Vanilla
Hari ini gue libur yeayy, bukan libur akut sih soalnya ada acara gitu di sekolah tapi malas untuk pergi.
Gue masih malas-malasan di kamar sambil membaca buku yang baru gue beli.
Tiba-tiba tok..tok..tok..
"La nila sayang?" panggil mama"Iya ma kenapa?" tanya ku yang masih sibuk membaca.
"Mama masuk yah?"
"Masuk aja gak di kunci kok" gumam ku.
Akhirnya mama muncul dibalik pintu sambil tersenyum manis kepadaku.
"Kenapa ma?"tanyaku saat mama sudah duduk.
"Itu ada teman kamu di bawah, keluar gih"
Gue mengerutkan kening bingung.
Gak mungkin putri, hari ini kan Putri lagi pentas nari di sekolah. Lah, siapa lagi teman gue kalau bukan Putri."Siapa ma?" tanyaku bingung.
"Mama juga gak tau, udah kamu liat dulu. Yaudah mama mau kembali ke bawah soalnya mama banyak kerjaan" kata mama lalu pergi.
Gue pun penasaran siapa yang datang sepagi ini di rumah gue. Eh udah jam 9 sih hahah
Sebelum gue turun gue nengok ke bawah dulu. Gue nangkap satu sosok cowok yang lagi asik ngobrol sama mama.
"Eh ngapain lo ke rumah gue" nyablak gue pas menuruni anak tangga.
Kedua orang tadi yang asik ngobrol melihat kearah gue.
Fahri mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum. Jijik gue.
"La gak boleh gitu ih mama gak suka"tegur mama yang berdiri.
Gue hanya pasang muka datar
Fahri hanya terkekeh."Udah mama tinggal yah" mama pergi meninggalkan kami.
Gue duduk tidak lupa dengan mata yang sinis.
"Ngapain lo kesini?" ketus gue.
"Dih lo galak banget, masa orang ganteng datang lo marah-marah."
Tuh kan pedenya kumat lagi ampun dah.
Gue hanya terdiam, abisnya kalau nih cowok gue ajak ngomong gak ada ujungnya. Yang ada capek.
"Kita jalan yok" Kata Fahri membuka pembicaraan kembali.
"Dih gak, gue gak mau gue pengen tidur" jawab gue dengan cepat.
Mama yang mendengar gue ngomong itu langsung ikut berbicara.
"La gak sopan kalau kamu nolak"
Gue menghela napas kasar, lalu gue bangkit dari sofa.
"Yaudah lo tunggu disini" gue langsung naik dengan langkah yang berat.
Dapat kuliah dengan sudut mata gue kini Fahri kegirangan. Huhh coba bukan karena mama udah gue usir tuh anak.
Setelah 20 menit gue udah siap
"Betah juga tuh anak nunggu" batin gue saat turun
"Ma aku pergi yah, assalamualaikum" pamitku
"Tante pergi dulu" Fahri ikut-ikutan.
Saat mau berjalan untuk salim sama mama gue langsung narik dia. Sok akrab banget yekan.
Gue liat mama nyengir sambil menggelengkan kepalanya sembari mengatakan "kalian hati-hati"
Gue hanya tersenyum kikuk lalu keluar rumah.
Sebelum naik ke motor nih cowok rese gue bertanya "emang kita mau kemana sih"
"Udah naik aja gue gak nyulik kok"
Gue malas debat dan langsung naik aja.
**
Kami berhenti di sebuah cafe.
Gue turun dan langsung masuk tanpa menunggu Fahri.Cafe ini bagus juga tuh cowok aneh seleranya bagus juga.
"Woi jangan liat-liat aja lo, pesan gih" gue spontan balik melihatnya sambil menaikkan sudut bibir gue.
"Mbak, mau pesan" panggil Fahri pada pelayan.
Pelayan itu pun datang lalu memberikan buku menu.
Gue sibuk ngeliat menu ice cream disini.
"Saya pesan coffe latte satu"pesan Fahri "lo apaan?" tanyanya.
"Hmm ice cream Vanilla sky satu"ucap gue.
"Gak mau pesan makan?"
Gue menggeleng.
"Ohyaudah mbak tambah kentang goreng satu"
Pelayan mengulang pesanan kami lalu pergi.
"Eh cewek broken heart" Fahri membuka pembicaraan kembali.
"Gue punya nama"ketus gue.
"Ah ya gue lupa nanya siapa nama lo"
"Nama lo siapa sih?"tanyanya."Vanilla"jawabku singkat.
Fahri hanya mengangguk paham.
"Lo udah tau nama guekan?"tanyanya lagi.
"Nama lo Gray" entah kenapa gue lebih suka dengan sebutan itu di banding dengan sebutan Fahri.
Gray mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum.
Dan pesanan kami pun akhirnya datang.
"Ini pesanannya, maaf lama menunggu" kata pelayan sambil tersenyum ramah.
Dan ku balas dengan senyum ramah juga. " makasih"
Gue mulai memakan eskrim Vanilla. Unchh rasanya tuhh enak banget.
"Oh karena lo suka Vanilla jadi nama lo Vanilla juga?"tanya Gray
Gue menoleh ke arahnya yang sibuk menyuap kentang ke mulutnya.
"Bukan gue mama gue yang suka Vanilla, yah jadi nama gue Vanilla"
Gray terkekeh. Gue tau ini aneh.
**
Seharian ini gue mencoba membuat cerita Baru lagi dengan orang yang berbeda. Asik sih tapi kadang nyebelinHmm tapi seenggaknya cerita yang lama gak gue inget-inget lagi.
Makasih Fahri Graynad.
***Maaf kalau ceritanya jelek, mohon bantuannya untuk bisa lebih baik lagi eakk😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilla Abu-abu
Fiksi Penggemar"Dulu aku pernah minta sama Tuhan untuk kirimin aku orang yang bisa buat aku tersenyum lagi dan orang itu datang. Tapi, aku lupa minta sama Tuhan buat miliki orang itu. Orang itu hanya datang lalu pergi lagi."