"Mendekatlah," titah Lee pada Luna yang masih menatap cahaya putih di hadapannya.
Luna mulai mendekati Lee dengan ragu, Lee meraih pinggang kecil itu agar makin mendekat ke arahnya. Lee menggiring Luna untuk ikut masuk ke dalam cahaya putih itu.
Sreet!
Yah semua berubah, kini Lee dan Luna sudah berada di tengah hutan yang sangat lebat, bahkan hanya sedikit cahaya matahari yang masuk.
Luna menatap Lee dengan penuh kebingungan, Lee tersenyum miring dan mulai melangkah lagi meninggalkan Luna di belakang, Luna terburu-buru mengikuti Lee dari belakang. Lee terhenti di sebuah telaga yang dipenuhi dengan bunga liar dan beberapa bunga teratai juga terlihat tumbuh di atas telaga cantik itu. Melihat itu, rasa takut Luna seakan menghilang dan tergantikan dengan senyuman kecil di bibir mungilnya.
"Indah," kagum Luna pelan.
"Lee kau tau ini.. Ini sangat indah," decak kagum gadis itu.
"Sebentar lagi semuanya akan hancur!" ucap lee yang terdengar dingin.
Lee memejamkan matanya, langit menggelap, Luna yang menyadari akan hal itu mulai mendekat ke arah Lee. Langkahnya terhenti, Luna menelan salivanya dengan susah payah. Luna dikejutkan dengan perubahan yang mencolok dari Lee.
Iris matanya berubah merah, sayap hitam kemerahan keluar dari punggungnya, kukunya menajam, perubahan itu diiringi dengan perubahan disekitarnya. Angin bertiup sangat kencang, matahari semakin melemahkan cahayanya, suhu panas mendominasi hutan itu.
"Aku sang penguasa seluruh elemen dari Kerajaan Fire, memerintahkan kepada seluruh elemen yang ada di jagat raya untuk menghancurkan tempat ini!" titah Lee dengan nada keras.
Catss!!!! BOOM!!!Luna menutup telinganya, menjauhkan dirinya dari Lee. Terdengar suara petir yang di susul ledakan-ledakan keras. Keringat dingin meluncur mulus di dahi Luna, tubuhnya bergetar menahan rasa takutnya.
Api mulai membakar pepohonan sekitar, angin bertiup semakin kencang namun tak bisa untuk memadamkan kobaran api yang semakin membesar, tanah bergetar dengan hebat memunculkan retakan-retakan kecil, udara panas mendominasi hutan, air danau yang semula tenang sekarang terlihat keruh. Tangis Luna semakin pecah, gadis itu semakin takut. Luna sudah berkali-kali memanggil nama Lee yang kini menurutnya telah berubah menjadi monster.
"HENTIKAAAAANNN!!" teriak Luna.
Senyap.
Angin yang semula bertiup kencang kini hilang entah kemana. Api yang membakar hutan mulai menghilang, sinar matahari mulai terlihat kembali. Luna membuka matanya, Lee terbelalak kaget dengan apa yang baru ia lihat. Seketika itu juga dua sayap putih bersinar keluar dari punggung Luna, iris mata yang hitam sekarang berubah menjadi biru.
"Aku Luna Shecillia Aurora sang pengendali elemen memerintahkan seluruh elemen di jagat raya untuk kembali seperti semula," titah Luna dengan mata yang menajam.
"Luna!" panggil Lee tak percaya bahwa kekasihnya itu adalah sang pengendali seluruh elemen yang hilang selama delapan ratus ribu tahun lamanya dan kini telah ber-reinkarnasi berwujud manusia yang tak lain adalah Luna.
Bugh! Luna terjatuh pingsan di tanah.
"Lunaaaaaaaa!!!" teriak Lee yang berlari ke arah gadisnya itu.
"Luna, bangunlah!" titah Lee sambil menepuk pelan pipi mulus milik Luna.
"Dia melemah. Dia.. Dia telah membuka segel kekuatannya sendiri?" kaget Lee tak percaya.
" Aku harus segera membawanya. Bertahanlah," lanjut Lee.
_maaf kalo gak nyambung_
KAMU SEDANG MEMBACA
The King Element And I #Wattys2017
Fantasía(SEDANG DI REVISI) Aku wanita biasa, manusia biasa dan tak pernah membayangkan jika aku akan menjadi Ratu dari Dunia Fantasy. Yang kupikir, Dunia Fantasy itu tak ada dan tak pernah ada. Tapi sekarang aku sendiri berada dalam Dunia Fantasy itu.