Khawatir

75 4 0
                                    

Selamat hari senin semoga hati kamu gak kayak bendera yang di tarik ulur.Ck

Hari ini gue VanillaRoses bangun cepat karena gue rajin upacara (munafik emang hahah).

"Ma.. Mama" panggil ku. Tumben mama gak ada di dapur.

"Aduh mama dimana sih?"

"Nilla mama disini, gak harus teriak-teriak juga kali" jawab mama yang dari lantai atas. Lah kenapa mama di atas? Kamar mama kan di bawah.

Gue hanya tersenyum kikuk. "Emang mama abis ngapain diatas?"tanya ku sambil memasang sepatu.

"Mama abis bersihin teras atas"

Gue hanya mengangguk.
"Ma nilla pergi yah, assalamualaikum"

"Eh gak sarapan dulu?"

"Gak usah deh ma nanti di sekolah, hari ini kan hari senin dimana pemuda pemudi mengenang pahlawannya jadi harus semangat (uhukkk spek aja)"

Mama hanya tersenyum "walaikumsalam kamu hati-hati yah"

Pas keluar rumah mobil belom dikeluarin sama pak Geri.

"Nilaa.. Mama lupa tanya kamu sayang" suara mama dari belakang.

"Tanya apa ma?"

"Itu pak Geri pulang sebentar ke kampungnya, katanya anaknya sakit"

"Yaudah kunci mobil mana biar nilla yang bawa" kata gue enteng.

Mama menjitak kepala gue "duhh"gue meringis kesakitan.

"Enak aja, naik angkutan sana" kata mama lalu masuk.

"Kalau di anterin belanja semangat banget kasih kunci mobil"cibir gue lalu pergi.

Gue naik angkot ke sekolah. hanya butuh 15 menit akhirnya sampai.
***
Berhubung ini hari senin jadi sebelum belajar kami upacara dulu.

Setelah itu belajar seperti biasa lagi.

Jam istirahat telah tiba. Ini adalah bel yang buat hati gue tenang hahaha.

"Kantin yok" ajak putri.

"Lo deluan aja" balasku.

"Oh ya udah dahh"kata putri dan pergi meninggalkan kelas.

Gue mau temui Gray mau tau kabar dia itu kek gimana. Apa masih hidup gak tuh anak?Ck. Siapa tau aja gara-gara patah hati di jadi **** sensor hahah😂

Gue nengok-nengok ke kelasnya.
"Lo cari siapa?"tanya salah satu teman kelasnya.

"Fahri ada?" jawabku.

"Oh Fahri yah, dia gak kesekolah"

Deg

Aduh jangan-jangan Gray beneran nekad lagi duhh tuh bocah.

"Oh ya sudah makasih yah"

Gue bergegas kembali ke kelas.
***
Akhirnya jam pulang pun tiba, gue berpikir mau ke rumah Gray mau mastiin aja kalau tuh anak baik-baik aja.

"Permisi, di kelas ini sekretarisnya yang mana yah?"tanya ku yang sudah ada di dalam kelas Gray.

"Gue,kenapa?"kata cowok yang berdiri menyamai posisi gue.

"Oh lo yah?" jeda "hmm gue boleh minta alamatnya Fahri gak?"

"Oh Fahri tunggu bentar" katanya sambil mengambil sepotong kertas, lalu menulis alamat Gray.

"Nih"katanya sembari memberikan sepotong kertas itu.

"Makasih yah" jawabku lalu keluar.
***

Blok C/12

Akhirnya gue sudah sampai di rumah Gray. Dapat gue liat emang nih anak gak ke sekolah buktinya motornya masih terpajang rapi di halaman rumahnya.

"Assalamualaikum, permisi"teriak ku dari balik pintu.

Gue mengulang kata itu sampai beberapa kali. Dan untuk yang ketiga kalinya ada seseorang yang buka pintu itu.

"Maaf?" seorang paruh baya yang keluar, hampir mirip sih dengan muka Gray. Oh mungkin ini ibunya.

Gue tersenyum "maaf tante Graynya ada?" tanyaku.

"Maksud kamu Fahri?"tanyanya balik.

Gue mengangguk pelan sambil tersenyum.

"Ayo masuk" ajak ibunya dengan ramah.

"Makasih tante"

Sekarang gue udah duduk dan ibunya Gray tepat di depan gue. Gue melihat-lihat isi rumah ini yang serba putih, di ruang tamu ini ada foto keluarganya Gray, Gray tampan juga pas lagi polos-polosnya.

"Teman sekolahnya Fahri yah?"tanyanya

Gue menoleh "iya tante"

"Sepertinya Gray masih tidur di atas kamu naik aja bangunin dia yah" jeda "tante mau kebelakang bentar" katanya sambil tersenyum.

"Oh iya tante"

Pas sampai di atas, gue liat ada dua kamar tidur yah gue bingung kamar Gray yang mana. Pas jalan beberapa langkah ada satu kamar tidur yang pintunya kebuka sedikit, gue memicingkan mata untuk memastikan dan ternyata benar kamar tidur yang serba abu-abu ini adalah kamar Gray.

Gue pelan-pelan masuknya "Gray" panggil gue pelan.

Dengan nikmatnya tanpa penuh dosa Gray tidur dengan amat sangat pulas di atas king sizenya itu.

Gue duduk di pinggir kasur sambil mengguncang - guncang tubuh Gray.
"Gray bangun, woi kebo loh"teriakku.

Gray membuka matanya sedikit "apaan sih" keluh Gray. Lalu tidur kembali.

"Ih dasar kebo , bangun!!" teriakku yang lebih keras dan gue yakin mamanya Gray juga dengar.

"Huahhhhh" teriak Gray saat matanya sudah terbuka lebar.

"Lo kira gue hantu" kata ku menjauh dari tempat tidurnya.

"Astaga Vanilla, lo ngapain disini" kata Gray sambil mengusap-ngusap mukanya.

"Yah mau ketemu sama lo, abisnya lo gak kesekolah" kata ku yang memegang beberapa foto di atas nakas milik Gray.

"Yee kangen yah" godanya, lalu masuk ke kamar mandi.

"Pede banget"cibir gue.
***
"Lo tau dari mana alamat rumah gue?" tanya Gray.

Kami berdua duduk santai di taman belakang rumahnya Gray.

"Hmm dari sekretaris lo"

Gray hanya mengangguk.

"Lo kenapa gak kesekolah, galau yah?" tanyaku

Gray menoleh "lo liat sendiri kan tadi gue itu tidur, gue ngantuk, terus tadi pagi gue bangun nya telat juga jadi tidurnya gue lanjut aja" jawabnya dengan polos tanpa dosa "ada efek galau juga sih" sambungnya.

Yang membuat gue ketawa terpingkal-pingkal "hahahahah hahaha hahah" asli ini tuh lucu. Mana ada sih cowok galau terus dengan pedenya ngaku akan hal itu.

Gray hanya tersenyum kecut.
**

Part ini agak lebih panjang, karena otak lagi banyak ide

Jangan lupa vote walaupun jelek makasih😂

Vanilla Abu-abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang