Penaikan kelas

67 2 0
                                    

"Ma inget yah nanti ke sekolah Nila jam 8" kata ku kepada mama sambil memasang sepatu.

Mama hanya ngangguk paham sambil sibuk mempersiapkan sarapan.

"Nilla pamit yah ma assalamualaikum" ucapku lalu pergi.

"Eh Nilla sarapan dulu sayang" tegur mama.

"Nanti Nilla makan di sekolah ma" jawab ku.

"Tidak, mama udah masak spaghetti kesukaan kamu. Ayo dong La, lagian ini kan penerimaan Lapor gak harus buru-buru kan sayang?" mama menarik ku pelan untuk duduk di meja makan.

Gue hanya pasrah aja, lagian iya juga sih gue terlalu semangat.

Apapun yang mama masak pasti rasanya selalu enak. Masakan ibunya Gray juga enak😂.

"Permisi assalamualaikum" suara yang ada di balik pintu.

"Biar Nilla yang buka ma" kataku bergegas membuka pintu.

"Ehh tukang somay" kataku mengejeknya. Yah yang di balik pintu itu adalah Gray alias tukang somay. ck

Gray menjitak ku "sembarangan aja lo" gue meringis kesakitan.

"Ngapain lo kesini?"

Bukannya di jawab malah nyosor masuk.

"Disuruh masuk dulu kek" cibirnya.

"Tanpa di suruh juga lo masuk sendiri" cibir gue yang mengikuti dia dari belakang.

"Eh ada Gray" kata mama yang melihat Gray di ruang tengah.

"Halo tante" sok akrab.

"Woi gue nanya lo ngapain kesini?" tanya ku ulang.

"Di suruh duduk dulu kek"

"Ihh ngeselin emang, yaudah duduk deh" ketus ku.

Gray hanya cengegesan lalu duduk.

"Gue kesini karna mau aja" jawabnya.

"Dih" ketus ku.

Gue melirik ke arah jam dinding "Nilla berangkat deh ma nanti acara udah di mulai, assalamualaikum" pamit ku untuk yang kedua kali.

"Gray juga tante, assalamualaikum" Gray ngekorin gue.
****

"Assalamualaikum wr.wb pertama-pertama saya ingin mengucapkan banyak terima kasih pada bapak serta ibu yang meluangkan waktu untuk menghadiri acara penerimaan lapor di SMN098" yah setidaknya seperti itulah yang kepala sekolah katakan sebelum acara di mulai.

"Baiklah acara pertama yaitu pengumuman peringkat 1-3 umum"

"Wuhhhhhh" sorak semua siswa/i disertakan tepuk tangan denga riuhnya.

Mulai dari kelas 12 anak ipa/ips, lalu kelas 11 ipa/ips, and then yang terakhir anak kelas 10.

"Dari peringkat 3 dengan nilai 1080 atas nama Alletta purnama" semua orang bertepuk tangan "peringkat 2 dengan nilai 1110 atas nama Gerald putra" jeda "wuhh yang kita tunggu-tunggu peringkat 1 dengan nilai 1145 atas nama..."

Gue meremas-remas jari saking gugupnya, gue takut kalau nilai gue anjlok bisa-bisa mama kecewa.

"Vanilla Roses" wuhhhhhhh semua orang bersorak dengan riuh.

Gue dengan refleks membulatkan mata serasa udah mau keluar. "Wahhhhhhhh" pekik ku sangat cempreng. Gue terharu sampai nangis.

Gue memeluk mama yang ada disamping ku, sementara Gray menghampiri gue dan memberikan selamat atas prestasi gue.

Fix gue senang banget.

Gue dan mama naik ke atas panggung dengan senyum yang lebar, ampe gigi gue kering😂

Wali kelas gue naik memberikan piala dan sertifikat beserta hadiah yang di bungkus rapi.

"Pertahankan prestasi mu nak" ucap bu Guru Evy saat gue cium punggung tangannya.

"Terima kasih bu"

Dengan bangganya gue mengangkat piala serta sertifikat itu dan di iringi dengan tepuk tangan yang riuh.

Pas turun dari panggung dapat ku lihat Putri yang tak hentinya menatap gue bangga dan langsung gue peluk sangat erat.

"Ahhh cabe gue peringkat 1, selamat yah" katanya saat kami berpelukan.

"Uhh makasih" balas ku.
***
Saat mau pulang gue memutuskan untuk menemui Gray.

Gray yang tampak ngobrol sama temannya sambil memegang lapor di pinggir lapangan.

"Gray" panggil gue.

"Eh bro bentar yah" katanya pada temannya lalu menghampiri ku.

"Hei" balasnya sambil tersenyum.

"Lo belum pulang?" tanyaku.

"Gak gue ada ekskul basket bentar lagi" sambil melihat ke arah jam tangan miliknya "lo sendiri?" sambungnya.

"Nih baru mau pulang" jawabku.

Gray ngangguk paham.

"Lo gak kasih hadiah ke gue gitu?" jeda "yah itung-itung rasa bangga lo ke sahabat lo sendiri" kata ku dengan polos.

"Hahahah hahah" responnya Gray.

Gue menatapnya datar "ih gak ada yang lucu"

"Iya iya nanti deh hadiahnya nyusul yah, sekarang lo pulang gih" balasnya sambil mengelus rambut gue. "Kasian mama lo nunggu tuh" sambungnya sambil menunjuk pakai dagunya.

Gue hanya mengangguk lalu pergi ke mama yang ada di belakang gue.
**
Saat menuju parkiran mama terus saja memuji ku, tanya apa yang gue mau, nanti libur semester mau kemana.

Dan saat di parkiran gue liat ada Raka sama mamanya juga, jangan sampai dah mama liat Raka.

"Halo tante" sapa Raka yang sekarang udah ada di depan mama.

Gue pasang muka datar. Nih orang cari mati.

"Eh Raka" balas mama dengan senyum yang lebar. "Apa kabar kamu?kenapa gak pernah kerumah?" pertanyaan bertubi-tubi dari mama.

"Eheheh maaf tante saya sibuk makanya gak sering main ke rumah, tapi nanti kalau ada waktu pasti ke rumah" sok asik

"Ini bocah emang pintar banget aktingnya, emak-emak aja di boongin" batin ku kesal yang terus menatap Raka sinis.

"Kamu masih pacarankan sama Nilla?" tanya mama yang makin buat telinga gue sakit.

Sebelum Raka menjawab gue langsung tarik mama ke dalam mobil.

"Mama apa-apaan sih" cibir ku.

Pas mobil jalan gue sempat buka kaca mobil sambil menjulur kan lidah ke Raka yang kebetulan masih berdiri di parkiran.
***
Congrats buat Vanilla yang dapat Peringkat 1 umum lagi, author boro-boro masuk 10 besar saja susahnya minta tambah😂😂

Makasih dan Maaf kalau ceritanya jelek😩

Vanilla Abu-abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang