Awkward

82 3 0
                                    

"Put gimana soal test beasiswa itu? Ini tuh udah hampir penaikan kelas loh" tanya ku ke putri.

Sekarang kami lagi makan baksonya mbak yuni di kantin. Dari pada gak ada pembahasan mending tanya soal itu.

"Hm" putri menelan baksonya "duh gue lupa cerita sama lo, jadi gini kata guru TU lo testnya nanti pas kelas 11 sekarang itu bagiannya kakak kelas dulu, tapi tenang aja formulir lo masih tersusun rapi dan udah terdaftar kok, lo tinggal tunggu nomor test sama" jeda "ahyaa sama beberapa berkas tuh seperti copyan lapor kelas satu lo setor ke guru TU" jelasnya

Gue ngangguk paham

"Nah kalau lo mau tau lebih jelas lo sering-sering deh ke TU tanya-tanya gitu, kan belum tentu juga nanti kita sekelas kalau udah kelas 11, secara lo kan pintar tuh nah gue uhhh boro-boro dah"lanjut putri.

"Ih lo jangan ngomong gitu dong, hanya lo teman gue atu-atunya" rengek gue.

"Jadi gue bukan teman lo?" suara serak itu berasal dari belakang kami.

Gue menoleh ke belakang, udah ke tebak itu pasti Gray.

Gray duduk di samping gue sambil tersenyum "ayo jawab, gue bukan teman lo?"

Gue memutar bola mata malas. Kayak anak-anak banget "iya iya lo juga teman gue, tapi putri tuh lebih dulu gue kenal"

Gray dan putri hanya terkekeh.
***

Akhirnya pulang juga, hari ini gue benar-benar lelah dengan semua tugas-tugas yang guru kasih.

"Eh gue pulang naik apa yah" gue bermonolog.

"Woi"seru Gray yang tiba-tiba muncul.

"Uhh Gray lo bikin jantung gue copot"

"Yah maap, eh btw pulang bareng gue yok"

Gue diam.

"Tapi lo maen ke rumah gue dulu, gimana?"

"Ngapain?" tanya gue.

"Belajar bareng, kan dua minggu lagi kita ujian penaikan kelas, lo sebagai sahabat yang baik ajarin gue gito" katanya sambil mendorong pelan gue sampai ke parkiran.

Saat sampai di rumah Gray.

"Assalamualaikum ma" mamanya Gray tengah asik menonton salah satu acara di TV.

Mamanya Gray menoleh "eh Gray kamu udah pulang?" mamanya Gray bangkit dari duduknya.

Mamanya melihat kearah gue "ini teman kamu yang itu hari ke rumah kan?"

Gue hanya tersenyum kikuk, rupanya mamanya Gray masih ingat "iya tante"

"Nama kamu siapa sayang? Jarang loh Gray bawa cewek ke rumah" tanya nya dengan ramah.

"Vanilla tante" jawab ku dengan sopan.

"Mama ku sayang nanti yah vanillanya di interogasi, Gray mau ajak Vanilla belajar dulu" kata Gray ikut nimbrung, anak durhaka emang.

Mamanya Gray hanya menghela napas "yaudah deh mama ngalah"

"Permisi tante" kata ku saat Gray udah narik gue ke atas.
***

"Duh Gray ini tuh bukan pakai rumus yang ini, tapi yang ini" jelas ku pada Gray. Sambil nunjuk ke buku cetak.

"Iya bu guru, sante aja napa" ngelaknya.

"Hmm kerjain yang benar" kata ku tak mau kalah.

"Duhhduhh anak mama rajin banget belajarnya, nih mama bawa makanan kamu makan gih ajak Vanilla juga, kasian dia belum makan dari tadi siang" kata mamanya Gray yang menghampiri kami yang sedang bergutat dengan rumus-rumus.

"Aduh tante gak usah repot-repot"

"Gak repot kok, dimakan yah" ucapnya lalu pergi ke bawah.

Gray yang sedari tadi udah liatin tuh makanan "udah makan dulu yuk, gue laper" kata-kata itu akhirnya keluar juga di mulut Gray. Ck

"Yah lo makan aja" kata gue enteng dan lanjutin belajar.

Gray menghentikan aktivitas nulis gue lalu natap gue datar. "Lo juga makan dong, jangan gue aja"

Gue menghela napas "iyaiya deh" kataku.

Gray tersenyum sambil memberikan sepiring makanan yang tadi mamanya bawa.

Ugh gue kaget saat ngeliat lauknya tuh ikan tuna sambel ijo, gue gak suka ikan, walaupun semua orang suka makan ikan apa lagi ikan tuna tapi gue gak.

Kalau gue gak makan nanti Gray mikir gue gak hargai masakan mamanya.

Gue memejamkan mata sebentar lalu berusaha makan.

"Kalau gak suka jangan dipaksa la" ucap Gray yang memang dari tadi memerhatikan gue.

"Gray bukan gue gak suka tapi gue tuh gak suka makan ikan" ucapku takut.

"Hahahah hahhaah"Gray malah ketawa.

"Ada yang lucu?" tanyaku.

"Iya lo yang lucu, masa lo segede ini gak suka makan ikan dan bagaimana bisa lo jadi anak pintar banget?hah?gue pikir lo tuh makan makanan yang bergizi makanya jadi pintar" jelasnya.

"Gray gue serius gue benaran gak suka"

"Yaudah sini gue suap di jamin kalau gue yang suap bakalan enak deh" Gray lalu mengambil sendok gue.

"Gray ihh" rengek gue.

Gray natap gue lembut belum pernah gue liat Gray seperti itu, Gray seolah memohon.

"Ayo dong La lo coba aja satu suap deh, kalau gak enak muntahin"

Gue ngangguk sambil mangap "aaa"

Helb

satu sendok berhasil masuk ke mulut gue. Dan saat gue kunyah, rasanya tuh ENAK sangat sangat ENAK!

"Ahhh Gray masakan mama lo enak banget, bahkan makanan yang gak gue suka sekali pun bisa terasa enak" gue langsung ambil piring yang Gray pegang. "Gue makan yah" sambungku.

"Makanya coba dulu, itu juga efek karna gue suap haha" kata Gray sambil mengelus rambut gue.

"Benar yah kata orang tak kenal maka tak sayang" kata ku cengengesan.
***

Part ini benar awkward yah tapi tak apa deh namanya juga belajar😂

Makasih untuk kalian yang baca💜
Jangan lupa di vote.

Vanilla Abu-abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang