Author pov.
Sore ini Vanilla dan Putri abis berbelanja kebutuhan Vanilla buat dia tinggal di luar negeri selama beberapa tahun.
"La lo belum cerita ke Gray soal beasiswa ini?" tanya Putri.
Vanilla yang tadinya sibuk menyetir langsung menoleh sekilas "hah?hmm belum put" jawab Vanilla.
"Lah kok belum sih?"
Vanilla menghelas napas "2 hari ini Gray gak datang ke sekolah put, dia menghilang seperti di telan bumi, bagaimana gue mau cerita?"
"Kenapa lo gak coba datangin rumahnya?"
"Tadi gue ke rumahnya kok, waktu pulang sekolah" jeda "tapi, rumahnya tuh kosong gak ada orang"
Putri terlihat bingung. "Lo udah telpon dia?atau kirim pesan ke dia?"
Vanilla menggeleng pelan.
"Ih lo yah katanya sahabatan, ingat pesawat lo berangkatnya malam" jeda "kalau tiba-tiba Gray cariin lo? Terus dia marah karna lo gak pamit? Kan jadi brabeh" cibir Putri.
"Iyaiya deh nanti gue kirim pesan ke Gray buat temuin gue bentar malam"
***
Vanilla akhirnya sampai di rumah sambil memegang beberapa belanjaan.Vanilla langsung menuju ke kamarnya dan ternyata di kamar ada mamanya yang lagi sibuk mondar-mandir merapikan beberapa baju tebal di dalam koper.
"Ma, mama istirahat gih biar nanti Nilla yang beresin sisanya. Sudah dari tadi loh mama sibuk-sibuk" kata Vanilla kepada mamanya sambil menaruh barang belanjaan di atas nakas miliknya.
Karin (mamanya Vanilla) langsung menghentikan aktivitas nya dan menghampiri Vanilla. "Kebutuhan kamu sudah kamu beli semua kan? Gak ada yang kurang kan?" jeda "kalau kamu yang beresin semua ini pasti ada yang kelupaan, jadi ini tugas mama , lagian ini juga sudah hampir selesai kok" sambungnya sambil mengambil barang yang baru di beli oleh Vanilla dan menaruhnya dengan rapi di dalam koper.
Setelah semuanya selesai Karin langsung keluar kamar.
"Ma, makasih yah" kata Vanilla sebelum mamanya keluar.
"Iya, kamu istirahat aja dulu" jawab mamanya dan menutup pintu kamar Vanilla.
Sesuai perintah Putri tadi, Vanilla segera mengirim pesan Kepada Gray.
VanillaRoses: Gray? Gue mau ketemu sama lo bentar malam jam 7 yah di caffe yang biasa kita ketemu, gue gak tau lo baca pesan ini atau gak tapi gue sih berharap bentar malam lo datang temui gue:)
Send
Vanilla tidak yakin kalau Gray akan membalas pesannya.
Vanilla mengusap wajahnya gusar lalu memejamkan matanya.
Sekarang sudah pukul 18:30, Vanilla sudah bersiap-bersiap. Tapi, berhubung pesawatnya berangkat jam 9 jadi Vanilla lebih dulu menemui Gray di caffe.
Vanilla gercep menuju ke caffe takut Gray menunggu lama.
Saat sampai Vanilla melihat-lihat ke sekitar caffe tapi, Gray belum datang. Mungkin nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilla Abu-abu
Fanfiction"Dulu aku pernah minta sama Tuhan untuk kirimin aku orang yang bisa buat aku tersenyum lagi dan orang itu datang. Tapi, aku lupa minta sama Tuhan buat miliki orang itu. Orang itu hanya datang lalu pergi lagi."