"Untuk tetap bersama dengan orang yang kita sayang hanya ada satu cara yaitu, tetap menjadi temannya"
Sekarang gue menikmati pemandangan dua sejoli yang benar-benar melakukan hal yang romantis.
Dia Gray dan Cherry yang lagi bercanda tawa, serasa dunia ini milik mereka berdua.
Mana Gray pakai pegang-pegang tangan si Cherry lagi. Gak liat apa ada jones di belakang.
Selama satu tahun bersama Gray gue belum pernah liat Gray tatap seorang cewek yang benar-benar matanya tuh berbinar seolah anak kecil yang dapat permen.
"Gray lo tau gak , dulu gue pernah berharap bakal gantiin posisi Tika di hati lo, ternyata bukan gue" batinku.
"Woi kacoak" teriakan itu membuyarkan lamunan gue.
Gue berdecak frustasi "apaan sih?"
Reza duduk di samping gue sambil menopang dagunya dengan satu tangannya.
"Lo pasti cemburu liat Gray sekarang dekat sama Cherry" ejeknya sambil nyengir.
"Dih ngapain gue cemburu hah? Gue mah bodo amat" cibir gue.
"Itu bibir biasa aja kali" jeda "daripada lo nonton orang berduaan mending ke rooftop?" ajak Reza.
"Iya juga sih daripada gue melongok liatin mereka berduaan, mending ikut Reza" batin gue.
"Yaudah ayo" jawab gue lalu ngekor di belakang Reza.
Rooftop sekolah memang selalu menjadi tempat pelarian yang bagus. Meskipun di rooftop ini gue di putusin Raka tapi yah sudahlah, semuanya juga sudah berlalu.
Gue duduk menikmati angin yang berhembus.
Dari sudut mata gue, gue liat Reza ngeliatin gue dengan serius.
Gue menoleh "napa lo, hati-hati kalau natap gue terus bisa bisa lo jatuh cinta sama gue" kata gue dengan penuh percaya diri.
Reza terkekeh "lo cemburu kan liat Gray sama Cherry? Iyakan?" tanyanya.
Gue terdiam.
"Ngaku aja lo, pasti lo cemburu hahaha"
Gue berdecak "za gue gak cemburu liat Gray sama siapapun juga selama dia bahagia gue juga akan bahagia, cuman gue gak suka sikap Gray berubah jadi es batu gitu ke gue" keluh ku.
"Perasaan lo aja kali"
"Gray pacaran sama Cherry?" tanya gue kepo.
"Setau gue sih belum, otw kali" jawabnya.
Gue menghela napas "oh baru otw yah," jeda "baru otw aja Gray udah kayak gitu sama gue gimana nanti kalau mereka pacaran? Pasti gue bakal di lupain ahhh" gue merengek.
"Hahaaha pasti lo suka sama Gray iyakan?" tanyanya kepo.
"Gue gak suka sama Gray" jeda "tapi, gue gak mau kehilangan Gray"
Reza menyimak tidak memberikan respon apapun karna Reza seolah tau apa yang gue rasakan.
"Gue tau Cherry lebih cantik dari gue" jeda "tapi gue yang lebih dulu masuk di kehidupan Gray. Gue kadang iri sama Cherry, dia gak perlu berjuang untuk ngambil hati Gray sementara gue yang udah setahun sama Gray gak pernah bisa ambil hatinya"
"Harusnya prinsip gue yang bilang kalau semua laki-laki itu sama gak gue ubah, tapi Gray datang dalam hidup gue dan meyakinkan kalau ada satu cowok yang beda yaitu 'dia'. Tapi, apa?buktinya dia pergi." jeda "gue marah sama diri gue sendiri za kenapa gue terlambat merasakan perasaan ini, kenapa saat gue sadar sudah ada orang yang baru. Benar kata orang 'kehilangan yang menyadarkan kita'"
Reza yang sedari tadi mendengarkan semua cerita gue akhirnya menoleh.
"Jangan meyakinkan diri bahwa seorang akhirnya akan membuka hati, karena meskipun lo sudah mengenalnya lebih lama bukan berarti perasaan suka itu akan tumbuh. Cinta tidak bisa di pakasakan La, jangan membuat alasan dari memaksa sebagai dasar cinta. Lo simak tuh kata-katanya Melodylan" jeda "belum tentu lo lebih dulu masuk di kehidupan seseorang dia bakal suka sama lo" Sambungnya
Gue mengangguk paham.
Kata-kata kak Melodylan emang suka pas banget, kena banget di hati para jones.
****
Kasian Vanilla😂
Nanti Author jodohin Vanilla deh sama babang jongsuk, author ikhlas babang jongsuk buat Vanilla aja😂Makasih dan Maaf😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilla Abu-abu
Fanfiction"Dulu aku pernah minta sama Tuhan untuk kirimin aku orang yang bisa buat aku tersenyum lagi dan orang itu datang. Tapi, aku lupa minta sama Tuhan buat miliki orang itu. Orang itu hanya datang lalu pergi lagi."