'Dia' pergi

84 3 3
                                    

"Mengetahui lebih banyak itu akan lebih baik. Tapi akan membuat mu sakit."

"Gray?" lirih Vanilla.

Gray hanya tersenyum kikuk "eh-eh hei, kamu apa kabar?"

'Kamu?'

"Aku baik, kamu dari mana aja sih?" Vanilla bertanya.

"Aku gak dari mana-mana kok" jawab Gray.

Kenapa Gray jadi berbeda? Gray yang dulunya pakai ''lo'' ''gue'' sekarang pakai "aku" "kamu". Aneh.

Mungkin karna waktu, perubahan bisa saja di alami oleh semua manusia karna seiring berjalannya waktu.

"Kamu gak mau masuk?" ajak Vanilla.

"Gak aku mau ajak kamu jalan, kamu kan baru sampai di Jakarta"

"Darimana Gray tau kalau aku baru balik ke Jakarta?" batin Vanilla.

"Kamu tau darimana?" tanya Vanilla penasaran.

"Hmm eh-ehh itu gak penting sekarang kamu ganti baju yah, aku tunggu kamu di mobil" jawabnya sambil mendorong pelan Vanilla untuk berganti baju.
****
Vanilla sangat senang karna bisa ketemu Gray lagi setelah 5 tahun lamanya.

Sekarang Vanilla lagi main di sebuah dermaga, dan itu idenya Gray.

Vanilla terus menatap sendu ke Gray yang sibuk menikmati angin yang berhembus.

"Gray?" panggil Vanilla.

Gray menoleh " kenapa?" tanyanya.

"Kamu ingat kalung ini?, aku masih simpan loh" tanya Vanilla sambil memegang kalung berbentuk bunga matahari itu yang di berikan Gray pada hari ulang tahunnya.

Bukannya menjawab Gray malah terlihat bingung. "Itu kalung kamu kan?"

Kini giliran Vanilla terlihat bingung. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

"Gray coba tatap aku" perintah Vanilla.

Gray berbalik dan menatap Vanilla.

Vanilla melihat tatapan Gray itu kosong tidak ada ketulusan di mata itu. 'Dia' bukan 'Gray'.

"Kamu bukan Gray" spontan Vanilla mendorong pria itu hingga sedikit berjarak.

Pria itu terdiam sambil memijit pelipisnya.

"Kamu bukan Gray, setiap Gray tatap aku dimatanya itu ada ketulusan buat aku. Tapi, aku tidak melihat itu di mata kamu! Kamu siapa?kenapa dari segi fisik kamu sangat mirip dengan Gray!" sekarang Vanilla kembali meneteskan air matanya.

Pria itu masih terdiam.

"Kamu pasti tau Gray ada dimana? Aku mohon sama kamu kasih tau aku Gray ada dimana?" air mata Vanilla semakin menjadi-jadi.

Vanilla merasa saat ini dunia sedang mempermainkannya.

"Okay...okay aku memang bukan Gray" jeda "aku Arga kakak kembarnya Gray, maaf karna aku sudah berbohong"

Vanilla hanya tersenyum kecut.

"Gray titip ini buat kamu" lanjut nya sambil memberikan amplop berwarna abu-abu.

Untuk Vanilla.

Vanilla tersenyum simpul melihat tulisan di atas amplop itu.

Vanilla Abu-abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang