Rapuh

5K 325 18
                                    

Lee langsung membopong Luna menuju ke kediamannya. Pria yang selalu memasang wajah datar itu, hari ini telah berubah menjadi wajah yang dipenuhi rasa khawatir. Lee menatap gadis yang sedang terpejam karena pingsan itu. Sendu.


Lee membaringkan tubuh Luna yang lemah di tempat tidurnya. Lee dan Luna memang tidak tinggal dalam satu kamar, alasannya karena Lee tak mau Luna merasa canggung padanya. Walaupun tak tinggal sekamar, kenyataanya Luna tetap miliknya dan ia akan menjaga wanita itu dengan jiwa dan raganya.

Tapi hari ini lain, pria itu merasa tidak becus hanya untuk menjaga kekasihnya. Lee tak akan memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada Luna. Lee mengusap keringat dingin di dahi Luna, turun ke pipi, dagu, dan kedua sisi lengan yang terkena cakaran. Seketika itu juga bekas cakaran itu menghilang tanpa bekas. Namun tetap saja tak membuat si pemilik mata hazel itu terbangun.

Lee mengecup dahi, pipi dan yang terakhir bibir mungil nan ranum milik Luna. Lee melakukan itu berkali-kali, seakan ia tidak ingin ada satupun yang terlewatkan.

"Bangunlah. Jangan membuatku khawatir," bisik Lee menyudahi perlakuannya. Namun tak ada jawaban apapun, hanya deru nafas yang damai dan tenang yang Lee dengar.

Lee berdiri dari sisi tempat tidur.

"Aku akan membereskannya. Bangunlah, aku menantimu." imbuh Lee pelan dan mulai melangkah pergi meninggalkan Luna. Tentu tidak sendirian, Lee menyuruh pelayan Seo untuk menjaga Ratu dari Kerajaan Fire itu.

_O_

Tempat pengap, sempit, lembap, dan hanya sedikit pencahayaan di tempat itu. Lee menuruni anak tangga untuk menunju tempat yang orang lain tak ingin masuk ke dalam sana. Penjara bawah tanah tepatnya.

Tempat dimana para penjahat berkumpul untuk menunggu ajal mereka di jemput. Tapi sekarang, seorang Ratu yang cantik tengah meringkuk kedinginan di dalam sel. Wanita itu terus saja berteriak ingin keluar, namun sayang tak ada satu pun orang yang mendengarkannya.


Sebenarnya gadis itu bisa saja mengeluarkan kekuatannya untuk bisa terbebas dari tempat terkutuk ini. Namun seorang pria tampan kepercayaan Raja dari kerajaan ini telah memasang barier yang kuat agar wanita itu tak bisa lari kemana-mana lagi.

"Percuma saja kau berteriak Ratu bodoh! Tak akan ada yang membebaskanmu!" ucap Shin menyeringai acuh.

"Huh! Kita lihat saja, Lee pasti akan membebaskanku!" jawab gadis itu angkuh. Shin hanya menanggapinya dengan senyum remeh.


Percaya diri sekali gadis ini! Shin yang menyadari kehadiran Lee, lantas membungkuk hormat.


"Lee lihat ini?! Aku di kurung di tempat menjijikan!" rengek Tiffany dengan wajah memelasnya. Lee menatap gadis itu datar namun tajam.

"Bukankah tempat ini sangat pas untukmu, Fany?!" tanya Lee pelan namun penuh penekanan.

"Kau sama menjijikannya dengan tempat ini!"

"Bahkan perilakumu tadi tak lebih dari seekor binatang! Menjijikan!" Tiffany yang mendengar itu merasakan sakit di hatinya.

The King Element And I #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang