. Dia sudah milik seseorang sekarang" ujar Jae Hee "AKu tidak bisa melepaskan Yulli, rasanya aku ingin pingsan melihat semua ini" ujar Jun. "Kau sama sekali tidak membantu" ujar Jaemin pada Yunmi "Maaf..". "Kau tahu ? seharusnya kau itu bilang.."
Bruk
Jeno tiba-tiba saja pingsan, ia tergeletak tak berdaya "Oh tidak penyakitnya kambuh lagi" kata Jaemin "Penyakit ? penyakit apa ?" tanya Jun "Dia bisa pingsan jika dia sangat terkejut" jawab Jaemin. Jaemin segera menghampiri Jeno "Hei, ayo bantu aku membawanya ke UKS" ujar Jaemin "baiklah"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol » Lee Jeno ✔
Fanfiction"Mencintai seorang Idol itu butuh perjuangan" - Cheon Yulli Lee Jeno X Reader