Angin sepoi-sepoi menerpa wajah sang Ratu. Membuat rambut panjangnya yang ia biarkan terurai di belai angin, iris matanya menatap lurus ke arah hamparan bunga yang nampak elok. Sesekali lengkungan tipis itu tercetak jelas di bibir mungilnya.
"Luna," panggil suara barito itu yang terdengar lembut.
Pria dengan jubah kebesarannya itu mendekat, mungkin lebih tepatnya mendekap. Mendekap wanita yang kini tengah membelakanginya. Mendekapnya erat, seakan takut jika esok ia takkan bisa melakukannya lagi. Lee menekan kepalanya di cereluk leher jenjang Luna. Menghirup aroma yang selalu membuatnya mabuk.
"Lee, apa yang eugh.. Kau lakukan?" desah Luna pelan.
Namun tidak membuat Lee berhenti dari aktivitasnya. Sesekali pria itu menyecap dan menggigit pelan leher Luna, meninggalkan beberapa tanda merah di leher mulusnya. Luna membalikan tubuhnya menghadap sang suami.
"Kau nakal, Lee." ucap Luna mencubit pelan hidung mancung suaminya gemas.
"Tapi kau suka bukan?" goda Lee mempersatukan kening mereka.
Mereka tersenyum.
"Ada apa, Lee?" tanya Luna dengan sedikit menjauhkan tubuhnya dari Lee.
"Apa maksudmu?" tanya Lee balik.
"Aku tau, kau sedang memikirkan sesuatu." jawab Luna. Lengannya terulur menangkup wajah sang suami. Lee melepaskan lengan itu, kini tatapannya beralih ke arah depan.
"Aku tau Luna. Seharusnya aku menceritakan ini dari awal,"
Luna mengernyitkan keningnya. Bingung.
"Dulu, aku pernah mencintai seorang gadis. Aku sangat mencintainya. Kau tau? Bahkan di saat aku sedang bersamanya aku tak pernah bisa memikirkan gadis lain. Hanya dia. Yah! Hanya dia,"
Kufikir aku yang pertama, Lee.
Luna sedikit terhuyung ke belakang, nafasnya tercekat, cairan bening itu mulai memadati pelupuk mata miliknya. Sakit.
"Sampai hari itu datang,"
~Flashback On~
Hari ini musim gugur. Seorang Pangeran dengan kuda kesayangannya melesat pergi membelah hutan. Dipacunya kuda itu dengan cepat sampai ia berhenti di sebuah gubuk kecil namun terlihat rapi dan bersih. Pangeran muda itu turun dan melangkah masuk ke dalam gubuk.
Kosong.
"Kemana dia?" tanya Pangeran pada dirinya sendiri. Terdengar sedikit kebisingan dari arah belakang gubuk tua itu.
"Aku tak bisa,"
"Tapi, Eunji aku mencintaimu." ucap Jisung. Pemuda desa yang cukup tampan baru saja menyatakan cinta pada sang gadis pujaannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The King Element And I #Wattys2017
Fantasía(SEDANG DI REVISI) Aku wanita biasa, manusia biasa dan tak pernah membayangkan jika aku akan menjadi Ratu dari Dunia Fantasy. Yang kupikir, Dunia Fantasy itu tak ada dan tak pernah ada. Tapi sekarang aku sendiri berada dalam Dunia Fantasy itu.