Lee Joong Baek

5K 338 8
                                    

Happy Reading

POV Lee

   Hah? wanita itu.. masa laluku! Dia datang dan kembali lagi. Sebenarnya aku tak mempermasalahkan keberadaannya, haya saja waktunya tidak tepat. Di saat aku sudah melupakan dan memulai hidup baru, dia kembali.


"Park Eun-ji," Gadis itu masa laluku, kenangan terburukku. Gadis yang sama sekali tak ingin kulihat. Gadis bermuka dua. Menjijikan, murahan! Gadis itu juga yang telah membuat hatiku sakit bagai di tusuk ratusan belati.


_flashbackOn_

Author POV

"Eun-ji aku mencintaimu," ucap Jisung. Pemuda desa yang cukup tampan baru saja menyatakan cinta pada sang gadis pujaannya itu.

"Sung-a, sebenarnya aku juga mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sung-a, sebenarnya aku juga mencintaimu. Tapi sebentar lagi aku akan menikah dengan Lee," lirih Eun-ji.

   Yah! Memang tiga hari lagi Eun-ji dan sang pangeran muda akan melangsungkan pernikahan mereka. Bahkan kedua orang tua dari kedua belah pihak telah setuju.

   Sebenarnya Lee Young-Hae—ayah Lee— tak pernah mempermasalahkan tentang kasta, ia juga sangat dekat dengan rakyatnya. Maka ia juga langsung menyetujui pernikahan dari putra semata wayangnya itu.

"Persetan dengan itu semua! Aku tau kau ingin menikah dengannya karena kau ingin menjadi ratu kan?" selidik Jisung pada wanita dihadapannya itu.

"Kita saling mencintai! Jadi akan lebih baik jika kau hidup dengan orang yang kau cintai," ucap Jisung seakan memprovokator.

   Namun memang benar apa yang dikatakan oleh Jisung, "Akan lebih baik jika kita hidup dengan orang yang sama-sama mencintai kita, bukan?"

"Aku..." belum sempat Eun-ji menyelesaikan ucapannya, bibirnya telah di sapu terlebih dahulu oleh Jisung. Bukan kecupan singkat, namun seperti menuntut.


   Jisung menekan tengkuk Eun-ji lebih dalam untuk memperdalam ciuman mereka. Sebelah tangan Jisung tak tinggal diam, ia menarik pinggang gadis itu untuk menghapus jarak di antara mereka.

   Namun ada satu hal yang tak meraka sadari. Dua iris coklat yang kini telah berubah menjadi merah semerah darah berkilat marah, tangannya mengepal kuat sampai menampakan buku-buku lengannya memutih, gigi-giginya bergemeretuk keras yang sepertinya sudah siap meledak.

   Lee Joong Baek. Sang empu dari kedua iris yang telah berubah tadi.

   Lee memejamkan matanya, mencoba menghirup udara segar karena yang sedari tadi ia rasakan hanya pengap dan sesak. Ingin rasanya pria itu membunuh bajin*an yang kini tengah mencium gadisnya. Ah! Annio mungkin lebih tepatnya mantan gadisnya itu.


"Matilah kau, Jisung!" gertak Lee pelan.

"AAAARGHHH!!!!"  teriak Jisung yang langsung melepaskan pungutannya dari Eun-ji. Eun-ji terbelalak kaget, nafasnya tercekat saat melihat tubuh dan kepala Jisung terpisah begitu saja. Tubuh Eun-ji bergetar, tangan kanannya menutup mulut mungil itu.

Syok.


   Eun-ji mengedarkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang telah berani melakukan hal sekeji itu. Mata sipit itu membelalak lagi, menelan ludah keringnya dengan susah payah.

"Lee,"


_flashbackOff_

Lee POV

"Yang Mulia, apa hamba perlu melenyapkan gadis itu?" tanya Shin yang langsung menyadarkan lamunanku.  Aku menghela nafas berat dan masih bingung dengan rencana apa yang akan dilakukan oleh Eun-ji(?)


"Jangan kotori tanganmu sendiri. Kita ikuti saja dulu permainan gadis itu," ucapku. Aku tak mau membuat sahabatku sendiri terkena masalah oleh gadis tengil itu.


"Apa takkan terjadi sesuatu pada pemaisuri Luna?" tanyanya lagi. Kutau sahabatku ini pasti sedang khawatir tentang keadaan Luna.

Ah, Luna! Gadis itu. Aku jadi merindukannya.

   Aku tersenyum tipis dengan rencanaku yang kubuat sendiri untuk Luna.

"Urusan Luna, biar aku yang mengurusnya dan kau hanya tunggu saja perintahku." jelasku. Shin hanya mengangguk dan menghilang pergi.

_O_

Author POV

   Setelah kepergian Shin, Hyeji masuk dengan wajah tegang seperti akan menghadapi serigala yang lapar. Lee yang menyadari hal itu mulai bertanya terlebih dahulu.


"Ada apa?" tanya Lee to the point.

"Yang Mulia, sepertinya ada tamu tak di undang sedang menuju kemari," jawab Hyeji menunduk takut.

"Apa maksudmu? Siapa tamu itu? Apa dia berbahaya?" tanya Lee bertubi-tubi.

"Maksud hamba, Ratu Han dari Kerajaan Angin. Dan menurut para mata-mata ia telah mengetahui jika permaisuri adalah reinkarnasi dari sang Dewi. Hamba takut jika Ratu Han akan melukai permaisuri," jelas Hyeji panjang lebar.

"Kau tak perlu khawatir. Aku akan mengurusnya," jawab Lee.

   Jika saja ayah dari gadis itu bukan paman Lee sendiri, sudah dipastikan jika sekarang ini gadis itu tengah berjalan-jalan di neraka.

_bersambung_

Oke guys!! Itu dia update'an nya.
Semoga sukaa💜💜💜
Tetep kasih support nya ya😊

The King Element And I #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang