Aniv Terakhir.

85 4 0
                                    

Happy aniv VaRa "vanilla raka"

Itu yang sekarang ada di benak gue. Gue senyum sendiri di dalam mobil

Gak sabar kasih kue ini untuk Raka.
Kalian jangan kira kalau kue ini gue beli , gak kue ini murni hasil tangan gue yah walaupun tangan bibi juga ada sih wkwk.

Tapi seenggaknya gue niat dong bikin buat Raka, sampai harus begadang sampai jam 1.

"Sudah sampai non"

Kata itu membuyarkan lamunan gue.

"Ohiya makasih pak" kataku yang semangat hari ini.

Gue jalan melawati koridor sembari senyum-senyum sendiri.
Emang rasanya tuh hari ini gue jatuh cinta untuk kedua kalinya ke Raka.

Saat masuk kelas
"Dih tuh muka biasa aja kali, emang senyum itu ibadah tapi kalau senyum sendiri itu mah gilak" ejek putri sambil terkekeh

Ah gue gak peduli apa kata putri, gue simpen baik-baik kotak kue itu di laci meja gue.

Putri nyenggol sikut gue
"Eh lo kok bahagia banget bagi gue napa"

Gue menderetkan gigi putih gue.
"Lo mau tau?" tanya gue
"Eh tapi jangan deh gue gak enak ngomong ini di depan jones hahaha" sambung gue ngakak

Putri hanya pasang ekspresi datar.
"Loh jahat ih" ketus putri memalingkan wajahnya.

"Gue canda put, jangan ngambek napa" rayu gue sambil nyolek-nyolek dagunya.

"Bener gak mau tau nih" tanya gue ulang.

Putri gak membalikkan badannya dan terus ngambek layaknya anak TK.

"Yaudah gue pergi nih"ancam gue.

"Ehh gue mau tau deh" kata putri spontan dan memegang tangan gue.

Gue kembali duduk menyamakan posisi gue sama putri.

"Jadi hari ini gue aniv 1 tahun sama Raka, kotak itu isinya kue nah kue itu buat Raka nantinya, abisnya gue bingung mau kasih apa ke dia."

Putri ngangguk - ngangguk.

"Jangan sok conect lo, lo tau gak Raka?"

"Nggak" jawab putri sok polos sambil nyengir pulak.

"Ini nih anak sok tau"

"Gak penting juga gue tau wlee" ejek putri lalu pergi meninggalkan gue.

"Dasar cabe" cibir gue.
***

Bel istirahat pun berbunyi.

Gue sama putri jalan ke kantin, hari ini gue gak liat batang hidung Raka.

Ah mungkin dia sibuk di kelas.
Kotak itu akan gue kasih saat pulang itupun kalau gue pulangnya bareng Raka .

"Katanya aniv pacar lo mana? Gak ngasih lo hadiah?" tanya putri

Gue menggeleng karna emang gue gak tau Raka dimana.

Saat makanan kami habis, gue dan putri memutuskan untuk kembali ke kelas.
Abis ini ada pelajaran sejarah, emang sih bentar gurunya gak ada tapi jangan salah catatannya setengah buku cetak.Ck

Di meja gue nemuin kertas

"Ke rooftop yah, gue tunggu"
Raka.

Gue menjerit kesenangan ah gue tau ini pasti bagian dari rencana Raka.

Gue buru-buru ngambil kotak kue itu dan menuju ke rooftop sekolah.

Dan bisa gue pastikan di belakang gue putri lagi melongok. Hahah

Deg deg deg itu suara jantung gue saat membuka pintu rooftop.

Kosong.

Ah Raka so sweet deh.

Saat mata gue sibuk mencari-cari Raka ternyata Raka ada di pojok membelakangi gue.

"Maaf lama" itu kata pertama yang keluar dari mulut gue.

"Gak papa" balas Raka sambil tersenyum.
"Happy anniv one years bulat" kata Raka dan memberikan bunga mawar putih yang di buket dengan indah.

"Me too ka, makasih" kata gue

Diantara kita saat ini sangat canggung.

"La" "ka" kata gue bersamaan.

"Hehe kamu dulu deh" kata Raka.

"Gak kamu aja dulu"

"La?"

"Ya?"

"Hmm" Raka ngegantung kata itu seolah menyusun kata yang tepat.

"Kamu mau ngomong apa?" tanyaku

"Aku mau putus, maaf"

Ekspresi gue saat ini udah campur-campur gue gak bisa mengekspresikan betapa schoknya gue.

Bunga yang di kasih Raka secara spontan terlepas dari tangan gue bahkan kotak kue yang buat Raka juga jatuh hancur sama kayak gue hancur!

Gue nunduk menyeimbangkan posisi gue, rasanya saat ini gue mati rasa.

Gue berusaha gak nangis, karna percuma semua gak akan baik jadinya.

Gue mengangkat kepala gue. Dan menatap ke Raka berkaca-kaca.

"Ke-kenapa?" tanya gue gemetar

"Gue di suruh untuk fokus ke beasiswa itu la, gue minta maaf" kata Raka memegang bahu gue.

Gue ngangguk paham. Gue gak boleh egois untuk kemauan gue sendiri.

Raka tiba-tiba memeluk gue. Dan gue ngerasa itu pelukan terakhir Raka buat gue.

Air mata gue gak bisa di ajak kompromi lagi semuanya meledak di pelukan Raka.

"Lo jahat" batin gue.

Raka melepaskan pelukannya lalu berlalu begitu saja meninggalkan gue.

"Ahhhhhh hiksss..hiksss" teriak gue.

Gue sesak mengetahui ini aniv terakhir gue.
Kalau gue tau ini yang terakhir gue gak akan dan tidak akan pernah mau datang ke rooftop sialan ini.

****

Alasan Raka terlalu basi.Ck

Mohon bantuan yak, dikomen kalau jelek😂

Vanilla Abu-abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang