"Ampun, Yang Mulia. Hamba sudah tau kalau perempuan ini adalah reinkarnasi dari sang Dewi pengendali alam yang katanya menghilang setelah delapan ratus ribu tahun lalu. Dan gadis ini telah membuka segel dari kekuatannya sendiri karena ia telah dekat dengan si pemilik elemen yaitu Yang Mulia raja sendiri," tutur Luxi
"Sang Dewi?" tanya Lee seakan apa yang baru saja Luxi nyatakan kurang jelas di telinganya.
"Benar, Yang Mulia. Gadis ini adalah Dewi Pengendali Alam," jawab Luxi membenarkan perkataan dari rajanya itu. Lee melihat pergerakan dari jari Luna menandakan bahwa ia mulai sadar.
"Pergilah. Ratuku mulai bangun," titah Lee.
Lee mendekat ke arah Luna dan duduk di tepi tempat tidur.
"Mm... Ssshh ah! Kepalaku!" ringis Luna yang merasakan pening di kepalanya.
"Kau baik-baik saja?" tanya Lee khawatir.
"Si..siapa kau?" tanya Luna menatap Lee dengan aneh.
"Aku kekasihmu, Lee Joong Baek. Apa kau tak ingat padaku?" tanya Lee menunjuk dirinya sendiri.
"Apa? Ta..tapi kenapa kau memakai baju kuno seperti itu? Dan dimana kita sekarang?" Tanya Luna heran yang melihat Lee dengan baju zirahnya itu.
"Kau sekarang berada di kerajaanku, Kerajaan Fire." ujar Lee santai.
"Kerajaan? Fire? Dan ini kerajaanmu? Hey! Apa kepalamu terbentur saat kau berubah menjadi monster? Ahaha mons..ter?" tawa luna terhenti, suaranya memelan, Luna membulatkan matanya. Ia mulai menjauh dari Lee.
"Kau! Kau siapa?! Jawab aku!" bentak Luna dengan suara gemetar. Lee mencoba meraih lengan Luna namun di tepis kasar oleh Luna.
"Aku-" belum sempat Lee melanjutkan kata-katanya, ucapannya terpotong saat panglima perang dari Keraajaan Fire itu masuk dengan tergopoh-gopoh.
"Ampun, Yang Mulia. Ada berita penting yang harus saya sampaikan," Lee mendengus kesal.
"Apa itu?!" tanya Lee.
"Yang Mulia, ada pemberontakan besar-besaran di daerah Mundong. Para pemberontak itu mengobrak-abrik seluruh rumah warga," jelas panglima.
"Siapkan pasukan secepatnya! Aku akan segera kesana," titah Lee tegas.
"Baik, Yang Mulia." turut panglima dan berlalu pergi.
Lee menatap Luna yang masih menatapnya. Lee memalingkan tatapannya ke arah lain dan beranjak pergi namun tertahan dengan cekalan erat dari gadis di belakangnya itu. Lee kemudian membalikkan tubuhnya menghadap Luna.
"Nanti akan ku jelaskan,"
"Apa kau akan pergi berperang?" tanya Luna pelan.
"Tak usah takut. Itu hanya perang kecil saja," ujar Lee menenangkan Luna.
"Kau tidak boleh pergi! Itu akan sangat berbahaya. Aku tak mengizinkanmu!" ucap Luna yang masih memegang lengan Lee dengan erat. Lee melepaskan tangan Luna dan mulai mendekat ke arahnya.
"Rakyatku sedang menunggu bantuan dari Rajanya, apa kau tega melihat orang yang tak berdosa kehilangan nyawanya? Dan jika memang itu sangat berbahaya, maka berdoalah agar aku pulang dengan selamat. Kau mengerti?" Tutur Lee dengan lembut. Luna terdiam memikirkan itu semua.
"Jadi apa kau tetap tidak mengizinkanku?" tanya Lee lagi. Luna menatap Lee ragu, namun tidak lama kemudian ia mengangguk pelan.
"Pergilah. Dan pulanglah dengan selamat," ucap Luna. Lee tersenyum mendengar hal itu.
"Aku pergi," ucap Lee sambil mengecup singkat kening Luna.
![](https://img.wattpad.com/cover/103770652-288-k140440.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The King Element And I #Wattys2017
Fantasy(SEDANG DI REVISI) Aku wanita biasa, manusia biasa dan tak pernah membayangkan jika aku akan menjadi Ratu dari Dunia Fantasy. Yang kupikir, Dunia Fantasy itu tak ada dan tak pernah ada. Tapi sekarang aku sendiri berada dalam Dunia Fantasy itu.