Cherry Famela di adalah teman baru gue. Bisa di bilang di termasuk cewek paling cantik di kelas ini tapi agak pendiam sih, gue kenal dia pas satu kelompok sama dia, lama-lama orangnya juga asik tapi, gitu deh ruang lingkupnya aja dia cerewet.
Kalau soal kedekatan gue sama Gray itu masih berlanjut kok sampai sekarang hanya saja gue lebih banyak meluangkan waktu sama Cherry, karna Cherry gak jauh beda dengan Putri.
Gray juga kenal sama Cherry gue yang kenalin mereka pas di bazar kakel.
Nah berhubung gue udah di bolehin bawa mobil ke sekolah, gue biasanya pulang sendiri gak di antar jemput sama Gray lagi.
Akhir-akhir ini Gray juga lebih sering sama Reza teman smpnya dulu. Tapi gue sama Gray masih sahabatan kok. Tapi, gak nampak di dalam sekolah. Nah, pas di luar sekolah baru deh gilanya kami kumat lagi.
***
Sekarang gue sama Cherry makan di kantin."Vanilla.." suara cempreng yang gak asing lagi buat gue, suara yang selama ini gak pernah gue dengar lagi.
Gue berbalik ke sumber suara dan ku dapati Putri berlari kecil ke arah gue.
Putri meluk gue sambil bilang "lo udah punya teman baru makanya lo lupa sama gue"
Gue hanya terkekeh dan menariknya duduk di samping gue.
"Lo tetap teman gue kok, jangan kayak anak kecil napa" jelas gue.
Putri hanya pasang muka manyun.
"Ohiya Cherry ini Putri, Putri ini Cherry" kata ku kepada mereka berdua. Lalu mereka saling salaman dan melemparkan senyuman satu sama lain.
"Ohiya Gray mana La?" tanya Putri.
"Rapat kali dia, abis sebelum istirahat dia keluar sampai sekarang belum kembali-kembali tuh bocah."
Putri hanya mengangguk paham.
"Oh iya La tadi tuh gue abis dari TU nah terus soal test beasiswa itu bulan depan, hampir aja gue lupa ngasih tau lo, abisnya gue jarang banget liat lo" jelas putri. Dan gue baru ingat soal beasiswa itu yang sempat gue lupa.
Gue menepuk jidat karna tidak mengingat persiapan beasiswa itu.
"Astaga untung lo kasih tau kalau gak mati deh gue , mana belum mempersiapkan apa-apa lagi"
"Yang penting otak mah siap La" Cherry ikut nimbrung.
Dan gue menoleh "hahahh lo kira otak gue siap apa? Gue aja masih kurang yakin"
Putri langsung memegang tangan gue dengan semangat. "Lo harus yakin, yakin kalau lo itu bakal lulus" jeda "percaya deh sama gue"
Gue hanya tersenyum, Cherry juga ikut tersenyum.
Selain gue punya Gray gue juga punya dua teman yang baik sama gue. Yang awalnya gak kenal siapa-siapa jadi punya banyak teman.
***
Saat pulang sekolah gue keluar bareng sama Gray. Yang dulunya Gray selalu antar gue pulang sekarang gak perlu lagi karna mama udah izinin gue bawa mobil sendiri.Di sepanjang koridor tidak henti-hentinya gue sama Gray ketawa gak jelas, sampai hampir semua murid perhatikan kita.
Di parkiran gue liat Cherry yang seperti menunggu jemputan tapi, tidak datang juga.
"Gray kesana bentar yuk" ajak gue sambil narik tangan Gray. Kami menghampiri Cherry.
"Ry belum pulang?" tanya ku.
Cherry yang tadi memperhatikan gerbang sekolah sekarang menoleh ke gue.
"Eh Vanilla, iya nih papa gue belum jemput"
Kasian juga Cherry di sini lama-lama. Gue melihat ke arah Gray yang sibuk dengan hpnya. Sekarang gue ngerti supaya Cherry bisa pulang.
"Gray lo bareng Cherry yak?" tanyaku. Gray mengerutkan keningnya bingung.
"Gue?" tanya nya ulang sambil nunjuk dirinya sendiri.
Gue mengangguk gemes.
Bukannya di jawab Gray malah garuk-garuk tekuknya.
"Duh gak usah deh La pasti bentar lagi papa gue datang kok" kata Cherry.
Gue menyikut Gray sambil menaikkan sebelah alis memberi tanda kepada Gray "lo harus mau curut"
"Gak papa ry sante aja, yakan?"
"Yaudah ahh ayo" akhirnya Gray mau dan berjalan ke parkiran.
Gue tersenyum legah dan ngekor di belakang.
Motor Gray berhenti di depan mobil gue. "Woi buntel bentar sore gue ke rumah lo yak, lo ati-ati tuh bawa mobilnya gak usah banyak gaya" cibirnya lalu pergi.
"Ih tuh kan pasti ada aja embel-embelnya di belakang" gue ngedumel.
***
Besok Author sudah masuk sekolah lagi😴 maaf karna udah curcol disini😂Makasih dan Maaf😘 jangan lupa vote yah💃
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilla Abu-abu
Fanfiction"Dulu aku pernah minta sama Tuhan untuk kirimin aku orang yang bisa buat aku tersenyum lagi dan orang itu datang. Tapi, aku lupa minta sama Tuhan buat miliki orang itu. Orang itu hanya datang lalu pergi lagi."