Tamu Tak di Undang

4.9K 346 16
                                    

Hi all👋
Malem yaaaa🌚*yaiyalah malem kata sapa siang coba?!

Happy Reading!⛄

"Selamat datang di Kerajaan Fire, Nona." ucap pengawal yang berjaga di depan pintu masuk istana.

"Huh! Apa hanya seperti ini sambutan untukku?!" tanya Tiffany kesal. Sedangkan si pengawal hanya diam tak bergeming dan menatap datar ke arah Tiffany. Tiffany mendengus sebal melihat hal itu.


"Dimana Lee? Aku ingin bertemu dengannya," tanya gadis itu mengalihkan pembicaraan.

"Yang Mulia sedang berada di singgasananya, dan beliau tidak ingin di ganggu. " jawab sang pengawal seadanya.

"Huh! Selalu saja seperti itu!" gerutu Tiffany.

"Baiklah, tak apa. Sekarang kalian siapkan kamar khusus untukku," ucapnya lagi dengan nada memerintah.

"Baik, Nona." angguk para pelayan.

_O_

"Yang Mulia, kelihatannya tamu kita sudah datang." ucap Shin yang sedari tadi mendengar ucapan Tiffany dari jauh.

   Ya! Shin memiliki keahlian yang cukup langka. Ia bisa mendengar suara dengan jarak yang jauh dan bisa berbicara pada binatang.

"Tamu tak di undang maksudmu?" tanya Lee datar dan masih fokus pada tugas-tugasnya itu. Shin terkekeh mendengar pernyataan dari rajanya itu.


"Jangan seperti itu. Dia juga kan mantan pacarmu," goda Shin dengan seringaian yang menurut Lee menyebalkan. Lee menatap tajam ke arah Shin, dan itu membuat Shin tertawa cukup keras.


"Kau sudah bosan hidup rupanya," ucap Lee penuh penekanan di setiap kalimatnya. Shin merasakan aura tak baik dan detik berikutnya Shin sudah menghilang dari hadapan Lee.


"Hah! Anak itu benar-benar," geleng Lee tersenyum samar.

_O_

   Gadis cantik yang ditemani dua pelayan di belakangnya sedari tadi terus mengedarkan pandangannya seperti sedang mencari sosok yang ingin ia terkam hari ini juga.

"Pelayan apa di sini ada tamu selain diriku?" tanya Tiffany memecah keheningan sedari tadi. Kedua pelayan itu saling bertatapan, mencoba mencerna pernyataan wanita dihadapan mereka.


"Maksud nona tamu siapa? Hamba rasa tidak ada tamu yang lain selain nona di sini," jawab salah seorang pelayan.

"Aku? Tamu? Di sini? Apa kau tak tahu aku ini calon permaisuri dari Lee dan calon Ratu dari kerajaan ini!" jelas Tiffany menatap tajam kedua pelayan itu.

"Ampun, Nona. Tapi Yang Mulia sudah memilliki permaisuri dan Ratu dari kerajaan ini. Jadi hamba rasa pernyataan nona tadi sangat tidak mungkin,"  ujar pelayan sambil menunduk takut. Tiffany hanya menggeram marah mendengar pernyataan dari kedua pelayan tadi.


"Dimana dia?! Antarkan aku padanya!" titah Tiffany menggebu.

_O_

   Di tempat lain, Luna sedang diajarkan oleh pelayan Seo cara merajut, dan itu membuat kesibukan baru bagi gadis bersurai legam yang kini tengah fokus pada apa yang diajarkan wanita paruh baya itu. Luna sesekali berdecak kagum dengan kelihaian tangan wanita paruh baya itu yang ia anggap sudah seperti ibunya sendiri.


"Permaisuri, ini silahkan anda coba." ucap pelayan Seo sambil menyodorkan benang wol yang telah diselipkan di tengah lubang jarum. Luna menatap benda itu ragu. Gadis itu menggigit bibir bawahnya dan sedikit mendesah.


"Akan kucoba bi," ucap Luna  tersenyum kaku.

"Aww!!!" jerit Luna yang merasakan sakit di ujung telunjuknya. Pelayan Seo membulat kaget. Ia langsung menyobek ujung hanfu nya dan langsung membelitkan kain itu ke jari halus milik Luna yang terluka. Luna tercengang dengan perlakuan pelayan paruh baya itu.


"Apa yang bibi lakukan?" tanya Luna tersentak kaget.

"Ujung jari ratu terluka. Hamba takut terjadi sesuatu," jawab  pelayan Seo dengan nada khawatir.

"Tapi ini hanya luka kecil saja. Bibi  tak usah khawatir padaku," jelas Luna yang kemudian tersenyum manis.

"Tetap saja hamba merasa takut. Hamba rasa seharusnya hamba tidak seceroboh itu," lirih pelayan Seo.

"Bibi sangat baik untuk melayaniku. Jangan berbicara seperti itu," imbuh Luna sembari merangkul pundak si pelayan layaknya teman. Pelayan Seo mengangguk sembari  tersenyum tulus.


IkeAgustin:)
Bye:*

The King Element And I #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang