Jeno dan yang lainnya berlatih dengan giat setelah mereka selesai melakukan pemotretan. Mereka menari dengan bersemangat hingga keringat mereka bercucuran. Lagu berhenti tarian mereka telah selesai "Good Job, kalian telah melakukan yang terbaik malam ini. Sekarang kalian boleh kembali ke dorm jaga pola makanan kalian, arraseo ?" kata Pelatih "NE, GAMSHAMIDA !" jawab mereka serentak sembari membungkuk hormat. Pelatih langsung pergi meninggalkan mereka.
Bruk
"Hah.. aku capek" Donghyuck langsung berbaring dilantai dengan nafas ngos-ngosan "Ya ! kau masih beruntung hanya masuk di 2 unit NCT aku masuk di 3 Unit NCT ! Bayangkan itu !" ujar Mark "Aku berbeda denganmu Mark Monster" ejek Donghyuck. "Sudahlah ayo kita pulang Dong.. ah sekarang namamu Haechan ya. Kajja Haechan-ah!" Jaemin menarik tangan Donghyuck yang sekarang memiliki nama panggung Haechan. "Arraseo" dengan terpaksa Haechan bangkit dari tidurnya. "Jisung-ah, dimana HPku ?" tanya Jeno. "Coach-nim menaruhnya diloker" jawab Jisung "Ah, gomawo" Jeno segera menuju loker dan mengambil ponselnya.
Ia melihat ada pesan masuk dari Yulli. Banyak. Sangat banyak. Ini Spam.
' Ya!! Lee Jeno !!'
'Berani-beraninya kau tidak masuk setelah membuatku harus bangun pagi agar bisa memasak untukmu !!'
'Kalau alasannya tidak bagus akan kubuat kau mimpi buruk nanti malam !'
'Ya !! kenapa kau tidak membalasku ??? Cari mati kau hah ??'
'Ya !!'
'LEE JENO !!!'
"Hahahha... tamat sudah riwayatku" Jeno tertawa bukan karena senang tapi ketakutan.
'Jangan-jangan... kau sakit ?'
'Tidak benar kan ?'
'Lee Jeno??'
'Jeno...'
'Hubungi aku secepatnya, istirahatlah..'
"Heol.. Cheon Yulli..Menghawatirkan ku ? seorang Cheon Yulli ? daebak..."
'Aku...merin..dukanmu..'
Bruak
Saking terkejutnya Jeno sampai menjatuhkan Hpnya, ia menutup mulutnya saking tidak percayanya, bahkan matanya membulat dengan sempurna. "Ya ! Kau kenapa?" tanya Mark. "Kau sudah gila" Renjun segera memungut Hp Jeno, membersihkannya dengan bajunya dan memberikannya pada Jeno "Renjun.. apakah diluar turun salju ?" tanya Jeno "Turun salju ? ini baru bulan Juli, cuaca sedang pans-panasnya bagaimana bisa turun salju" jawab Renjun "Dia sudah gila karena terlalu banyak berlatih" Kata Jaemin "Sudah kubilang mendi kau ikut bolos denganku daripada latihan keras sampai gila seperti itu" kata Haechan.
"Kau pernah membolos ???" tanya Mark "A-ani, aku memang berniat ingin membolos tapi karena Jeno tidak mau jadi aku juga tidak jadi bolos" jawab Haechan "Kau tak akan pernah bisa sukses kalau kerjaanmu hanya membolos saja" omel Mark "Iya,iya Ajjushiii bisakah kita pulang sekarang ? aku lelah ingin cepat-cepat tidur" ujar Haechan. "Jeno-ah kajja, berhenti melongo seperti orang gila,ini hpmu" Renjun menaruh HP Jeno di kantong jaketnya. "Aku masih tidak percaya" gumam Jeno, tiba-tiba bibir Jeno tertarik dan mengeluarkan senyuman bahagia "Yaaaaaa ayo kita cepat pulang !!!" Jeno berlari keluar dengan semangat mendahului teman-temannya "Jeno.. kenapa ?" tanya Chenle "Entahlah kurasa kepala terbentur" jawab Renjun menggunakan bahasa China. "Harusnya dia sedih karena tidak bisa bertemu pujaan hatinya hari ini" kata Jaemin.
"Pujaan hatinya?" tanya Mark kebingungan "Cheon Yulli, Cheon Yulli masa kau tidak sadar sih ?" jawab Haechan "Mwooo ??? aku baru tahu itu!, kupikir selama ini hanya candaan kalian, karena Jeno kalau aku tanya ia selalu menyangkalnya" ujar Mark "Sangat terlihat dari perilaku dan wajahnya kalau dia itu berbohong. Semuanya tahu hal itu bahkan Renjun dan Chenle saja tahu" ujar Jisung "Jisung-ah kau juga tahu ??" tanya Mark, Jisung mengangguk "Tentu saja !" "Heol.. aku ketinggalan banyak berita" kata Mark. "Tapi.. apakah benar specialitynya Jeno itu acting ? ia sangat tidak pandai berbohong" ujar Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol » Lee Jeno ✔
Fanfiction"Mencintai seorang Idol itu butuh perjuangan" - Cheon Yulli Lee Jeno X Reader